Bagian 24

65 14 0
                                    

Pernah bahagia namun sebentar, setelah itu kembali terluka

Happy Reading!

Seperti janji Iqbal hari ini setelah pulang sekolah dia akan membawa Rahma kerumah sakit untuk menjenguk omahnya, bagi Rahma ini pertama kalinya dia menemui omahnya Iqbal

Sesampainya di rumah sakit, Iqbal menggandeng tangan Rahma dan masuk ke dalam

Disalah satu ruangan terdapat seorang wanita berparuh baya sedang berbaring di brangkar rumah sakit

"Assalamualaikum"

Sarah a.k.a omahnya Iqbal menoleh ke sumber suara "waalaikumsalam, eh cucu omah dateng"

Iqbal berjalan menuju omahnya dan mencium punggung tangan wanita itu "Gimana keadaan omah?"tanya Iqbal

"Omah udah sehat"

"Cepet sembuh ya, biar omah cepat pulang"

"Iya, eh dia siapa?" Tanya Sarah sambil menunjuk kearah Rahma

"Dia Rahma, pacar Iqbal" jawab Iqbal berbisik lalu tersenyum

Sarah mengembangkan senyumnya "akhirnya kamu punya pacar juga, sini"panggil Sarah pada Rahma. Rahma mendekatinya dan mencium punggung tangan Sarah seperti yang dilakukan Iqbal

"Omah lebih suka dia dari pada cewek pilihan papah kamu"bisik Sarah pada Iqbal

"Sejak kapan kalian pacaran"

"Kemarin"jawab Iqbal sambil memijit kaki Sarah

"Omah kira udah lama"

Rahma mengambil buah lalu mengupasnya dan meletakkannya kepiring, lalu dia memberikannya ke Sarah

"Omah, Rahma boleh suapin omah gak?" ucapnya

"Boleh dong sini, Iqbal sana kamu omah mau disuapin sama mantu omah"usir Sarah membuat Iqbal cemberut

"Mentang mentang ada Rahma, cucu sendiri dilupain"gerutunya

"Udah sana sana"

Rahma mengejek Iqbal dengan mengulurkan lidahnya. Iqbal tak kalah mengejek dia membalasnya"Nyenyenye"

Dalam hati dia sangat senang kedua orang yang dia cintai akrab dalam waktu yang cukup singkat baginya

Setelah beberapa jam dari rumah sakit, mereka memutuskan untuk pulang "omah, Rahma pulang dulu ya"pamitnya

"Iya hati hati sayang, lain kali kesini lagi ya"seru Sarah

Rahma mencium punggung tangan Sarah "pasti"

"Jagain Rahma, jangan sampai dia kecewa apalagi sedih"pinta Sarah pada Iqbal

"Iya omah"

"Dan Rahma, kalau Iqbal nakal piting aja lehernya"

Rahma menatap Iqbal yang sedang bersabar "Siap omah"ucapnya semangat

Pengagum Rahasia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang