[Dapur Rumah Alesha, 08.00AM]
Alesha sebenarnya sudah bangun waktu group pelayanan ramai soal makan dimana setelah latihan, tapi Alesha lebih memilih untuk jadi seorang pengamat saja daripada ikut membalas pesan dari mereka. Seperti biasa, mereka memang suka sekali yang namanya makan setelah latihan, wajar aja sih, soalnya latihan kan menguras tenaga. Yang paling senang adalah, Alesha selalu senang melihat interaksi anak-anak di group yang bikin Alesha terhibur banget. Mereka juga ngotot untuk mengajak Alesha makan siang walaupun Alesha sudah memberitahu mereka kalau Alesha ada janji dengan Stanley. Mereka masih nggak berhenti juga buat berusaha menjodohkan Alesha dengan Jae, padahal udah jelas Alesha sudah punya pacar.
Jae emang baik banget, jadi kayanya nggak ambil pusing dengan godaan anak-anak yang menjodoh-jodohkan Jae dengan Alesha terang-terangan. Selain itu, mereka juga terang-terangan menunjukkan kalau mereka nggak suka Stanley juga padahal mereka nggak kenal Stanley. Alesha cuman bisa geleng-geleng kepala dan hanya melanjutkan kegiatan paginya.
"Udah rapi aja, sayang. Mau kemana?" Bunda tersenyum kepada Alesha yang tengah menyiapkan sarapan pagi. Bunda juga nggak kalah rapinya sama Alesha, tapi bedanya, Bunda bawa koper. Pasti mau pergi jauh lagi.
"Mau latihan kok Bun. Bunda mau kemana?" tanya Alesha sembari menuangkan sayur capcay ke dalam sebuah tempat. Alesha kemudian membawa nasi dan sayur capcay ke meja, disusul dengan lauk Ayam Goreng buatannya yang sengaja ia siapkan agar Bunda tetap bisa sarapan di rumah dan nggak beli di Bandara.
"Bunda mau ke Kalimantan, ada kunjungan kerja di sana. Empat sampai lima hari paling cepet. Nggak apa-apa Bunda tinggal ya?"
Kalau boleh jujur sih Alesha takut. Dia nggak pernah merasa aman kalau di rumah sendirian, namun apa yang bisa ia lakukan sekarang selain jadi anak yang baik dan nurut orang tua. Toh selama ini sudah selalu seperti ini. Bunda yang sibuk, dan Alesha yang harus tinggal di rumah sendiri. Bunda juga bukan seorang orang tua yang lari dari tanggung jawab kok, beliau sudah nawarin Alesha untuk mulai mempekerjakan asisten rumah tangga biar Alesha nggak sendiri setiap Bunda pergi. Tapi nggak, Alesha menolak.
Ia punya alasannya sendiri, tapi dia cuman bilang sama Bunda, 'rumah sekecil ini bisa kok Kinara sendiri yang beresin, Bun. Sayang uangnya, bisa ditabung untuk yang lain.' dan habis itu Bunda belum pernah nawarin lagi.
"Stanley sibuk banget ya? Kok Bunda jarang lihat dia ke sini sekarang..." pertanyaan Bunda terlontar ketika Alesha baru mulai makan. Tumben banget Bunda tanya-tanya soal Stanley. Biasanya, Bunda bahkan nggak pernah anggap Stanley ada. Apakah ini sebuah jalan yang terbuka?
"Sibuk koas Bun, tapi nanti Kinar mau ke apart dia kok," dengan jujur Alesha mengaku. Bunda langsung meletakkan sendok dan garpu ke atas meja setelah mendengar kata-kata Alesha barusan. Bunda menatap Alesha dengan sebuah tatapan yang mengindikasikan sesuatu yang nggak baik-baik aja.
"Kenapa nggak dia yang ke sini aja? Kayaknya agak nggak etis kalau kamu ke apartment cowok."
"Ya nggak papa kan ke apartemen Stan, kita nggak macem-macem kok..."
"Dia itu laki-laki, kalau kamu diapa-apain gimana?" tanya Bunda.
"Bun..."
"Bunda percaya sama kamu, tapi Bunda nggak percaya sama dia."
Satu kalimat itu bikin Alesha sedikit sakit hati sebenarnya. Ya, Stanley memang minum, dia beberapa kali merokok, tapi semua orang bisa berubah, kan? Alesha juga nggak putus berdoa buat Stanley, sama dia selalu nggak pernah putus berdoa untuk restu Bunda. Tiga tahun berjalan mereka pacaran, Bunda sudah langsung menunjukkan ketidaksukaannya pada Stanley dibulan kedua setelah Alesha memutuskan untuk berpacaran dengan Stanley. Padahal nggak ada yang kurang dari Stanley. Dia berpendidikan, dan yang pasti dari keluarga baik-baik juga. Alesha masih nggak bisa melihat kenapa Bunda nggak suka sama Stanley.

KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me by My Name - Lokal! Alternate Universe • pjh
Chick-LitJae always hates his name "Anjaeni" since childhood. For some reasons, he just found his name makes no sense. That's why Jae risih banget waktu denger temen-temen "Cell Group"-nya manggil seorang cewek berparas lugu dengan senyum manis dengan mata s...