21 :: Days With You, Ahead

274 30 1
                                    

[Keesokan harinya, masih di apartment Jae jam 10.00 pagi]
Jae terbangun dan mendapati tempat tidur di sampingnya kosong, pasti gadis itu sudah terbangun berjam-jam yang lalu. Setidaknya itulah dugaan Jae pagi itu. Jae feels better when he wakes up, Jae melirik jam digital di atas nakas, jam sepuluh pagi. Tentu saja Alesha tidak akan ada di sampingnya. Mungkin gadis itu sudah pulang. Mungkin juga belum. Jae memutuskan untuk mencarinya, sehingga Jae memaksakan dirinya untuk bangun dan duduk di atas tempat tidur. Jelas perutnya sudah tidak sakit lagi, hanya saja Jae sedikit terhuyung ketika berusaha berdiri di atas kedua kakinya. Kepalanya masih sakit walaupun sedikit, namun tidak seperti kemarin. Jae berjalan keluar dari kamar dan melihat matahari sudah tinggi. Badannya sudah membaik kendati badannya masih belum sepenuhnya pulih. Sekarang Jae justru menemukan Alesha tengah berjongkok di depan lemari es sambil memegangi dagunya. Lucu.

"Ale, ngapain di situ?" tanya Jae. Alesha menoleh dan berdiri, "aku mau masak tapi bingung mau masak apa. Takut Ko Jae nggak cocok."

Jae tertawa, "apa aja yang ada di sana aku bisa makan kok. Tapi aku nggak minum susu. Itu punya Brian sama Sandy, jadi jangan kasih aku makanan yang ada lactose," ujar Jae pelan. Kemudian Jae melanjutkan, "ah aku juga alergi beberapa buah jadi aku nggak pernah makan buah. Kamu ngeh kan?"

Alesha menoleh, "Iya, aku udah ngeh sih Koko alergi apa aja. Aku mau masak sup, tapi galau. Semoga Koko nggak alergi sama kaldu ya."

Jae mengangguk, "iya. Semoga ya."

Ia bisa menggoda gadis itu sekarang. Bisa melihat gimana kedua matanya membulat dan buru-buru berdiri, "jadi Koko alergi kaldu juga? Ya ampun aku harus masakin apa???"

Jae menahan diri habis-habisan untuk nggak tertawa. Ia menghampiri Alesha selagi gadis itu menghentikan semua kegiatan masak-masaknya.

"Enggak Le, aku nggak ada alergi kaldu. Udah masak aja..." ujar Jae sambil tersenyum, walaupun mungkin senyumnya sekarang pasti akan terlihat seperti setengah hati. Alesha menggeram kesal, namun ia tetap melanjutkan kegiatan memasaknya. Ia memotong-motong wortel, kentang, dan kubis dengan gerakan tangan yang cepat dan tepat.

Jae hendak mengambil pisau untuk membantu tapi tangan Alesha mengeplak Jae dengan kuat, "nggak usah iseng. Duduk aja sana!"

Sekarang Alesha beralih ke bumbu-bumbu dapur, sibuk dengan segala kesiapan bawang dan macam-macamnya. Alesha juga memotong dadu dada ayam dengan cekatan, ia segera memasukkan potongan daging bersama tulang-tulang ayam yang tercacak ke dalam panci penuh air yang sudah mendidih. Alesha memasukkan merica dan garam secukupnya dan menutup pancinya. Ia kembali sibuk memotong dadu semua kentang, wortel, dan memotong kubis dengan rapi.

Ketika Jae hendak membantu, tangan Alesha langsung memukul tangan Jae lagi dan menggeleng, "Ko, udah duduk aja sana! Jangan ganggu. Nanti malah nggak enak supnya."

Jae tersenyum dan mengacak rambut gadis itu, "alergiku nambah nih."

"Apa?" tanya Alesha sembari sibuk memberi bumbu kepada kaldu yang sudah mulai mendidih sebelum memasukkan wortel ke dalam kaldu tersebut.

"Alergi jauh-jauh dari kamu Ale," ujar Jae. Alesha langsung menoleh dan memutar kedua bola matanya. Benar-benar terlihat kesal dengan sikap Jae yang iseng ini. Alesha mendengus kesal, "Ko duduk, sebelum aku ngelempar ladle ke Koko."

"Nanti kalau aku makin sakit gimana?" tanya Jae. Alesha hanya mendelik dan kemudian menggelengkan kepala, "ihh.. Ko Jae, udah sana duduk ajaaaa biar aku yang siapin makanannya..."

Jae masih diam di sana. Akhirnya Alesha mendesah, "Ko, aku lempar beneran nih."

Alesha sudah hendak mengangkat ladle yang ia pegang, siap untuk melempar tapi Jae buru-buru memilih menghindar dari cewek galak ini. Jae terkekeh pelan dan berjalan ke ruang tengah dan menyalakan televisi, ia mencari sebuah platform video berlogo tombol play berwarna merah, dan mulai mencari musik-musik jazz klasik era 20-an. Meninggalkan Alesha yang sibuk di dapur, walaupun Jae nggak bisa berhenti untuk berulang kali menoleh ke arah Alesha, memastikan gadis itu baik-baik saja.

Call Me by My Name - Lokal! Alternate Universe • pjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang