33 :: Ghosting

188 32 1
                                    

Jae memegangi tangan Alesha dengan erat sambil berusaha keras untuk mengontrol diri agar tidak menggenggam tangan Alesha terlalu erat dan menyakitinya. Kondisi Alesha sudah melewati masa-masa kritis, hanya saja dia belum sadarkan diri. Hasil CT Scan baru akan bisa di lihat besok, memastikan kalau kepala gadis itu nggak terbentur atau semacamnya. Jae tidak mengenali gadis yang terbaring di atas tempat tidur rumah sakit itu. Hatinya hancur saat ini, ia ingin menangis namun ia tahu kalau ini bukan saatnya menangis. Bagaimana mungkin gadis yang biasanya tersenyum, tertawa, dan bercerita tentang apapun melewatkan sebuah kenyataan penting bahwa ia adalah korban KDRT.

Marsha, Mey, dan Tante Sita juga ada di ruangan yang sama dengannya.

"Jae, Tante boleh ngobrol sebentar?" kemudian pertanyaan itu keluar. Membuyarkan lamunan Jae.

"Boleh Tante." Tapi ia terlalu berat untuk melepaskan tangan gadis itu. Itu adalah satu-satunya hal yang familiar yang bisa Jae temukan.

"Gua bakalan jagain. Elu nggak usah khawatir," kali ini Marsha berbicara. Akhirnya dengan berat hati Jae melepaskan tangan Alesha hati-hati. Sangat hati-hati. Ia berdiri dari kursi yang ia duduki dan berjalan keluar kamar.

Melihat Tante Sita menghela nafas panjang.

"Kita ke kantin aja ya, sambil ngeteh. Kamu pasti lapar," ujar Tante Sita pelan. Jae mengangguk dan mereka berdua berjalan menuju ke kantin rumah sakit. Jae cukup yakin kalau makanannya pasti tidak enak, tapi ia hanya harus mengisi perutnya saja.

Tante Sita memesan teh hangat, begitu juga Jae.

"Lihat kamu shock gini, Tante yakin Kinara belum cerita apa-apa sama kamu."

"Saya nggak tahu apa-apa, Tante."

"Kinara emang tertutup soal ini, aib katanya. Udah berulang kali dia minta untuk kita pindah rumah tapi Tante selalu nolak. Akhirnya Kinara mulai biasa," ujar Tante Sita.

"Ayah Kinara dulu nggak begitu, tapi sejak bisnisnya gagal dia jadi suka minum. Awalnya nggak pernah main tangan. Tante sering kerja di luar, dan waktu itu Kinara kelas Satu SMA, biasa, dia lagi saat teduh sambil berdoa di kamar. Mungkin waktu itu Ayah Kinara mabuk total dia terganggu sama suaranya Kinara, dan itu pertama kalinya Ayah Kinara mulai mukul. Setelah itu lama, dia pergi. Ke tempat selingkuhannya, dan itu udah seperti siklus. Hari ini Ayahnya sudah diamankan sama polisi. Tante mau ambil tindakan hukum untuk ini karena ini sudah menyangkut nyawa dan hampir aja Kinara tadi... ya, Kinara selalu jadi korban. Tante jarang banget ada di rumah buat jaga..." ujar Tante Sita terdengar sangat panik dan takut juga.

Jae tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya ada di posisi seperti Tante Sita dan Alesha. Sekarang ia bisa memahami, kenapa Alesha nggak suka di rumah sendirian kalau hujan. Alasan kenapa Alesha nggak bisa nonton film action yang memiliki adegan tinju meninju terlalu lama. Seharusnya Jae lebih tahu, seharusnya Jae lebih peka...

Jae memegang tangan Tante Sita memberikan sebuah kekuatan, yang ia sendiri tidak yakin ia punya. Berita ini benar-benar membuat hati Jae hancur total. Ia tidak tahu, ia tidak tahu Alesha harus mengalami hal ini. 

"Maafin Tante Jae. harusnya tante bilang dari awal kalau begini kondisi Kinara. Tante nggak sanggup buat merusak kebahagaian kalian. Tante pikir Ayah Kinara nggak akan pernah kembali lagi karena dia sudah bahagia sama cewek itu, tapi dia kembali lagi dalam keadaan mabuk, bilang butuh uang dan Kinara harus jadi korbannya lagi,"

"Tante—"

"Maaf sayang, Tante benar-benar minta maaf. Harusnya Tante nggak usah gegabah dengan ngerestuin kalian kalau ujung-ujungnya kamu harus mundur..."

"Tante—"

"Kalau kamu memang mau mundur, Tante yakin Kinara ngerti..."

"Saya nggak akan mundur tante," ujar Jae pelan, ia tidak tahu darimana ia mendapatkan keyakinan itu. Tante Sita berhenti menangis. Ia memandang Jae lekat-lekat, Jae memang sudah tidak bisa tersenyum, tapi setidaknya... setidaknya keyakinan Jae dalam suaranya akan membuat Tante Sita percaya kepadanya.

Call Me by My Name - Lokal! Alternate Universe • pjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang