12. SEKOLAH DAN AULA

4.5K 273 74
                                    

Jangan suka menarik ulur hati, nanti kalau udah tertarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan suka menarik ulur hati, nanti kalau udah tertarik. Kamu akan sulit melepas

-Betroylan Marga

***

Matahari telah terbenam, kini langit sudah gelap dan sudah di sinari oleh dewi bulan. Bintang-bintang bercahaya karena sinar nya. Nerra berekelana dengan pikiran nya sendiri. "Mikirin apa?" tanya Laksa yang baru saja datang.

Kini mereka tengah berada di sebuah restoran yang terletak di daerah pantai.

Nerra mengerjap-kan mata nya. "Engga ko, tadi cuma kepikiran Ardhan aja, belom makan dia kayaknya di rumah" alibi nya, pasal nya Ardhan memang sulit makan. Cowok itu lebih senang jika Nerra yang membuatkan nya masakan.

"Kamu... ngapain aja kalau berdua sm Ardhan di rumah?" tanya Laksa.

Nerra mengalihkan pandangan nya menjadi menatap cowok itu. "Enggak ngapa-ngapain sih, paling nonton terus masak-masak" jawab nya santai, tanpa mengetahui jantung Laksa berdetak dengan cepat.

"Ohh" gumam Laksa.

"Kenapa Fan?" tanya Nerra penasaran.

"Enggak kok, eh itu—"

Kling kling.

Suara dering ponsel Nerra, gadis itu segera membuka ponsel nya dan mendapati Ardhan menelfon-nya.

"Bentar Fan, Ardhan nelpon" ucap Nerra memberi tau.

"Halo—"

"Dimana Ra, udah malem kok belom pulang?" cerocos si penelpon seberang sana.

"Aduh, lo tuh ya, gue belom selesai ngomong udah ngerocos aja. Kenapa?" tanya Nerra.

"Lo kapan pulang sih? lagi sama siapa? gue belom makan ini" jawab Ardhan.

"Astaga gue lagi di pantai, yaudah nanti gue pulang" ucap Nerra segera mematikan ponsel nya tanpa mendengar jawaban dari Ardhan.

"Dia nyuruh pulang?" tanya Laksa yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik gadis itu.

"Iyaa, pulang ya Fan" ucap Nerra yang di angguki oleh Laksa. "Yaudah ayo ini" ajak lelaki itu menunjuk tangan nya.

"A-apa?" tanya gadis itu pura-pura tidak tau.

Laksa mencubit hidung gadis itu dan membawa tangan mereka agar menyatu. "Gini loh"

LAKSAMANA [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang