2. KEMBALI SANG PEMILIK HATI

11.9K 714 88
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Suara bising knalpot motor di belakang nya membuat langkah gadis berambut dark blonde di bawah sebahu dengan lengkungan di ujung nya itu berhenti tepat di depan pintu SMA Krispati.
Ia mengernyit saat mendengar suara knalpot motor yang baru saja datang di belakang nya. Ini sudah jam KBM berlangsung. Meski ia telat juga.

Tak ingin mengetahui siapa pemilik motor itu, ia tetap berjalan menuju ruang guru untuk bertemu dengan wali kelas nya.

Di sisi lain, sang pengendara motor itu bersama ke lima teman-teman nya baru saja sampai di sekolah. "Weh itu tadi cewek bule?" tanya Satwa yang masih duduk di motor sembari melepaskan helm nya.

Laksa membuka helm nya setelah memarkirkan motor nya dan di ikuti oleh teman-teman nya "Mana gue tau" ucap nya, toh cewek itu bukan siapa-siapa bagi nya.

"Rada tau gitu deh postur tubuh nya" ucap Gildan yang melihat dengan jelas tubuh gadis itu meski dari belakang.

"Jangan-jangan mantan lo Dan" ucap Betroy.

Gildan mendelik "Enak aja, mantan aja gapunya" ucap nya.

Liem menggeleng-geleng melihat teman nya yang kepo akan seorang gadis.

"Udah lah ayo cabs ke dalem" ajak Erlangga.

Laksa dan ke lima teman-teman nya berjalan melewati koridor. Dengan Laksa di depan dan di ikuti oleh Gildan yang berada di belakang kanan Laksa, Liem yang ada di sisi kiri Gildan. Betroy dan Erlangga berada di belakang nya dan Satwa yang sibuk membuka bungkus permen karet di paling belakang.

Miris, seperti anak yang di buang. Poor you Sat.

Mereka memasuki kelas XII IPA 1, yang ternyata sudah ada guru yang mengajar.

"Puntenn" ucap Satwa setelah berhasil membuka bungkus permen karet nya.

Sontak Pak Jamal yang sedang menjelaskan materi itu melotot "Kalian! kenapa terlambat?" oceh nya.

Laksa melempar tas nya ke pojok kelas tempat duduk nya dan menatap Pak Jamal yang semakin melotot kepada nya "Kesiangan pak" ucap nya yang terlampau santuy.

"Iya nih pak, saya kemarin habis ibadah yang di jam 2 malem itu pak. Jadi saya kesiangan nih aduh gawat banget kan pak? padahal kata guru agama saya sholat jam 2 itu bisa berdoa supaya doa kita di kabulin pak" cerocos Erlangga.

Pak Jamal menggeleng kan kepala nya, ia memijit kening nya lelah "Saya malas berdebat. Hukuman kalian laksanakan pulang sekolah. Jadi silahkan duduk di kursi kalian"

LAKSAMANA [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang