Bagian 42

73 13 1
                                    


Kehilanganmu jauh lebih mengerikan dari kematian

Happy Reading

Laura bingung dimana kini dia berada, kenapa tempat ini sangat sepi namun terlihat begitu indah dan tentunya asri. Dan kenapa diseberang sana ada cahaya yang begitu terang?

Dengan rasa penasaran yang memuncak, dia melangkah mendekati cahaya itu, tapi tunggu kenapa ada seseorang didepannya yang sepertinya ingin masuk ke cahaya itu juga

"Hei, siapa kau?" Tanya Laura agak sedikit berteriak, sehingga membuat orang itu berbalik dan menatapnya dengan senyuman yang sangat lebar

"Rahma" gumam Laura, lalu dia berlari mendekati seseorang yang bernama Rahma itu

"Ma, kenapa lo bisa ada disini?" Tanya  Laura

"Gue mau pulang"

"Tapi ini bukan jalan pulang kerumah lo"

"Gue mau ketemu tuhan" ucapnya dengan penuh rasa bangga

"Gue ikut ya, soalnya gue takut disini sendirian" ucap Laura

"Hidup lo masih panjang, ada banyak orang yang menantikan lo bangun disana" Rahma memegang pundak Laura. Senyum gadis itu tidak pernah luntur

"Tapi hidup lo juga masih panjang, terus kenapa lo mau pergi?"

"Hidup gue cuma sampai disini, ini sudah takdir gue, dan gue menerimanya dengan lapang dada"

"Gak, pokoknya gue mau ikut! Kalo lo bisa pergi kenapa gue enggak?"

"Kerena tuhan sudah memberi kesempatan untuk lo, tapi gue gak bisa"

"Kenapa gak bisa"

"Sudah suratan takdir"

Laura menatap wajah Rahma yang semakin lama semakin bersinar

"Sebelum gue pergi, gue mau minta sesuatu buat lo"

"Apa?"

"Jaga orang-orang yang gue sayangi, buat mereka ternyum, jangan sampai mereka menangis. Janji?" Rahma menyodorkan jari kelingkingnya

Laura menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Rahma "ketika lo sudah bangun,  sampainya pada mereka, selama gue pergi jangan nangis, gue mau pergi dengan senyuman mereka bukan buat tangisan mereka"

"Dan untuk Iqbal, bilang sama dia gue sangat sayang sama dia melebihi apapun, tapi takdir berkata lain, katakan juga, dilaci kamar gue ada dua kotak berwarna biru dan merah, yang merah buat Iqbal dan yang biru buat Alex"

"Itu saja, gue pergi dulu"

"Tunggu" Laura memeluk erat tubuh sahabatnya

Setelah itu, Rahma kembali melanjutkan langkahnya, dan ketika dia sudah masuk ke cahaya itu, tubuhnya sudah tidak terlihat lagi

♡♡♡

Iqbal melangkahkan kakinya masuk keruangan itu, sunyi seperti itulah gambaran ruangan itu saat ini. Nafasnya memburu, hatinya sesak

Pengagum Rahasia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang