23

2.6K 459 117
                                    

"Dahlah ayo pulang aja Jun," ucap gua yang masih duduk di atas motornya Dejun.

Daripada kepala gua makin pening kan, mending gua sudahi segala ketidak jelasan ini.

Ya habisnya perkara nembak menembak aja ga becus si Dejun tuh.

Masa iya kudu gua ajarin dulu. Gua tutorialin nih lama lama.

"Terus soal status kita gimana jadinya? Jadian atau engga kita?" tanya Dejun dengan muka bingungnya.

Hih pake ditanya lagi.

Au dah.

Males akutu bahasnya.

Udah ga mood.

Pokoknya pengen cepet cepet pulang aja. Dejun nya ga bisa di ajak romantis sih.

Sebel.

"Nanti aja deh," ucap gua.

"Nanti aja gimana?"

"Nanti aja kita bahas lagi, sekarang ayo pulang dulu, ini di pinggir jalan tau Jun, ga enak banget di liatin orang orang."

"Berarti kita belum jadian Mal?"

"Gua kan barusan bilang, bahasnya nanti aja dodol."

"Kenapa harus dipersulit gini sih?"

Ih suka suka gua dong.

Kalau ada yang susah, kenapa harus yang gampang?

Gua mah emang seneng mempersulit hidup orang, tapi ga mau kalo hidup gua yang dipersulit ehe

"Gapapa Jun, biar lu ada usahanya dikit," ucap gua pada akhirnya.

"Dih, yaudah iya dah iya serah Malika aja."

Woiya dong serah gua aja. Karena aqu kan penganut istilah cewek selalu benar.

Setelah itu Dejun pun kembali naik ke motor.

"Mau makan dulu ga?" tanya Dejun sebelum mulai meng-gas motornya.

"Ga usah deh, langsung pulang aja."

Dejun mengangguk paham, kemudian dia pun mulai melajukan motornya membelah jalanan kota.

Dan gua kembali melingkarkan tangan gua di pinggangnya Dejun. Ya walaupun aqu lagi bete sama Dejun karena perkara tembak menembak itu, tapi modus mah harus tetap jalan ye kan.

Selama perjalanan tidak ada perbincangan apa pun di antara gua dan Dejun.

Lagian gua nya juga ga ada mood untuk ngobrolin sesuatu.

Setelah berkendara hampir 30 menit, akhirnya gua dan Dejun tiba di rumah qu tercinta.

Gua pun turun dari motornya Dejun.

"Makasih Jun, mau mampir dulu ga?" tanya gua setelah turun dari motornya Dejun.

"Engga deh, Malika nya lagi badmood soalnya, kapan kapan aja ya?"

"Dih siapa yang badmood?"

"Gua tau kali. Sepanjang jalan muka lo ga bersahabat banget tuh, bahkan sekarang juga masih asem tu muka."

Dih.

Kan situ yang bikin mood saia hancur.

Tidak sadar memangnya?

"Maaf ya Mal, gua bikin lo kesel karena masalah tembak menembak tadi ya?"

Nada suaranya Dejun tuh halus banget ga boong. Sopan sekali masuk ke telinga saia.

Tatapan dia juga lembut banget woeee

Ga kuad aqu sama yang manis manis.

Ambyar mas diri ini.

Anak STM Sebelah; XiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang