LAKSAMANA [ON-HOLD]

13. NARKOTIKA

Aku diam bukan berati aku tidak tau. Aku menunggu mu membuka semua nya dan memaafkan mu. Tapi nyata nya aku salah, aku terlalu berharap agar kamu bisa berubah

-Flora Quinerra

***

Aula SMA Krispati penuh dengan murid yang duduk di sana. Terlebih terdapat beberapa polisi dan orang berjas putih. Balqis datang bersama Gio di sebelahnya ke ruang kepala sekolah. Ia tau jika pada akhir nya semua akan seperti ini.

Gadis dengan seragam pas dengan lekuk tubuhnya itu menggenggam jari-jari Gio. "Tenang ya" ucap gadis itu memberi ketenangan terhadap dalam diri Gio.

Gio mengangguk. "Iyaa"

Setelah sampai di ruangan kepala sekolah, Balqis segera membuka pintu tanpa mengucapkan salam. "Om" panggil gadis itu.

Sang kepala sekolah—yang merupakan adik dari Papa Balqis itu menoleh mendapati keponakan nya.

"Balqis,Gio. Kalian tau apa yang kalian lakukan?" tanya Pak Wahyu.

Balqis menggeram rendah, ia mengeratkan pegangan nya kepada Gio yang sedang berusaha mengatur nafas nya.

"Kenapa bisa?" tanya gadis itu dengan kilatan kemarahan yang terpancar di iris nya.

"Salah kamu dan pacar mu, Psikolog itu melihat transaksi kalian di Barley's Club kemarin malam"

"Gio gabisa Om" ucap Gio dengan tangan bergetar. Efek samping sakau.

"Lebih baik kalian diam di sini, tunggu sampai Psikolog itu selesai di Aula" putus Pak Wahyu.

***

Keadaan Aula sekarang sangat sunyi, terlebih saat Psikolog naik ke podium dan menjelaskan beberapa hal tentang Narkotika.

"Selamat siang semuanya" ucap Psikolog itu.

"Siang" jawab seluruh siswa dan siswi serempak.

"Perkenalkan nama saya Reno, saya berasal dari Lombok. Dan hari ini saya ingin menjelaskan tentang Narkotika ya" jelas Reno yang berada di atas podium.

Nerra, Savana dan Sherin duduk di dekat Inti Deadelions di sebelah kiri Aula. "Kok gue jadi deg-deg an ya?" kata Nerra.

"Gue juga anjir, ini Balqis sama Gio juga belom balik lagi" gerutu Savana.