O4 :: Intruder

218 36 0
                                    

[Masih di Ayam Goreng Penyet tempat Alesha dan Jae makan]

Mendadak pembicaraan Alesha dan Jae terpotong begitu saja ketika hape Alesha yang kebetulan terletak di atas meja berdering. Sebuah telfon masuk, dan Alesha merasa jantungnya berdebar kencang ketika layar hapenya menunjukan nama "Stanley♥" tertera di sana. 

"Sorry, Ko! Aku angkat dulu ya?" 

Alesha segera berdiri dan mengangkat telfonnya, nggak menyadari kalau senyum yang sejak tadi sudah terpampang diwajah Jae sudah menghilang begitu saja ketika Alesha berbalik pergi. 

"Stan..." 

"Sayang, maaf ya... tadi reaksiku lebay." Suara Stanley cukup tenang dari seberang sambungan telefon. Jantung Alesha mendadak terasa lebih lega sekarang, ia yakin kedua matanya berair karena terharu. Ya, Alesha secengeng itu kalau masalah perasaan.

"Uh, nggak papa kok. Aku juga salah. I should've let you know first...

"Kamu dimana sekarang?" 

"Aku baru selesai latihan, besok ada jadwal ngajar dan tugas buat ngisi di Ibadah Kids Impact," ujar Alesha pelan. Sengaja tidak memberi tahu kalau dia sedang makan bersama dengan Jae di sebuah warung, karena bagi Alesha itu tidak terlalu penting. Ya. Setidaknya untuk urusan makan dengan cowok lain bukanlah hal yang penting.

"Keluar yuk? Bentar aja, temenin aku makan. Gimana?" tanya Stanley. 

Jujur Alesha senang banget sama ajakan ini, ia nggak bisa mengungkapkan betapa senangnya dirinya sekarang. Kayanya udah lamaaa banget Stanley nggak ngajak Alesha keluar seperti sekarang. Entah kapan terakhir kali Stanley selembut ini. 

"Iya... boleh. Aku balik sekarang ke rumah." 

"Oke, aku jalan ya dari Sudirman." 

Lalu sambungan berakhir dan Alesha buru-buru menghampiri meja dengan senyum lebar terpampang diwajahnya. Alesha menarik kembali kursinya dan duduk menatap Jae sambil tersenyum lebar, dan Jae balas tersenyum. 

"Wah kenapa kok senyumnya lebar dan sumringah gitu?"

"Iya!! Aku seneng banget Ko. Tadi Stanley, pacarku, telfon aku!!! Dia ngajak aku malam mingguan, jadi kayanya aku balik duluan sekarang deh Ko. Nggak papa kan?" tanya Alesha. 

Entah kenapa mendadak ia merasa bersalah dengan kenyataan kalau Alesha harus meninggalkan Jae di sini sendiri. Alesha merasa senang sekali bisa berdiskusi dengan Jae, karena ketika mereka berbicara, ada suatu perasaan tenang yang nggak bisa Alesha jelaskan. Hanya saja, rasa senang yang Alesha rasakan membutakan Alesha. 

"Eh, of course lah Alesha. It's won't be a problem at all!" ujar Jae sambil tersenyum. Alesha tersenyum. 

"Aku duluan ya Ko! Like I promised, this will be my treat! Sampai ketemu besok Ko!!" ujar Alesha bersemangat. Jae mengangguk sekali sebelum membiarkan Alesha pergi dari tempat itu setelah membayar pesanan mereka. 

.

.

"Maaf ya, tadi reaksiku berlebihan Cha."

Alesha nggak tahu harus bereaksi apa. Apakah ia senang atau tidak, karena pada kenyatannya Alesha hampir nggak merasakan ketulusan dari setiap kata-kata Stanley barusan. He seems just want to get away from guilt or something.

"Aku paham, kamu capek Stan. Aku salah juga kok, salah karena sok ide buat tiba-tiba muncul di rumah sakit. Aku suka lupa kalau kita udah nggak kuliah lagi," ujar Alesha sambil menunduk, memandangi ujung jemarinya. Hatinya berdebar kencang tanpa alasan. Ia tahu sesuatu salah terjadi di antara dirinya dan Stanley.

Call Me by My Name - Lokal! Alternate Universe • pjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang