Tangan Kiara terhenti dan menggantung di udara, saat beberapa senti lagi berhasil menyentuh gagang pintu. Dia berdecak tak yakin sambil menarik tangannya menjauh, lalu mundur beberapa langkah, dan kembali mondar-mandir dengan gelisah. Kedua tangannya saling meremas, sesekali terangkat tinggi untuk menyisir kasar rambut panjangnya ke belakang.
Masuk sekarang atau nanti, ya? gelisah Kiara dalam hati. Dia berhenti sejenak, lalu menarik napas dalam-dalam, sebelum akhirnya memberanikan diri mengintip ruang ANCALA lewat celah pintu yang tidak tertutup rapat.
Sekilas, Kiara melihat banyak orang duduk bersila di lantai membentuk lingkaran. Kiara bahkan bisa membedakan antara junior dan senior dari pakaian yang mereka kenakan. Hampir sebagian besar, orang-orang memakai Pakaian Dinas Harian (PDH) biru dongker dan slayer oranye. Mereka adalah senior ANCALA. Sementara jumlah anggota yang tidak pakai seragam---termasuk dirinya, tidak lebih dari setengah jumlah senior.
Menyadari bahwa jumlah senior di ruang ANCALA lebih banyak daripada anggota kelas sepuluh, Kiara menggigit bibir bawahnya gelisah. Tiba-tiba nyalinya menciut. Selain karena sadar sudah datang terlambat satu jam, dia juga belum siap bertemu Danu atau pun Gamma. Usai muntah di depan Gamma kemarin, Kiara langsung kabur ke toilet. Jangankan minta maaf pada Gamma, mencoba menatap cowok itu saja Kiara tidak berani. Gamma pasti murka gara-gara Kiara pergi begitu saja. Peduli amat, Kiara hanya ingin cepat pergi dari hadapan Gamma.
Beruntungnya, Kiara tidak menemukan sosok Gamma setelah berlama-lama cuci muka di toilet sekolah. Dia pun pulang diantar Danu seperti biasa, tetapi Kiara memilih diam dan menghindari tatapan Danu. Rasanya malu banget muntah di depan Danu. Kiara hanya berharap semoga Danu tidak ilfeel dengannya. Sesampainya di rumah, Kiara langsung memanggil tukang pijat. Kakinya seperti mau lepas, sekujur badannya juga terasa pegal. Belum lagi rasa mual yang tak kunjung menghilang. Kiara sampai terpaksa minta kerokan sama mamanya.
Hari ini, Kiara ragu bertemu dengan Gamma. Dia bingung harus bersikap bagaimana pada Gamma. Haruskah dia minta maaf pada seniornya itu? Kok rasanya enggan sekali melakukannya. Toh, Gamma juga penyebab Kiara tiba-tiba muntah. Jadi, kejadian kemarin bukan sepenuhnya kesalahan Kiara. Seharusnya Kiara yang marah dan menuntut tanggung jawab, bukan Gamma. Beruntung Kiara tidak sampai pingsan gara-gara Gamma suruh lari kemarin. Tetapi pagi ini, Kiara tidak punya pilihan lain selain tetap datang ke ruang ANCALA dan melanjutkan misinya, yaitu menjaga keharmonisan hubungannya dengan Danu, sekalipun harus menghadapi Gamma yang super menyebalkan.
Tatapan Kiara terhenti di satu titik. Hatinya langsung menghangat begitu menemukan wajah Danu. Hari ini, kekasihnya terlihat ganteng seperti biasa meski hanya mengenakan kaus abu dan celana jeans biru. Bahkan dari hari ke hari, Kiara merasa Danu semakin memesona. Dia semakin betah berlama-lama memandang Danu. Seperti sekarang, tanpa sadar Kiara menangkup kedua pipinya sambil berkedip-kedip dan senyum-senyum sendiri seperti orang gila karena memandangi Danu lewat celah pintu ruang ANCALA. Pesona Danu terlalu bersinar, Kiara sampai melting.
Merasa diperhatikan, Danu menyadari kehadiran Kiara. Mereka saling memandang dari kejauhan. Kiara melambaikan tangan ke arahnya sambil tersenyum gemas, lalu sempat-sempatnya melempar kiss bye dan finger love ala drama korea untuknya. Danu hanya melirik tanpa ekspresi, lalu memberi isyarat lewat telengan kepala dan gerak bibir menyuruh Kiara segera masuk.
“Kenapa, Danu? Ada pertanyaan?” tanya Gamma sambil menoleh ke arah pintu. Dia perhatikan fokus Danu cukup lama memandang ke arah sana.
Bersamaan dengan itu, Kiara segera menyingkir dari celah pintu, langkahnya berjingkat dengan terburu-buru. Suara Gamma terdengar begitu horror sampai Kiara langsung kembali sadar setelah cukup lama tenggelam dalam pesona Danu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum 3078 MDPL
Novela Juvenil[OPEN PRE ORDER 02-22 FEBRUARI 2021] Bagi Kiara, pacaran dengan Danu adalah prioritas. Ke mana Danu pergi, Kiara akan berusaha selalu berada dekat pacarnya. Kiara pun rela dan nekat bergabung jadi anggota ANCALA, ekskul pencinta alam di sekolah yang...