04

123 22 16
                                    

Proposal program kerja yang selama ini ditunggu-tunggu Caitlin akhirnya ter-approved. Tinggal menghitung hari hingga akal sehatnya kacau balau. Caitlin sering lupa dirinya ini seorang introvert profesional.

"Lin? Aliiiiiin,"

Caitlin mengalihkan fokusnya dari laptopnya ke kawan sejurusannya. "Eh, gimana, Na?"

"Ada yang nyari lo. Nungguin di kantin,"

"Oke, sip. Thanks ya, Na," Caitlin melambaikan tangannya ke Vina.

Gadis itu mengusak rambutnya, mengusir pikiran aneh-aneh yang semakin sore semakin absurd. Dirinya jelas butuh tidur ini.

Kakinya sukses membawanya ke kantin fakultas. Terlihat hanya ada beberapa entitas di dalamnya. Salah satunya adalah teman baiknya dari kecil. Astaga sempat-sempatnya dia datang ke sini.

"Bu Dokterrr, halo, cantikkuuuu," Caitlin memeluk sahabatnya. "Kangen banget gue gila ye luu. Sekampus tapi sok sibuk bener lo,"

"Emang sibuk gue mah," ujar kawannya membuat Caitlin cemberut pura-pura. "Ulululu, Saiankkk,"

"Geli,"

"Lo mau beli kaos danusan fakultas gue? Tumben banget lo ke sini, asli. Mana ga nge-line lagi lo. Kasian tahu si Vina kelasnya di gedung F, gue lagi di perpus.

"Lewat dia. Nanya ke gue butuh apa. Mana dipanggil Bu," keluh kawan sepermainannya ini.

"Kan lo emang Bu Dokter,"

"Amiiiiin,"

"Anyway, lo belum jawab kenapa lo tiba-tiba nangkring di Kantip,"

"Habis ke Hukum. Ngaterin danusan fakultas gue," balas lawan bicaranya. "Masa harus gue sih. Maksudnya tuh, ya gue ngerti dia beli itu buat kesejahteraan hidup gue di danus. Tapi jauh banget cong. Masalahnya tuh ini tugas danus, kenapa harus gue yang turun?"

"Ye kan lu emang danus, Tik..."

"Lah iya ya..." 

***

"Kalau masalah yang itu,..."

Ini adalah kuliah terakhir hari ini sebelum Caitlin menjalankan prokernya. Ia tidak sabar bertemu bocah-bocah cilik untuk diajari berbagai macam pelajaran. Ah, pasti lucu, pikir Caitlin.

Suasana kelas yang sejuk memang pantas sekali dijadikan arena untuk tidur siang atau setidaknya berimajinasi. Benak Caitlin mulai dihiasi beberapa alternatif manajemen waktu dan beberapa hal lain. Latihan rutin piano, olahraga, belajar, hang out, makan sehari-hari, shamponya yang sudah mau habis, tagihan listrik tambahan karena lupa mematikan AC, dan masih banyak lagi.

"Lin, heh," panggil seseorang di depannya pelan agar tidak berisik.

"Apa?" bisik Caitlin

"Pinjem handphone lo, dong," balas seseorang tadi.

"Buat?"

Laki-laki itu terdiam sejenak. Menaikkan alis, ia menjawab, "Lihat instagram bentar. Mau follow up kegiatan BEM,"

Caitlin ber-oh ria seraya menyerahkan ponselnya. "Nih. Jangan aneh-aneh,"

"Emangnya mau gue apain?" tanya laki-laki berkaos hitam sponsor event tahun lalu itu.

retreatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang