LAKSAMANA [ON-HOLD]

11. SENJA DAN LAUT

Jangan sengaja hilang untuk di cari, bisa saja kerena hilangmu. Dapat mudah terganti

-Gildan Sasrava

***

Nerra telah berganti baju nya dengan yang lebih santai. Ia mengenakan atasan putih dengan celana jeans selutut andalan nya. Ia mencepol rambut nya ke atas agar tidak mengganggu nya saat menaiki wahana. Lalu ia tambahkan dengan jepitan cherry yang menambah kesan manis pada gadis itu.

Laksa berdehem di perjalanan. Saat ini mereka tengah berada di jalanan kota Jakarta, mereka berencana ke Dufan. "Tumben gak nolak Ra" ucap Laksa.

Nerra gelagapan. Jujur ia tidak tau mengapa meng-iyakan ajakan Laksa tadi siang. Rasanya seperti tidak mempunyai masalah.

"Bosen aja di rumah" jawab nya seadanya. Ia mengambil ponsel di tas nya dan memainkan nya.

Sementara Laksa yang sedang menyetir mobil sesekali melihat gadis itu yang nampak nya tengah menahan senyuman nya.

Sesampai nya mereka di tempat Dufan. Yang pertama kali Nerra ingin naiki yaitu kuda-kudaan. Sudah menjadi rutinitas nya untuk naik wahana itu pertama kali.

Segera ia menarik lengan Laksa tanpa bisa cowok itu protes. Nerra menggigit bibir bawah nya. Mata nya berbinar melihat kuda-kuda itu.

Laksa yang melihat gadis itu sibuk memandangi kuda pun mengabadikan nya dengan kamera ponsel nya.

Gadis itu memang cantik, Laksa tidak pernah berbohong tentang penampilan gadis yang bernama Flora Quinerra itu.

Nerra mendengar bunyi jepretan, sontak berbalik dan Laksa memotret lagi.

"Fannn, jangan ngadi-ngadi yaa. Hapus gakkk!!" pekik Nerra. Ia sangat malu, bagaimana jika penampilan nya jelek?

"Cantik Ra, sumpahh" ucap Laksa sembari menaikkan kedua jari nya. "Gak-gakk, gue dekil kan?" sentak gadis itu berusaha mengambil ponsel Laksa yang sengaja cowok itu naikkan agar Nerra berjinjit dan mengambil nya.