~~~~~
~~~~~ Yours ~~~~~
~~~~~Jieun terlihat sangat pulas. Cahaya matahari menembus celah-celah jendela. Tepat mengenai wajahnya. Membuat gadis itu mau tak mau harus membuka matanya. Dia mengalihkan pandangannya ke sekitar. Matanya membulat lalu dia bangkit dari tidurnya.
Menyadari kalau tempat yang dia tinggali saat ini bukanlah kamar yoona. Jieun langsung memutar otaknya sekali lagi. Berusaha mengingat apa yang terjadi.
Belum juga mengingatnya, jieun langsung melirik ke sebuah bingkai foto di dinding kamar itu.
Jieun berdiri lalu berjalan mendekati bingkai foto itu. Kim taehyung ? Lelaki itu terlihat sangat tampan. Tanpa sadar jieun menarik kedua sudut bibirnya ke atas.
Suara pintu terbuka, membuat jieun sontak membalikkan badan dan melihat siapa yang datang.
"Nona lee. Anda sudah bangun ?" pak park mendekat sambil membawa nampan dengan sebuah mangkuk berisi bubur dan segelas air putih.
"Pak park ?"
"Ne .." pak park meletakkan nampan itu di atas nakas lalu menghampiri jieun.
"Bagaimana saya bisa ada disini ?" tanya jieun yang memang sebenarnya dia tak mengingat apa pun tentang kejadian malam tadi.
"Anda ... Tidak mengingatnya ?"
Pertanyaan pak park mendapat gelengan dari jieun.
"Jadi .. semalam ..."
Pak park pun mulai menceritakan kejadiannya dari awal tuan mudanya yang mendekati jieun.
"Lalu ....
.
.
.Di dalam mobil
"Jadi bagaimana tuan muda ?"
Taehyung memejamkan matanya. Dia bingung harus membawa jieun kemana.
"Tidak mungkin membawanya ke rumah temannya itu." ujar taehyung yang lalu membuka matanya dan melihat jieun yang kini ada di dalam pangkuannya.
"Kita pulang ke rumah." ujar taehyun
"Ne ?"
Taehyung menatap pak park.
"Kita akan bawa dia pulang ke rumah." ulang taehyung.
"Baik tuan muda."
Setelah sampai rumah, taehyung memperingatkan pak park untuk tidak berisik dan membantunya membawa jieun ke dalam kamar.
Taehyung tak mau ibunya mengetahui keadaan jieun saat ini. Dan taehyung pun tak membiarkan jieun tidur di kamar tamu. Dia membawa jieun ke dalam kamarnya. Tempat yang di rasa paling aman.
.
.
."Nona lee mengalami demam jadi sepanjang malam tuan muda menjaga nona." ujar pak park menyudahi ceritanya.
Pikiran jieun kacau. Bagaimana dia bisa merepotkan orang lain atas apa yang dia lakukan sendiri. Kebodohannya telah menyusahkan banyak orang. Jieun merutuki dirinya sendiri.
Jieun berpikir, bahwa taehyung adalah orang yang baik seperti ibunya. Mau memperdulikan orang asing sepertinya sampai repot menjaganya sepanjang malam.
Baiklah, kali ini jieun berhutang pada laki-laki itu, batinnya.
"Lalu dimana dia sekarang ?"
"Tuan muda sudah pergi ke kantor sejak tadi pagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
💫 YOURS ( VIU Love Story )
Hayran KurguKau percaya takdir ? Pertemuan pertama dengannya adalah titik dimana aku akan menemukan takdirku. Aku sangat mempercayai takdir di bandingkan dengan kata kebetulan. Dan takdir ku adalah menjadi milikmu. __Yours