~Hilang?~

1.3K 159 22
                                    

"APA-APAAN KAMAR MU INI?"

Lucas yang tadinya hendak duduk melompat kaget mendengar teriakkan ku. Dia menatap tajam ke arah ku. Apa? Marah?

"Diamlah, Tuan Putri!"

"Bagaimana aku bisa diam? Kamar mu ini berantakannya minta ampun! Pantas saja Kau melarang ku masuk saat aku mau ke kamar mu!"

Lucas mengacak rambutnya dan mendekati ku. "Dengar ya, Tuan Putri. Aku terlalu sibuk sampai lupa membereskan kamar."

Alasan macam-macam! "Apa susahnya minta tolong pada Seth dan pelayan yang lain? Lagipula Kau kan bisa pakai sihir."

"Iya! Iya! Iya!" Lucas bersungut-sungut kesal dan menjentikkan jarinya.

CTAK!

Kamarnya jadi lebih rapi sekarang. Tidak ada kertas yang berserakan di sana-sini atau cangkir kotor di atas meja. Aku tersenyum simpul. Nah, gitu dong.

Lucas menggeleng pelan dan duduk. Dia melepaskan jubah penyihir kerajaan miliknya dan melemparnya ke sofa di hadapannya. Bisa-bisanya dia melemparkan jubah yang diberikan langsung oleh papa.

Oh, aku belum bilang ya? Lucas adalah satu-satunya penyihir yang mendapat jubah penyihir kerajaan langsung dari rajanya sendiri. Biasanya jubah penyihir kerajaan hanya diberikan lewat perantara. Itu adalah suatu kehormatan yang harusnya dijaga. Lha, dia? Malah seenak jidat melempar jubahnya ke sembarang arah.

Aku yang kesal melihat itu, mengambil gantungan baju dan menghampiri sofa tempat jubah itu tergeletak. Aku mengambil jubah itu dan menggantungnya di gantungan baju. Lucas menatap ke arah ku dengan wajah bingung.

"Apa yang Kau lakukan?"

Aku menoleh ke arah, "tidakkah Kau lihat? Aku merapikan jubah mu."

Aku mendekati lemari pakaian Lucas dan memasukkan jubahnya. Penyihir satu ini memang merepotkan orang lain. Tepat setelahnya, aku menghampiri Lucas dan duduk di hadapannya.

"Kenapa malah duduk di sini? Sana tidur!" Lucas melipat kedua tangannya.

"Nanti saja deh. Aku belum terlalu ngantuk."

Lucas menghela napas. Dia menyuruh ku berdiri. Aku yang tidak tahu apa maksudnya hanya mengikuti arahannya. Segera setelah aku berdiri, Lucas mendorong ku sampai di samping kasurnya. Dia membalikkan badan ku menghadap padanya.

Lucas menatap. Matanya merah ruby miliknya berkilau, membuat ku terpana sesaat. Tak lama kemudian, Lucas membuka suara.

"Biar ku beri tahu, Tuan Putri. Tubuh mu itu kelelahan dan butuh istirahat."

"Sok tahu!" ucap ku tidak terima.

"Ck. Nih ku buktikan pada mu."

Lucas menyentil pelan dahi ku. Harusnya aku hanya merasa sedikit sakit di dahi, tapi hal tak terduga terjadi.

BRUUK!

Aku jatuh terduduk di kasur Lucas.

Ha? Apa yang terjadi? Padahal dia hanya menyentil dahi ku kan? Sentilannya saja pelan sekali. Kenapa aku bisa jatuh?

Masih dengan wajah syok, aku menatap Lucas. Lucas hanya menyeringai sombong karena dia benar. Aku terdiam, tak bisa berkata-kata.

"Nah, sudah terbukti kan? Sekarang pergi tidur!"

Dengan bantuan sihirnya, aku kini berada di posisi tiduran. Lucas menjentikkan jarinya dan melodi lulaby terdengar. Tak butuh waktu lama, kesadaran ku menghilang dan aku pun tertidur.

Chance (WMMAP FANFIC) || S1✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang