Duniapun tau sekarang kau jadi milikku
Happy Reading!
Iqbal membawa Rahma ke sebuah bangunan besar, Apartemennya
"Ngapain kesini?"
"Udah ikut aja" Iqbal menggandeng tangan Rahma dengan lembut. Rahma yang menyadarinya langsung salting
Anjir jantung gue copot seketika
Iqbal membawa Rahma namun bukan untuk masuk kedalam apartemen, tapi di bagian belakang apartemen
Rahma terkesima saat melihat keindahan belakang apartemen itu "bagus banget"
"Lo suka?" Rahma mengangguk
"Ini apartemen punya lo?"
"Mendiang nyokap gue"
"Enak dong setiap hari lo bisa kesini kapan aja"
"Sekarang gue tinggal disini"
"Kenapa? Kenapa gak di rumah?"
"Panjang, gue mau tunjukin sesuatu buat lo"
"Apaan?"
"Ikut aja" Rahma menurutinya dan mengikuti Iqbal yang masih menggandeng tangannya
Dan mereka berhenti dia taman yang tengahnya sudah terdapat sebuah tikar "ini lo yang nyiapin?" Iqbal menggeleng "pelayan disini, tapi perintah gue"
Iqbal dan Rahma duduk di tikar itu "bintangnya bagus banget" binar Rahma
"Iya tapi gak sebagus lo" Iqbal memalingkan wajahnya ke arah Rahma yang juga menatapnya
Seseorang tolong gue
Iqbal mengambil sesuatu dari sakunya, sebuah kalung dengan berbandul berbentuk bintang
Rahma yang sibuk melihat bintang, kini pandangannya berpaling saat Iqbal menunjukkan kalung itu didepan matanya "kalung siapa?""Bagus gak?"
"Bagus"
"Suka?"
"Suka"
"Suka gue gak?"seru Iqbal mencoba memancingnya
"Apaan dah"
Iqbal menghela nafas panjang "mau gak jadi pacar aku" kini nada bicara cowok itu berubah
Rahma mematung seketika, Iqbal menembaknya. Itu adalah mimpi terindah di hidupnya namun saat ini itu bukan mimpi tapi nyata
Ini serius Iqbal nembak gue? Kalau ini mimpi jangan bangunin gue ya allah
"Aku kasih 2 pilihan"
"Kamu jadi pacar aku atau aku jadi pacar kamu"
"Sama aja"seru Rahma
"Jadi," Iqbal memastikan, Rahma mengangguk
Iqbal tersenyum kali ini bukan senyum tipis, tapi senyum yang sesungguhnya. Dia memakaikan kalung itu dileher Rahma "cantik"
"Makasih"
Rahma memegangi kalung itu "kenapa kamu pilih bintang?"tanyanya
"Walaupun sinar bulan lebih terang dari pada bintang, namun bintang gak pernah lelah untuk selalu bersinar" gumamnya sambil memandang bintang yang menghiasi langit
Iqbal melekatkan pandangannya tepat ke wajah Rahma. Jantung Rahma semakin kencang "jangan tinggalin aku" gumam Iqbal sambil menyelipkan anak rambut Rahma ke telinga
"Iya" ucap Rahma tersenyum
Tanpa mereka sadari seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan "kenapa lo kasih harapan lebih ke gue, kenapa?" Gumam orang itu dengan suara pelan namun menyakitkan
Orang itu melajukan motornya seperti orang yang sedang kesetanan
♡♡♡
"Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu bal?"tanya Rahma
Iqbal mengerutkan keningnya "Terjadi apa?"
"Pertama, kenapa kamu tinggal di apartemen kenapa kamu gak tinggal di rumah kamu aja?"
"Kedua, biasanya kamu kemana mana bawa motor kamu tapi hari ini kamu pake motornya Witan? Plis cerita sama gue"
Iqbal menghela nafas "semua fasilitas aku di tarik sama papah"
"Kenapa?"
"Aku disuruh tunangan sama Nanda" Rahma terkejut mendengar menularan Iqbal
"Jelas aku gak mau, aku sama sekali gak ada perasaan apapun sama Nanda, hubungan itu harus dilandasi rasa cinta"
"Papah maksa aku dan kalo aku gak nurutin dia ngancam buat cabut seluruh fasilitas aku, aku lebih baik milih kehilangan fasilitas dari pada tunangan dengan orang yang sama sekali gak pernah aku sukai"
"Papah kamu segitunya?" Seru Rahma
"Iya, sekarang papah udah gak peduli lagi, mamah udah gak ada. Dan alasan buat gue hidup cuma omah dab kamu" selama ini Iqbal belum pernah melihatkan kelemahannya didepan semua orang terkecuali sama teman temannya. Namun hari ini dia menunjukkan kelemahannya didepan gadis yang sekarang sudah menjadi pacarnya
Rahma memeluk tubuh Iqbal, berusaha memberikan ketenangan
"Papah udah gak sayang lagi sama aku"gumam Iqbal disela sela pelukannya
Rahma melepaskan pelukan itu dan menggeleng sambil menatap Iqbal "semua orang tua pasti sayang sama anaknya, tapi cara mereka yang berbeda beda nunjukin kasih sayang mereka"
"Papah gue beda Ma, semenjak omah di rumah sakit, papah selalu ngekang aku untuk ngikutin semua kemauan dia tanpa mentingin kebahagiaan aku"
"Bagaimanapun dia, dia tetap papah kamu, kamu boleh marah sama dia tapi jangan sampai kamu benci sama dia"
Iqbal menggenggam tangan Rahma"Makasih udah buat aku tenang"Rahma tersenyum
"Gue mau jenguk omah kamu boleh?"tanya Rahma
Iqbal mengangguk "tapi gak sekarang, besok aja gimana? Sekarang aku anter kamu pulang dulu, udah malem"
Rahma mengangguk
♡♡♡
TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia [COMPLETED]
Ficción histórica[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Gimana sih rasanya jadi secret admirer. Tiap hari ngungkapin perasaan hanya lewat secarik kertas Namun siapa sangka saat dia berhenti melakukan itu semua, pengagum rahasianya malah berbalik menjadi secret admirernya? Rank...