~~Berangkat~~

1K 152 207
                                    

Full LucasAthy dan agak hot, I think?

.
.
.

Aku menyeringai, "coba saja. Saat itu, aku tidak akan menyetujuinya semudah ini."

KRIIET!

Pintu ruang kerja ku terbuka. Seorang pria bersurai hitam dan mata hitam muncul dari balik pintu. Dengan senyum sumringah, dia masuk dan segera duduk di sofa.

Claude POV end

***

Author POV

Anastacius menatap dua orang di hadapan dengan senyum sumringah. "Kalian sudah makan siang?"

Benar-benar kurang waras! Di saat Claude dan Lucas sedang membicarakan hal serius, Anastacius seenak jidat datang dan menanyakan, 'Kalian sudah makan siang?' tanpa dosa. Lihatlah, dua orang itu sekarang merasa kesal.

Claude dan Lucas saling tatap. Mereka berdua sedang telepati tanpa sepengetahuan Anastacius. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi beberapa saat kemudian mereka berdiri dan menghampiri Anastacius.

Anastacius hanya menatap bingung ke arah dua orang itu. Dia bingung kenapa mereka tak menjawab dan malah menghampirinya. Ketika dua orang itu semakin dekat, barulah Anastacius merasa terancam.

"Kalian kenapa?" tanya Anastacius agak panik.

Bukannya menjawab, Claude dan Lucas mempercepat langkah mereka menghampiri Anastacius. Claude berdiri di depan Anastacius dan Lucas di belakangnya.

"Tahan tangannya," ucap Claude pelan.

GREP!

Lucas mengunci pergerakan tangan Anastacius. Karena kaget, Anastacius menoleh ke belakang. Dia terdiam tak kala melihat seringai jahat milik Lucas.

'IBLIS!' teriak Anastacius dalam hati.

"Kalian mau apa?" Anastacius menatap Claude dengan perasaan takut. Meskipun adiknya itu tidak membawa pedang atau senjata apapun, Anastacius tetap saja takut. Feeling nya bilang ini bahaya.

"Memberi mu pelajaran," Claude menjeda kalimatnya, "karena mengganggu pembicaraan serius ku!"

BUAAK!

Satu bogem mentah  yang cukup keras mendarat di perut Anastacius. Serangan tiba-tiba itu membuat Anastacius melotot kaget sambil menahan sakit. Sebaliknya, Claude dan Lucas malah merasa senang.

"Kau kelewatan, Claude! Aku mana tahu kalau pembicaraan kalian seserius itu!" Anastacius berseru tertahan. Pukulan dari Claude tidak main-main sakitnya.

"Makanya kalau mau masuk itu ketuk pintu dulu, Nanas!" Lucas melepaskan tangan Anastacius dan melipat kedua tangannya.

"Ha? Nanas?" tanya Claude bingung.

"Iya. Anastacius- Nanas. Panggilan yang simpel, bukan?" ucap Lucas membanggakan diri.

"Boleh juga," Claude mengangguk pelan, "apa tujuan mu kemari, Kak Nanas?"

Hening. Anastacius mencoba mencerna panggilan 'Nanas' dari dua orang di hadapannya. Berbeda halnya dengan Claude dan Lucas yang menahan tawa mereka.

"Sialan! Nama bagus-bagus malah diganti Nanas! Cari yang bagusan dikit napa, dah?" Anastacius mengomel tidak terima.

"Hei, 'Kak Nanas' itu lebih bagus daripada 'Kakak Breng***'. Terima saja," Claude kembali duduk di kursi kerjanya.

Chance (WMMAP FANFIC) || S1✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang