Jam sudah menunjukkan pukul 19:30 menit di Jakarta. Mobil winda memasuki pekarangan rumah ia terlihat sangat lesu sebab Aileen belum ada menghubungi nya sejak pagi tadi. Tidak biasanya Aileen seperti itu bahkan panggilan nya pun pria itu hiraukan. Membuat winda gelisa sejak siang tadi.Winda turun dari mobil nya seperti mayat hidup ia tidak bersemangat memasuki rumah saat ini. Rumah ini sangat gelap sebab para pembantu sudah pulang sejak sore. Winda menyalakan lampu membuat ia gampang melihat sekitar. Ketika ia ingin melangkah ke dapur betapa terkejutnya ia melihat aileen yang duduk di ruang tamu tengah menatapnya.
“Kamu membuat ku kaget aja. Kenapa nggak menyalakan lampu?”
“...”
“Kenapa?” Winda heran dengan sikap Aileen, pria itu hanya diam menatap nya dingin. Sudah lama sekali aileen tidak menatap nya seperti itu.
Winda berjalan mendekati Aileen seketika pria itu memberi tanda pada Winda untuk tidak mendekatinya. Ia pun memberhentikan langkah nya sungguh Aileen sangat aneh saat ini. Ingin sekali Winda memeluk Aileen bertanya padanya kenapa pulang lebih cepat, apa terjadi sesuatu? Tetapi bibir nya tidak sanggup bergerak akibat tatapan Aileen yang sangat mengintimidasi.
“Darimana aja? Kenapa baru pulang?” Akhirnya Aileen membuka suara.
“Aku dari cafe banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.” Winda menyerngit heran melihat Aileen tersenyum sinis. Apakah ada yang salah dari kata-katanya?
“Dari cafe atau tempat lain?”
“Maksudnya?” Winda semakin tidak mengerti dengan arah pembicaraan mereka.
Aileen pun bangkit menunjukkan sebuah foto dari ponsel nya. Itu adalah foto dirinya bersama Aljun tengah memasuki hotel.
“Tu-tunggu darimana kamu dapat foto itu?” Tanya Winda.
“Tidak penting siapa yang memberikan nya. Sekarang aku tanya sama kamu apa yang kalian lakukan di tempat ini!” Aileen menaikkan sedikit nada bicaranya.
“Kami tidak melakukan apa-apa.”
“BOHONG!” Winda menatap Aileen tidak percaya. Ini pertama kali nya Aileen membentak dirinya. Jika hanya kata kasar Winda sudah sering mendapatkan nya tapi jika bentakan ini pertama kalinya Aileen melakukan nya.
Aileen melihat mata Winda yang memerah berkaca-kaca seperti nya air mata itu akan jatuh sebentar lagi. Aileen menarik nafas mencoba meredakan emosi nya. Lama mereka terdiam perlahan tatapan Aileen mulai melembut. Sungguh dia tidak bisa melihat Winda sedih. Aileen ingin meraih tubuh itu dan membekapnya tetapi Winda lebih dulu menghindar. Sepertinya ia telah membuat kesalahan, sekarang Winda takut padanya.
“Sorry.” Aileen mendekat dan berhasil membawa Winda dalam dekapannya.
“Kami tidak melakukan apa-apa.. hiks.” Air mata itu akhirnya jatuh membasahi pipi Winda. Aileen yang mendengar Winda terisak membuat dadanya sakit, Aileen semakin mengeratkan pelukannya. Winda terus mengatakan ‘kami tidak melakukan apa-apa’ dalam dekapan Aileen.
“Iya aku percaya padamu.” Aileen mengusap punggung Winda yang bergetar akibat isakan.
Winda melonggarkan pelukannya untuk menatap Aileen, bisa ia lihat jika ini Aileen nya bukan Aileen yang asing.
“Kamu percaya padaku?” Tanya Winda dengan masih sesenggukan. Aileen mengusap sisa air mata Winda. Ia mengelus pipi Winda.
“Emm aku percaya padamu. Jelaskan lah apa yang terjadi aku akan mendengarkan semuanya.” Aileen tersenyum sambil merapikan anak rambut Winda yang keluar dan menyelipkan nya ke belakang telinga Winda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dream (END)
RomansaIni cerita tentang Winda wanita yang lucu, baik, dan ceria bertemu dengan sosok pria yang sombong dan galak. Takdir mempertemukan mereka untuk menjadi sepasang kekasih sehidup semati. Bagaimana kah kisah mereka buruan di baca... . . Semoga suka ya~A...