Bagian 31

68 14 0
                                    

Kenapa gue bodoh banget, kenapa gue salah menilai seseorang

~Iqbal~

Happy Reading

Setelah pertemuannya dengan Andra, Alex tidak langsung pergi dari tempat itu. Dia menelpon seseorang untuk menemuinya disana

♡♡♡

Entah kenapa perasaan bersalah itu ada dibenak Iqbal, sejak dia membentak Rahma waktu disekolah seakan akan dia akan menyesali perbuatannya itu

"Arrgh kenapa gue kepikiran terus sih" Iqbal menarik rambutnya frustasi

"Itu pantas dia dapatin tapi kenapa gue kepikiran terus"

Drrttt

Ponselnya berbunyi, Iqbal melihat kearah ponselnya, Alex? Alex menelponnya, ada apa? Tumben sekali

"Gue tunggu di caffe melati, sekarang!"

Tanpa jawaban dari Iqbal, Alex sudah mematikan sambungan telponnya secara sepihak, sungguh tidak sopan

Entah apa yang dilakukannya Iqbal tidak mengerti, dia dengan Alex bisa dikatakan adalah rival abadi. Tapi kenapa Alex memintanya untuk menemuinya

Tanpa berfikir panjang, Iqbal mengambil jaketnya dan kunci motornya, dia bergegas. Namun saat melewati ruang tamu, Papahnya sedang bersama perempuan lain, umurnya memang tidak jauh berbeda dengan Papanya. Iqbal juga sudah sering melihatnya, Papahnya sudah memperkenalkan dirinya dengan wanita itu dan Iqbal tidak masalah, menurut dia wanita itu cukup baik

"Mau kemana Bal?" Tanya Wanita itu

"Keluar" ucapnya datar. Iqbal memang orang yang susah beradaptasi dengan orang orang baru disekitarnya, butuh waktu lama untuk beradaptasi dengannya

♡♡♡

Iqbal memasuki caffe yg dimaksud Alex dan mulai mencari keberadaan cowok itu, setelah menemukan Alex, Iqbal menghampirinya

"Ada apa?"ucapnya malas

"Rahma"

"Gua lagi gak mau denger nama dia lagi"

"Dia gak bersalah" Iqbal melototkan matanya tajam kearah Alex

"Tau dari mana lo" Alex memberikan foto itu

"Lo tau foto ini kan? Tapi yang lo liat hanya Rahma dan tidak memperhatikan laki laki itu dengan baik, dia Andra" Iqbal mengambil alih foto itu dari tangan Alex dengan kasar, dia berusaha meneliti baik baik dengan cowok yang ada di foto itu dan benar saja itu andra. Bagaimana bisa dia tidak menyadari itu semua

"Gue udah bicara sama Andra dan dia mengakui itu semua, tapi lo harus ingat satu hal, gue ngelakuin ini semua semata mata hanya demi Rahma, dia itu nyaris sempurna dimata gue, dia gak pantas dituduh yang enggk enggk. Dan lo sebagai PACARNYA harusnya lo lebih percaya sama dia" ucap Alex menekan kata pacarnya

Entah kenapa Iqbal merasa sesak saat seorang pria memuji Rahma, dia gak rela itu "KENAPA LO GAK BILANG DARI AWAL BANGSAT" rahang Iqbal menegang

"Buat apa? Harusnya lo lebih percaya sama dia dibandingkan gue" memang benar apa yang dikatakan Alex, harusnya Iqbal lebih mempercayai gadis itu"Lo pasti gak tau apa yang terjadi kemarin dengan gadis itu" Iqbal membulatkan matanya

"Dia kenapa?"

"Dia pingsan dipinggir jalan dengan darah yang keluar dari mulut dan hidungnya, tapi lo gak tau itu semua kan? Ck Rahma bodoh sudah menaruh hatinya sama batu kayak lo"

Iqbal mematung, segitu bodohnya dia sampai percaya begitu saja dengan selembar foto, seharusnya dia ada saat gadis itu terpuruk tapi dia malah menambah kesedihannya

"Gue punya rencana, ck sebenarnya gue males bicara sama lo, tapi kenapa gadis itu yang membuat gue luluh untuk ngelakuin ini semua" desah Alex

"Cepet ngomong rencana apaan?" Alex mulai mengatakan rencananya dengan seksama sesekali dia berdecak begitupun dengan Iqbal. Bagaimanapun juga mereka itu rival dan rival akan terus rival

"Jadi menurut lo gue harus pura pura jauhin Rahma? Terus deketin Nanda gitu? Males banget dih" Tanya Iqbal

"Ya begitu"

"Terus siapa yang bakal jagain dia?"

"Ada gue" jawab Alex santai. Iqbal merasa emosinya terpancing menarik kasar kerah baju Alex "enak di elo bangsat"geramnya

"Terus lo mau gimana hah, lo mau lo deketan sama Rahma dan rencana kita gagal gitu?" Iqbal berusaha menimang nimang ucapan Alex

Benar juga, dia terpaksa harus ngelakuin ini demi mendapatkan bukti karena itu cara satu satunya "awas kalo lo macem macem sama dia"ancamnya

"Gue gak sebodoh itu kali, ya memang gue suka sama dia, tapi gue juga gak bakal macarin orang yang udah punya pacar"

"Baguslah kalo ngaku"

♡♡♡

Rahma benar benar merasa kesepian, biasanya Athalla akan menemaninya disini atau jalan jalan keluar, tapi sekarang gak ada lagi. Bundanya akan pulang besok dan dia tidak punya keberanian buat ngaku hal yang sebenarnya. Apa yang harus dia katakan nanti

Dia menatap kosong layar ponselnya, dia mengulur pesan percakapannya dengan Iqbal, satu hari tidak bertukar kabar rasanya sangat tidak enak, terlebih lagi cowok itu sudah kecewa atas semua kesalahan yang tidak pernah dia lakukan

"Kenapa kamu gak percaya sama aku" Rahma menatap foto Iqbal sendu

"Bahkan kamu gak ada saat aku butuh kamu" tanpa dia sadari sebulir air menetes dipipinya

♡♡♡

TBC!

Pengagum Rahasia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang