20. TRAITOR

2.1K 153 68
                                    

Karena yang hadir belum tentu menjadi takdir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena yang hadir belum tentu menjadi takdir.

-Balqis de Luna

***

Laksa berjalan kesebuah gudang sekolah yang sudah tidak terpakai. Mata nya sedari tadi menuju ponsel nya.

Ardhan
Bangsat lo. Geng cupu lo kan yang buat Gero lengan nya patah!

Laksa memejamkan mata nya, mengepalkan tangan nya lalu meninju tembok di depan nya. Nampak nya Veros ingin bermain-main dengan nya.

Laksamana
Jaga mulut lo ya Dhan. Gue gapernah ngusik lo sama geng lo.

Tidak lama kemudian Ardhan membalas dengan cepat.

Ardhan
Banyak saksi mata. Pin anggota lo ada di tempat kejadian.

Cobaan apalagi ini? tidak cukup kah masalah Veros, Gio. Lalu anggota nya. Siapa yang berani-berani nya berkhianat?

Mengatur nafasnya, ia tersenyum miring. Mudah saja menemukan pengkhianat di dalam anggota nya. Karena tanpa sepengetahuan anggota, di pin mereka telah di berikan cip kecil yang berisi GPS serta nama pemilik. Jadi pin itu tidak akan tertukar.

Ardhan
Anggota lo anjing banget Sa! gue udah mau ikhlasin lo sama Nerra tapi lo ngelakuin ini ke gue.

Ardhan memberi pesan lagi.

Laksamana
Gue bawa anggota gue yang ngeroyok anggota lo.
Kita sama-sama habisin. Patah dibayar nyawa.

Jika di tanyakan kemana aura kepemimpinan Laksa dalam menjadi ketua geng besar di sekolahnya. Maka kalian akan melihat nya sebentar lagi.

Tersenyum simpul, ia melihat ponsel nya kembali untuk melihat pin itu dan nama pemiliknya.

Rupanya si rubah itu lagi. Lokasi pin itu yang menjadi sorotan adalah jalan Balai. Ayo kita bermain-main sebentar.

Cowok itu kembali meninju dinding. "Habis lo sama gue" gumam nya tersenyum miring.

Lalu ia berjalan kembali ke kelas membiarkan buku-buku nya mengeluarkan darah.

***

Pulang sekolah tiba. Bel berbunyi membuat penghuni SMA Krispati berbondong-bondong keluar dari kelas nya masing-masing.

Cowok dengan seragam dikeluarkan dan headband hitam di dahi nya itu tersenyum melihat si rubah yang keluar dari kelasnya. Ia sengaja pergi terlebih dahulu dari teman-teman nya agar bisa memberi kejutan kecil.

LAKSAMANA [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang