~Pergi~

1.2K 142 59
                                    

Keesokan harinya

"Haaaaaaaaaaaah!" aku menghela napas panjang.

Ini sangat mengecewakan. Apa yang mengecewakan? Semuanya mengecewakan!

Kemarin, di mana aku dan Lucas pergi mengelilingi seantero kota. Saat aku berpikir bahwa itu hari yang sangat menyenangkan, dia membawa kabar buruk. Sangat buruk! Belum lagi caranya mengecewakan! Aku benci ini.

BRUUK!

Aku merebahkan diri ku di atas sofa lengkap dengan gaun tidur, rambut berantakan, dan wajah kusut. Aku malas! Aku kesal! Aku kecewa! Argh!

Lucas akan pergi untuk sementara waktu. Dia pergi mencari pohon dunia yang katanya hanya berbuah setiap 500 tahun sekali. Tujuannya adalah memulihkan mana nya yang hilang.

Aku tahu ini amatlah penting untuknya. Hampir setiap hari dia mengeluh karena mana nya menipis. Aku sangat tahu. Hanya saja kenapa dia mengatakan hal ini dengan cara yang mengecewakan sih? Belum lagi H-1 keberangkatannya!

Kalau Kalian mau tahu, acara kemarin itu sudah direncanakan sejak beberapa hari yang lalu. Percaya atau tidak ini rencana milik Lucas. Lucas meminta bantuan pada papa, Felix, Lily, Seth, dan Hannah untuk masalah ini. Lucas tidak ingin membuat ku sedih dengan kabar ini, makanya dia ingin membuat ku senang dulu.

Tapi pemikiran itu salah, bodoh! Mana ada orang yang menyukai hal seperti itu? Bayangkan saja, diajak terbang tinggi lalu dijatuhkan. Rasanya itu-

"Haaaaaaaaaaaah!" aku menghela napas lagi.

Dipikir-pikir lagi, memang harusnya aku tahu ada sesuatu yang aneh. Perubahan sikap Felix, Lily, dan Hannah lusa lalu sudah mencurigakan. Belum lagi papa, Tuan Frannquez, dan Nyonya Lazzer yang tiba-tiba membatalkan jadwal secara serempak.

Ditambah kedatangan Lucas yang menanyakan waktu senggang ku dan mengajak ku jalan-jalan. Bodoh kau, Athanasia! Argh! Harusnya aku tahu lebih awal dan menanyakan langsung! Kalau sudah begini kau jadi kesal sendiri kan?

Dan apa-apaan Lucas itu? Kemarin setelah menceritakan semuanya, dia mengantar ku pulang dan pergi begitu saja. Argh! Menjengkelkan! Kau merasa bersalah sampai tidak mau menampakkan muka di hadapan ku begitu? Kalau begitu aku sama! Aku tidak akan mengantar mu!

"Astaga! Tuan Putri!"

Aku mendongakkan kepala agar bisa melihat orang yang berteriak di belakang. Dua wanita berpakaian pelayan, rambutnya sama-sama cokelat, wanita yang satunya bermata biru laut, dan wanita yang satunya lagi bermata cokelat.

Lily dan Hannah. Duh, malas nih. Aku pasti kena omel karena sikap ku yang unlady-like. Siap-siap tutup telinga nih.

"Tuan Putri. Anda harus siap-siap!" Lily menarik lengan ku, meminta ku untuk duduk.

"Siap-siap untuk apa? Aku malas pergi ke mana-mana. Ingin di kamar saja," ucap ku malas.

"Anda tidak mau mengantar Tuan Lucas?" Hannah bertanya.

Aku menggeleng pelan. Biarkan saja dia pergi. Aku kesal dengannya. Sana pergi jauh-jauh! Aku kesal pada mu penyihir sialan!

"Anda tidak boleh begitu. Bangun dan temui Tuan Lucas sebelum beliau pergi," Lily menarik ku untuk berdiri.

Gah! Sudah ku bilang aku tidak mau! Sekali tidak mau ya tidak mau! Aku tidak mau mengantarnya!

Aku memusatkan tenaga di tubuh ku untuk tetap dalam posisi tiduran. Percuma Lily, mau seberapa kuat pun kau menarik ku, aku tetap akan di posisi ini.

"Anda tidak boleh seperti ini! Saya tahu Tuan Putri kecewa karena kejadian kemarin, tapi jangan benci Tuan Lucas! Itu semua rencana kami, Tuan Lucas hanya meminta bantuan! Beliau tidak tahu harus melakukan apa agar Tuan Putri tidak sedih saat mendengar kabar itu! Makanya rencana itupun muncul! Itu bukan rencana milik Tuan Lucas!"

Chance (WMMAP FANFIC) || S1✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang