40. BARZIEL DE DAKOTA

2.9K 158 115
                                    

Kita itu dekat hanya saja takdir kita yang jauh, aku yang ditakdirkan untuk mencintaimu dan kamu ditakdirkan untuk mengabaikan cintaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita itu dekat hanya saja takdir kita yang jauh, aku yang ditakdirkan untuk mencintaimu dan kamu ditakdirkan untuk mengabaikan cintaku.

-Ardhan Junier

***

Satu kata yang terlintas di otak Laksa. Mengapa harus Rivalgga yang mereka hadapi sekarang. Ralat, bukan satu kata, tapi satu kalimat.

"Jangan coba selametin temen lo" ucap Rivalgga dingin.

"Kenapa? Dia gak ada urusannya sama lo Val" balas Laksa menatap Rivalgga.

"Jelas ada! Dia keluarga gue!" ucap Rivalgga cepat.

Laksa terdiam. Mencerna kata demi kata yang di ucapkan lelaki di depannya.

"Keluarga?" tanya Laksa.

Jika kalian bertanya, apa Laksa kenal cowok di depannya... Maka jawabannya iya, Laksa mengenalnya.

Rivalgga membuang muka. Baru saja Laksa ingin bertanya lebih lanjut. Namun ia melihat sosok yang menjadi tujuan mereka berada di sini muncul.

Balqis berjalan mendekati Laksa dan Rivalgga. Gadis itu mengerutkan keningnya saat melihat teman-temannya datang.

Terlebih Betroy yang berlari bersama Gildan ke arah mereka.

"Kalian ngapain kesini?" tanya gadis itu saat Gildan dan Betroy sampai di sana.

"Loh? Ya nyelametin elu lah Qis" ucap Betroy menunjuk.

"Emang gue kenapa?" tanya gadis itu bingung.

"Mereka ngira gue nyulik lo" suara berat Rivalgga menyadarkan Gildan dan Betroy jika ada orang lain di antara mereka.

Balqis mengerutkan keningnya. "Kok lo tau?" celetuk Betroy saat Rivalgga memberi tau Balqis.

"Kebaca" jawab Rivalgga singkat.

"Jadi kalian rela-relain di kejar buat jemput gue?" tanya Balqis memastikan.

"Ya iya lah! Lo liat ini baju gue ampe kotor tadi kena tanah" unjuj Betroy ke bajunya yang terdapat noda.

"Anjir! Yaudah kalian balik aja gih" usir Balqis.

"Nerra di mobil khawatir sama lo" ucap Laksa.

Balqis mengangguk-anggukan badannya. "Mobilnya dimana?" tanya Balqis.

"Depan" jawab Gildan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAKSAMANA [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang