Bagian 7

117 18 0
                                    


Ijinkan aku bebas untuk sehari saja

~Iqbal~

Happy Reading

Dan akhirnya setelah beberapa hari di bumi perkemahan mereka diperbolehkan pulang

Seperti halnya dengan Iqbal kini dia sudah sampai dirumahnya. Bagi Iqbal rumahnya akan menjadi surga jika tidak ada papahnya begitupun sebaliknya jika ada papahnya maka rumah itu akan menjadi neraka bagi Iqbal

"Bal nanti malam kamu ke rumahnya om Rizal buat makan malam"pinta Papahnya Iqbal. Rizal adalah ayah Nanda

Selama ini Iqbal tidak pernah jatuh hati pada gadis itu, lantas mengapa mereka bisa jadian?

Karena semuanya atas kemauan Papanya. Waktu itu Perusahaan Papanya sedang berada diujung tanduk dan Rizal bersedia menyuntikkan dana tetapi dengan satu syarat yaitu Iqbal jadi pacar putrinya

Iqbal sempat nolak namun bokapnya selalu ngekang dia. Sungguh dia sangat berharap bahwa hubungan dia dengan Nanda cepat berakhir

"Gak Iqbal gak mau"bantah Iqbal

"Kenapa? Mau perusahaan papah hancur?"

"Iqbal gak peduli, apa papah begitu sayangnya sama perusahaan papah sampai papah ngekang Iqbal begini? Iqbal udah gede pah Iqbal berhak nentuin hidup Iqbal sendiri"

"Cukup papah gak mau tau kamu harus datang"kekang papahnya iqbal lalu dia beranjak keluar

"IQBAL BENCI PAPAH"teriak Iqbal mungkin papahnya mendengarnya. Masa bodoh Iqbal tidak menyangka papahnya berubah sejak kematian mamanya

Bagi Iqbal keluarga yang ia miliki hanya omahnya. Namun sekarang omahnya sedang berada dirumah sakit karena penyakitnya kambuh lagi mungkin karena usianya yang sudah renta

Iqbal mengambil jaket dan kunci motornya lalu beranjak keluar mengeluarkan motornya dan menjalankannya dengan kecepatan diatas rata rata

Dia turun dari motornya lalu masuk kedalam sebuah Club tempat semua orang mengeluarkan hasrat mereka. Keadaan Club masih sepi karena ini bisa dibilang masih sore

"Hay bro"sambut seseorang menyapa Iqbal

Iqbal mengeluarkan uang dari dompetnya lalu ia berikan keorang tadi "beri gue rokok"

"Siap bro" dengan senang hati orang itu memberikan 1 bungkus rokok dan alat pemetik dan memberikannya ke Iqbal. Iqbal mulai menghisap rokok itu

"Mau minum gak bro?"tawar Riyan pemilik Club itu

"Boleh"

Dengan senang hati Riyan menuangkan minuman yg berupa anggur merah itu ke gelas dan memberinya ke Iqbal dengan bodohnya Iqbal menerimanya lalu meneguknya sesekali menghisap rokok yg ada disela sela jari tangan kananya

Drtt

Iqbal merasakan hapenya berbunyi disakunya. Lalu dia mengambilnya dan melihat siapa yang menelponnya ternyata orang itu adalah Witan

"Lo dimana anjing"

"Riyan" suara Iqbal berbeda dari biasanya mungkin efek minuman dan rokok itu

"Lo mabok lagi?"

"Bacot" Iqbal mematikan panggilan telpon itu lalu menyandarkan kepalanya di kursi. Kepalanya terasa sangat berat

Iqbal mulai menutup matanya pelan namun tiba tiba ada orang yang menarik kerah bajunya

"Apaan sih lo tan" ya orang itu adalah Witan. Setelah Iqbal mematikan telponnya Witan bergegas menemui Iqbal

"Lo gila atau gimana sih? Emang semua masalah lo bisa selesai dengan lo mabuk gini?"

"Bacot lo udah sana pergi"usir Iqbal dengan tangan yg gagal mendorong tubuh Witan karena kini penglihatannya berkali kali lipat buram

Witan menarik tangan Iqbal dengan paksa [Bukan gay woy]

"Lepasin anjing" Iqbal mencoba memberontak Witan namun kini tenaga Witan lebih besar mungkin karena Iqbal masih dalam pengaruh alkohol

Witan tidak mengubris Iqbal yang masih berusaha memberontak dia mendorong tubuh Iqbal paksa kedalam mobilnya

Lalu segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata rata. Ternyata Witan membawanya ke rumahnya, Menurut Witan, Iqbal pasti ada masalah lagi dengan papahnya maka dari itu dia membawanya kerumahnya

Witan memapah tubuh Iqbal dan membawanya masuk ke rumahnya

"Ulya bukain pintu"teriak Witan

"Bentar" jawab Ulya dari dalam

"Loh Iqbal kenapa bang"tanya Ulya ketika dia merasa bau alkohol yang sangat menyengat dia menutup hidungnya "mabuk?"

"Iya, udah abang mau bawa dia kekamar abang dulu" Lantas Witan membawa Iqbal kekamarnya dan membaringkan Iqbal yang sedari tadi memang sudah tidur atau pingsan? Maybe

Ulya berniat mengabari Rahma tentang keadaan Iqbal saat ini

"Iqbal mabok"

"Serius lo?"

"Serius anjir"

"Ko bisa?"

"Mana gue tau"

"Terus dia dimana?"

"Rumah gue, lo kesini gih"

"Gak bisa lah tai malu gue entar penyamaran gue ketangguan lagi"

"Ribet amat hidup lo"

"Lo kasih tau gue terus tentang keadaan Iqbal"

"Iya"

♡♡♡

Rahma sedang duduk di balkon kamarnya mengingat hal yang terjadi beberapa hari yang lalu saat dia mendengar bahwa Iqbal sudah punya pacar

Jangan ditanya gimana perasaannya saat itu

Hancur?

So pasti tapi Rahma itu strong girls dia akan kuat. Tapi untung melanjutkan kebiasaan yang kini telah jadi secret admirer atau pengagum rahasia mungkin dia akan berhenti melakukan hal yang sudah dia lakukan beberapa bulan ini

"Gue sayang sama lo bal mungkin gue udah cinta"

"Tapi cinta gue udah kelewatan batas, bahkan lo aja gk nganggap gue ada"

Bayangkan saja jika dia melanjutkan aksinya sama saja dia itu PHO dan Rahma cewek baik baik tidak mungkin dia menjadi PHO dia cantik bisa mendapatkan cowok yg lebih dari Iqbal. Perlu digaris bawahi lebih dari Iqbal

Ketika Rahma melanjutkan aksi melamunnya, hapenya bergetar dan itu dari sahabatnya Ulya

Dia membulatkan matanya tidak percaya

Iqbal mabok? Tapi kenapa? Apa itu salah satu kebiasaan Iqbal yg tidak dia ketahui? Pikiran buruk mulai memnuhi kepala Rahma

♡♡♡

TBC!

_Raahhh

Pengagum Rahasia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang