00

526 49 4
                                    

"Kita putus aja ya, Kak?"

Begitu bodohnya kalimat itu, pikir Caitlin. Ia mengingat-ingat kembali senyuman yang dipaksakan, sakit sekali. Yah, inilah akibat dari perbuatan yang ia mulai dari keserakahan, terlalu nekad mempermainkan rasa.

Perempuan yang kerap disapa Alin itu wajahnya sembab, sangat jelas ia barusan menangis. Putus bukan hal yang membahagiakan, bukan?

Distraksi di ujung rumahnya yang kosong melompong membuatnya menoleh. Alaskan malamute bercorak abu-abu itu mendekat padanya, mengusak pipinya seakan-akan menghapus air matanya.

"Thank you, Bubble,"

Malam itu memang sedang agak gerimis. Kakaknya belum pulang, temu kangen dengan kawan-kawannya. Sehingga teman kecilnya ini mungkin kesepian. Gadis bersurai sepunggung  itu mengelus bulu-bulu halus anjingnya, menahan tangis--ia tidak mau Bubble ikut menangis.

"Hari ini hari yang buruk ya? Gak seharusnya aku gak bersyukur gini, tapi putus enggak bikin bahagia juga. Iya, 'kan, Bub?" ujarnya sambil berusaha telentang di lantai ruang tamu yang dingin itu bersama kawan mainnya.

"Hah, udahlah. Ga penting. Main aja, yuk?" Caitlin, baru saja berhasil telentang, beranjak untuk mengambil mainan anjing yang sering ia sapa Bubby itu--sekiranya ingin melupakan sejenak kesedihannya.

Anjing raksasa itu menyambut, tergesa-gesa ia berlari menghampiri majikannya, sekali-sekali menghibur perempuan berbaju hitam di depannya.

***

memperkenalkan:

si gembul as bubble

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

si gembul as bubble

***

yoi aku ngerti kalian belum ke trigger buat baca chapter selanjutnya. tapi yaudahlah, gapapa juga kalian ga lanjut baca. aku nulis ini buat diri aku--karena ya kalian ngerti lah kadang2 pikiran kita tu bejubel banyak banget ide dan ga ngerti harus gimana, iya aku lagi begitu--dan buat kalian yang mau membaca dan memberi support.

anyway, jangan lupa ya like comment and subscribe. g

vommentnya aku tunggu, kalo engga juga gapapa, chill

retreatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang