~~~~~
~~~~~ Yours ~~~~~
~~~~~
Satu jam sebelumnya ..Minho berkacak pinggang melihat suasana malam melalui jendela ruang rawat milik taehyung. Wajahnya memerah menahan amarah. Dia sama sekali tak menyangka bahwa taehyung akan sebodoh itu.
"Kau tidak tahu ? Jieun yang menolong mu saat kau terjebak di toilet itu. Bahkan dia mengabaikan luka di tangannya." ujar minho meneriaki taehyung.
"Yak ! Kenapa kau marah padaku ? Kau tahu apa yang di lakukan jieun dengan kakak ku .. aku berhak bersikap seperti ini .."
Sungguh minho tak mengerti apa yang membuat taehyung sampai seperti ini. Dulu saja saat dia bersama tzuyu, dia tak mau menyalahkan sedikit pun tentang bagaimana tzuyu bersikap. Sekarang ? Apa taehyung takut kalau jieun berpaling darinya dan kembali bersama kim seokjin, pikir minho.
"Terserah kau saja lah. Aku sudah menceritakannya dari awal. Yoona sudah memberitahukan semua tentang jieun. Sisanya kau bisa tanyakan langsung pada jieun jika masih meragukannya." minho menyerah untuk menasehati sahabatnya sekaligus bosnya itu.
"Tapi taehyung-ah. Sekali kau menyuruh jieun pergi, jangan menyesal kalau dia akan melakukan itu dan kau akan kehilangan dia selamanya." lanjut minho.
...
"Yak !! Kim taehyung .." panggil jieun dari belakang, taehyung pun membalikkan badannya. Belum sempat melihat wajah jieun, kini tubuhnya sudah menempel dengan tubuh jieun. Tangan jieun mengikat erat tubuh kekasihnya itu.
"Kenapa seorang pasien bisa berkeliaran malam-malam seperti ini tanpa di temani suster atau dokter." goda jieun. Taehyung masih terdiam tak membalas.
"Aku rindu sekali sama kamu." ujar jieun yang semakin mengeratkan tangannya pada tubuh taehyung "jeongmal bogosip-eo..!"
Tak membalas pelukan jieun, tak ada belaian rambut bahkan tak menjawab apa pun. Taehyung memilih melepaskan tangan jieun yang melilit tubuhnya.
Tangannya mengangkat tangan jieun yang terluka lalu memperhatikan luka yang sudah terbalut perban itu.
"Apakah sakit ?" tanya taehyung tanpa mengalihkan pandangannya pada luka jieun.
"Tadinya tidak." jawab jieun. Taehyung pun mengangkat wajahnya lalu menatap wajah jieun "tapi karena kamu bertanya, rasanya jadi semakin sakit." lanjut jieun.
Taehyung terdiam.
"Apa mungkin tanganku terlalu manja sama kamu ?"
Tak ada jawaban.
Jieun dan taehyung hanya saling menatap satu sama lain. Sedangkan malam semakin larut. Cuaca pun terasa semakin dingin. Melihat kondisi taehyung, jieun tak mau laki-laki itu jatuh sakit lagi.
"Kau pulanglah. Kau masih harus banyak istirahat." ujar jieun "aku akan pesankan taksi unt--." belum sempat mengakhiri perkataannya, tubuh taehyung justru memeluk erat tubuh jieun.
"Mianhae .." ujar taehyung samar samar "mianhae jieun-ah .."
"Yak !! Neo waegeurae ?"
Taehyung melepaskan pelukannya, tangannya masih menggenggam lembut tangan jieun "aku tak mau balik ke rumah sakit lagi."
"Tapi .."
KAMU SEDANG MEMBACA
💫 YOURS ( VIU Love Story )
Fiksi PenggemarKau percaya takdir ? Pertemuan pertama dengannya adalah titik dimana aku akan menemukan takdirku. Aku sangat mempercayai takdir di bandingkan dengan kata kebetulan. Dan takdir ku adalah menjadi milikmu. __Yours