Boleh kah untuk kali ini saja, gue mau menentang takdir
Happy Reading
Mereka memutuskan untuk pergi kerumah Rahma untuk memastikan benda itu ada atau tidak, mereka juga datang bersama Iqbal dan Alex. Sebenarnya Iqbal tidak mau beranjak dari kamarnya, dia sangat depresi. Namun saat dia mendengar ada sesuatu dari Rahma buat dia, dia segera bangkit dan ikut dengan mereka
Mereka masuk kekamar Rahma, tentunya setelah mendapat ijin dari orang tuanya, Laura gadis itu sudah diperbolehkan pulang
Laura membuka laci itu, dan benar saja ada 2 kotak berwarna biru dan merah "ada"
Laura memberikan kotak berwarna merah untuk Iqbal dan yang biru untuk Alex "eh tunggu ada satu kertas lagi nih"
"Coba lo buka kertas itu"
"Kalau kalian sudah menemukan kotak itu, jangan buka ditempat umum, buka saat kalian sedang sendiri" ucap Laura membacakan isi surat itu
"Berarti surat ini pribadi buat kalian, kalian harus baca jika kalian sedang sendiri" sahut Dina
"Sudah selesai kan? Lebih baik kita pulang dulu, kasian Iqbal keliatannya capek banget terus Laura juga baru pulang dari rumah sakit" ucap Witan
"Gue setuju"
"Biar gue antar Iqbal pulang, liat dia udah gak ada semangat hidup lagi" jujur teman-teman Iqbal merasa iba dengan keadaanya yang sekarang
Mereka mendengar dari om Firman, semenjak kepergian Rahma, Iqbal tidak mau makan bahkan keluar kamarpun dia tidak mau
♡♡♡
Sesampainya dirumahnya, Iqbal masuk kedalam kamar dan mengunci kamar itu, Firman yang kasian melihat putranya hanya mengurung diri tanpa berniat untuk mengobrol dengannya, merasa khawatir
Iqbal duduk dilantai sambil menatap foto Rahma yang mengenakan dress seperti yang Rahma pakai dipesta terakhir mereka kunjungi bersama
Dia juga memeluk kotak yang dia dapatkan dari rumah Rahma, tanpa berniat untuk membukanya
♡♡♡
Beberapa hari ini juga Iqbal belum menampakkan wujudnya bahkan dihadapan Papahnya sendiri, banyak sekali hal yang sudah dia lakukan untuk putranya namun tidak berdampak apapun
"Bal, Papah mau ngomong sesuatu" bujuk Firman, dia juga pernah membawa calon istrinya untuk mencoba membujuk Iqbal namun nihil
"Plis untuk kali ini aja biarkan Papah masuk"
Iqbal membuka pintunya dengan malas tentunya. Senyum Firman terbit, dia berhasil membujuk putranya, tapi dia merasa kasihan liat saja keadaan kamar Iqbal sudah seperti kapal pecah
Kaca kamarnya sudah tidak berbentuk lagi, dan banyak sekali vas yang pecah
"Papah mau ngomong sama kamu"
"Hari ini Papah mau nikah sama tante Susan, Papah mau kamu dateng ya nak, karena kamu satu-satunya anak Papah" Firman mengelus rambut Iqbal dengan lembut, sudah lama dia tidak memberi kasih sayang padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia [COMPLETED]
Historical Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Gimana sih rasanya jadi secret admirer. Tiap hari ngungkapin perasaan hanya lewat secarik kertas Namun siapa sangka saat dia berhenti melakukan itu semua, pengagum rahasianya malah berbalik menjadi secret admirernya? Rank...