[Alesha's bedroom - 10.00PM]
AleshaKin : Meeeeyyy... have you asleep?!
GraciaMey : Anak cupu kaya lu doang yang jam segini udah mau tidur.
GraciaMey : Ngapa nih?
AleshaKin : Available for call?
GraciaMey : Iya! Just call me!
"Meeeeyyyyy!!!!"
"Apaan nih? Gua nggak mau, kalau elu nangis-nangis ke gua soal Stanley, ngeluh soal Diva..." dengan tegas, Mey langsung memotong Alesha yang berusaha untuk bercerita. Jujur, ini sama sekali jauh dari dugaan Mey. Alesha nggak mau cerita soal Stanley yang pasang status tentang Diva, atau tentang keluhan Alesha gimana dia masih marah dan kesal sama Stanley.
"Jadi ceritanya tentang apa?" tanya Mey.
Alesha menghela nafas panjang, ia benar-benar sangat ragu dengan apa yang harus yang ia katakan kepada Mey. Apakah ini sesuatu hal yang cukup pas untuk dibicarakan atau...
"Mey,"
"Apaan?"
"Anu..."
"Elu yang jelas deh kalau ngomong! Nggak usah basa-basi!"
Alesha terdiam cukup lama, ia memutar kunci pintu dan kembali duduk di atas tempat tidur; ia sama sekali nggak tahu bagaimana ia bisa mulai menjelaskannya. Tentang Jae dan segala obrolan Ci Evi tadi. Tentang hal yang tiba-tiba mengganggu pikirannya.
"Hello, earth call to Alesha Kinara Wineda!"
"Kamu inget sama Ko Jae nggak?"
"Siapa dia?" tanya Mey ragu-ragu. Sepertinya Alesha memang harus menjelaskan dari awal siapa Jae dan bagaimana mereka bisa kenal dan gimana tiba-tiba Alesha mendadak jadi overthinking.
"Kamu inget nggak yang jemput aku pas aku putus sama Stanley..."
"Ah, itu. Iya! Aku inget doooong. Semua cowok ganteng mah aku inget."
"Emang ganteng ya?"
"Ih Uchaaaaa!!!! Gua tahu deh elu baru aja putus dan rasanya semua cowok sama aja, but believe me, cowok yang namanya ...siapa?"
"Jae?"
"Ya, Jae. Believe me, Cha, every girl will swoon if he smiles at them. Elu aja yang kadang suka buta," ujar Mey.
Alesha tertawa kepada kata-kata Mey barusan, tapi jujur emang Jae punya senyum yang manis yang bisa bikin hati semua perempuan di dalam ruangan bergetar. Alesha harus mengakui kalau Jae cukup ganteng, kalau dipikir-pikir.
"Oke, oke Ko Jae ganteng."
"And you address him as "Koko" dude! Marsha aja elu panggil nama doang! Elu naksir dia atau gimana?" tanya Mey to the point.
"I don't say that but..."
"Tapi? Udah deh nggak usah basa-basi, bikin gua ngantuk banget tahu nggak??! Jadi gimana ceritanya?"
"Ya... kami emang udah deket dari lama. Jadi emang biasa aja sih, as a friend dari dua setengah tahun lalu. Sebenernya anak-anak di gereja juga udah sering godain kami gara-gara dia main peran jadi suamiku di drama natal anak gitu, Mey. Dari sebelum aku putus sama Stanley, tapi dia selalu nanggepin santai gitu loh Mey waktu Marsha dan temen-temen komsel yang lain godain kami. Emang orangnya baik banget..."
"Oh ya! Dia selalu panggil aku dengan nama 'Alesha' yang katamu terlalu bagus buat aku..."
"Serius?! Apa alasan dia manggil elu pake nama Alesha coba?" tanya Mey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me by My Name - Lokal! Alternate Universe • pjh
ChickLitJae always hates his name "Anjaeni" since childhood. For some reasons, he just found his name makes no sense. That's why Jae risih banget waktu denger temen-temen "Cell Group"-nya manggil seorang cewek berparas lugu dengan senyum manis dengan mata s...