28. FILOSOFI BUNGA DANDELION

1.7K 190 141
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Kita hanyalah kemungkinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita hanyalah kemungkinan. Kemungkinan yang tak mungkin.

-Ardhan Junier












TUTORIAL CARA VOTE/MENGHARGAI
PENULIS :

⭐️PENCET TANDA BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐️PENCET TANDA BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH.

💬 UNTUK KOMEN!

SHARE CERITA INI BUAT NAMBAHIN SEMANGAT AKU YA🤍

HAPPY READING🕊

***

Bulan berganti dengan sang matahari, kini mereka semua sudah berkumpul di tempat makannya. Nerra masih memikirkan mimpinya yang sialnya membuat ia terus khawatir. Ia takut, tidak ada yang bisa ia bayangkan sekarang.

Laksa yang melihat kegelisahan Nerra pun mendekatinya. "Kamu kenapa?" tanya cowok itu merangkul pundak gadisnya. Ups salah, temannya.

Nerra menggigit bibir bawahnya bingung, ia ingin mengungkapkan sesuatu namun tidak bisa.

"Aku mimpi semalam" ia harus jujur, bagaimanapun juga, ia memiliki firasat yang buruk.

LAKSAMANA [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang