Dia pahlawanku, dia adalah Alex
~Rahma~
Happy Reading
Rahma menatap sendu halaman luar rumahnya, hari ini Bundanya akan pulang dia harus gimana? Dia belum cukup keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya
Suara mobil berhenti tepat dia agar rumahnya, seorang wanita berparuh baya turun dari mobil itu. Rahma berlari dan segera memeluk Bundanya itu dia sangat merindukannya
"Akhirnya Bunda pulang juga" sahut Rahma disela sela pelukannya. Tapi wajah Rima nampak datar tanpa reaksi
"Bunda perlu ngomong sama kamu" ucapnya tegas. Rahma meneguk salivanya dengan susah payah, ekspresi wajah Rima menunjukkan bahwa di sedang marah
Sesampainya didalam ruangan rumah itu, Rima langsung menyuruh putrinya untuk menjelaskan semuanya "Bunda dapat laporan dari sekolah bahwa kamu dikeluarin, ceritakan yang sebenarnya apa yang terjadi?" Rahma tidak berani menatap wajah Rima
"Jujur Bunda kecewa"
Rahma memeluk Bundanya sekali lagi "maafin Rahma Bun, tapi sumpah demi apapun Rahma tidak pernah melakukan itu semua hiks" tangisnya pecah dipelukan Bundanya
Rima merasa tidak tega dengan putrinya itu "ceritakan yang sebenarnya" Rahma membenarkan posisinya dan mulai menceritakan kejadian itu dari awal dia diajak Nanda ke pesta sampai dia tidak sadarkan diri
"Setelah minum susu itu, Rahma tidak ingat apa apa, saat Rahma sadar Rahma berada di mobil dan hendak pulang hiks"
Rima merasa tergoyah saat mendengar penularan Rahma"Maafin Bunda sayang, Bunda gak ada saat kamu butuh Bunda"
"Kenapa Rahma harus dihukum karena kesalahan yang gak pernah Rahma lakuin"
"Kamu tenang aja sayang, sekolahan masih banyak yang siap nerima kamu dengan senang hati"
"Tapi Rahma cuma mau sekolah disitu"
"Yasudah, nanti Bunda suruh om kamu. Dan Bunda pastiin besok kamu sudah berangkat kesekolah"
"Tapi...Rahma takut, gak ada yang percaya lagi sama Rahma"
"Ada Alex, kamu tenang aja. Sebelum Bunda pulang kesini, Bunda sudah lebih dulu bicara sama Alex dan Alex sudah menceritakan semuanya, tapi Bunda juga butuh penjelasan dari kamu" Rahma kembali memeluk Bundanya "Rahma sayang Bunda"
"Bunda juga sayang Rahma"
"Kamu udah makan belum?" Tanya Rima, Rahma menggeleng
"Kita makan dulu ya, biar Bunda suapin kamu"
♡♡♡
Pagi harinya, Alex menjemput Rahma ke rumahnya untuk berangkat sekolah bersama. Jujur dia senang karena bisa menghabiskan banyak waktu dengan gadis itu, walaupun cuma sementara.
Setibanya di parkiran sekolah, banyak siswa siswi yang menatap Rahma dengan tatapan tidak suka
"Dih ko bisa sih dia sekolah disini lagi"
"Bukannya kemarin udah dikeluarin ya?"
"Pasti ngadu, mentang mentang anak orang kaya"
Tapi Rahma tidak memperdulikan akan hal itu yang menjadi objeknya sekarang adalah Iqbal, dia berangkat bersama Nanda. Ada rasa sesak dihatinya
Iqbal membuka helmnya hendak turun dari motor, namun pandangannya beralih ke gadis yang berada diseberangnya bersama seorang cowok yakni musuhnya
Dia tersenyum getir, hatinya sesak tapi dia tidak bisa berbuat apa apa. Jujur dia rindu tatapan itu, dia sangat rindu
"Ayo Bal masuk" seru Nanda sambil memegang tangan Iqbal. Tanpa bereaksi apapun Iqbal menuruti Nanda. Dia berjalan menuju karidor kelasnya, sebelum itu dia sempat berpapasan dengan Rahma, pandangan mereka bertemu walaupun hanya beberapa detik
Rahma tersenyum getir saat melihat pacarnya bermesraan dengan gadis lain. Ya memang belum ada kata putus diantara mereka
"Hei, kenapa bengong" Alex membuyarkan lamunan Rahma
"Eh gak papa ko"
"Yaudah yuk masuk, bentar lagi mau bel"
"Iya"
Mereka berjalan beriringan "nanti kalo ada yang nyakitin lo dikelas bilang ke gue, biar gue tonjok entar" pinta Alex
"Sok banget lo"
"Udah sana masuk, nanti istirahat gue jemput lo"
"Siap bos" Rahma masuk kekelasnya. Dan ya, seperti yang ada dipikirannya semua orang disana pasti tidak bisa menerimanya termasuk teman temannya
Rahma mendapat tatapan mematikan dari seluruh teman temannya yang ada dikelasnya, tapi dia berusaha menerima semua itu
Dia menatap Dina dan Laura yang juga menatapnya tidak suka, lagi lagi Rahma tersenyum getir. Dia rindu saat dia masuk kelas akan dihadiahi celetotan mereka yang tidak jelas, tapi sekarang yang dia dapat hanya tatapan tidak suka
Terkadang hidup penuh tantangan, dan untuk melalui tantangan itu kita membutuhkan kesabaran. Lagi dan lagi Rahma tersenyum getir, dia harus kuat dia pasti bisa, ya dia yakin itu
♡♡♡
Rahma merasa bosan dikelas, semua orang menatapnya tidak suka begitupun dengan guru yang mengajarnya, dan akhirnya dia memutuskan untuk keluar kelas
Dia hendak kekamar mandi, dia harus melalui UKS dulu sebelum sampai kekamar mandi. Tapi langkahnya terbentuk tepat didepan UKS, pintu UKS itu terbuka dan ada suara disana, suara itu tidak asing baginya
Dia memilih untuk mengintipnya, rasa penasaran memenuhi pikirannya
"Ayo lah sayang sekali saja" ucap seorang cewek sedang bergelut manja dengan sang cowok
"Jika saja bukan karena bukti itu, mungkin gue udah bunuh nih cewek" geramnya dalam hati
"Jangan sekarang ya, nanti aja kalo udah nikah" tolak Iqbal
Ya itu suara Iqbal, dia dan Nanda sedang bermesraan didalamnya, tubuh mereka sangat dekat, tapi keliatannya Iqbal merasa risih
Cup
Nanda mencium pipi Iqbal, Rahma membeku dia tidak percaya semua ini terjadi didepan matanya, cukup sudah dia tidak kuat. Rahma berlari pergi entah kemana
Iqbal mendorong tubuh Nanda kasar sehingga membuat gadis itu hampir tersungkur dilantai "apa apain sih lo" murka Iqbal
♡♡♡
TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia [COMPLETED]
Fiksi Sejarah[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Gimana sih rasanya jadi secret admirer. Tiap hari ngungkapin perasaan hanya lewat secarik kertas Namun siapa sangka saat dia berhenti melakukan itu semua, pengagum rahasianya malah berbalik menjadi secret admirernya? Rank...