26

2.5K 402 99
                                    

Detik berubah menjadi menit, menit berubah menjadi jam, jam berubah menjadi hari, hari berubah menjadi minggu, minggu berubah menjadi bulan.

Menjadi siswa kelas 12 itu memang tidak terasa.

Rasanya baru kemarin gua dimarahin kakak osis karena datang terlambat pada masa pengenalan lingkungan sekolah, tapi sekarang gua udah mau lulus aja.

Rasanya baru kemarin gua ketakutan ketemu Dejun di gerbang sekolah, sekarang udah jadian aja.

Bener beber ga kerasa.

Bahkan tidak terasa gua sudah menjalin hubungan dengan Dejun sejauh ini.

Kalian tau?

Memiliki hubungan dengan Dejun yang merupakan anak STM sedikit banyaknya membuat pola hidup gua agak berubah.

Gua merasa menjadi pribadi yang lebih dewasa karena saking seringnya gua marahin dan ngomelin Dejun.

Gua juga menjadi lebih mengerti makna dari kesabaran :)

Pikiran gua juga jadi lebih terbuka sehingga gua tidak seenaknya menyimpulkan dan menilai orang lain.

Selain itu, sejak Dejun hadir dalam kehidupan gua, gua merasa hidup gua lebih simple.

Dejun dan temen temen per-stm-annya mengajarkan gua tentang gaya hidup yang ga penuh drama.

Dejun mengajarkan gua tentang sebuah prinsip hidup yaitu, 'Tuhan selalu bersama orang-orang yang santuy'.

Jadi kata Dejun, hiduplah dengan santuy dan tetap kalem.

Selama gua bersama Dejun, dia emang selalu menghadapi setiap masalahnya dengan santai, tidak pernah terlihat panik dan dibesar besarkan, pokoknya kalem kalem aja dia mah.

Gua ga tau ini hal positif atau negatif, pada intinya, gua merasa lebih nyaman sih sama gaya hidup gua yang sekarang.

Gaya hidup santuy.

Gini loh, dulu kan gua kalau mau ulangan harian pasti ribetnya minta ampun, gua pasti langsung sibuk belajar sana sini dan membaca materi semalaman suntuk supaya bisa mendapat hasil yang bagus esok harinya.

Tapi semenjak mengenal Dejun, ulangan menjadi tidak sepenting itu, sampai sampai gua bisa santai banget padahal besoknya ulangan.

Contohnya pada saat gua akan menjalankan UTS, bukannya sibuk belajar, gua malah asik main main dan ngumpul bareng Dejun dan teman temannya.

Parah sih ini mah.

Jadi saat itu gua diberi opini oleh Dejun untuk kalem dan ga usah panik, ulangan bukanlah segalanya, hasil ulangan juga bukan penentu keberhasilan, begitu kata Dejun.

Bahkan Dejun bilang ke gua kalo UTS itu singkatan dari Ulangan Tidak Serius, sementara UAS adalah Ulangan Agak Serius.

Jadi katanya gua ga usah panik dan ribet ribet belajar semaleman. Cukup belajar seperlunya aja kata Dejun.

Ya, belajar seperlunya aja katanya.

Biadab emang.

Dan begonya gua iya iya aja. Gua menuruti perkataannya Dejun untuk keep calm.

Dan anehnya, hasil ulangan gua ga jelek jelek amat tapi ga bagus bagus amat juga. Pokoknya standar lah, cukup untuk memenuhi KKM, ya walaupun pas pasan.

Malah kalo boleh jujur nih, hasil yang ini lebih bagus daripada hasil ketika gua yang bener bener belajar semaleman.

Selain itu, hati gua juga jadi lebih lapang, tidak seperti saat gua belajar semalaman suntuk.

Anak STM Sebelah; XiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang