“Sal.” Panggil Ega. Mata Salwa sedikit mengerjap.
“Eh iya. Kebawah yu. Gue bikinin minum.” Ajak Salwa. Ega mengangguk dan mengikuti langkah Salwa turun ke bawah. Di bawah, Salwa hanya mengobrol dan menonton televisi dengan Ega sambil minum es teh dan snack.
“Sal.” Salwa menengok ke arah Syuja.
“Apa?” Jawab Salwa singkat.
“Nabila diajak dong... masa berdua doang. Biar akur dikit gitu...”
“Nabila kan pacar lo. Lo lah yang ngajak ngobrol. Gimana si.” Jawab Salwa cuek. Ia malah tidak menengok lagi ketika dipanggil berkali-kali. Menurutnya, sudah cukup sekali dia berurusan dengan Nabila. Tidak untuk yang kedua kalinya.
“Yang, nama ade kamu Salwa yah?” Tanya Nabila. Salwa mendengarnya walau samar-samar. Dia berdehem lumayan kencang.
“Iya. Kenapa emang? Kalian udah kenal?” Tanya Syuja. Dia juga melihat ke arah Salwa.
“Udah. Kenal banget ampe akrab.” Jawab Salwa sewot.
“Sal.” Senggol Ega. Ega agak tertawa sedikit. Salwa hanya tersenyum samar.
“Oh kalian udah kenalan?” Tanya Syuja.
“Hah? Iya sih. Cuman kenal nama.” Jawab Nabila.
Drt... Drt... Drt...
“Eh, Yang, bentar ya. Aku mau angkat telfon dulu.” Syuja menyodorkan handphone nya dan keluar. Nabila agak mengecek keadaan Syuja, dia menelfon dengan jarak yang lumayan jauh. Nabila mendatangi Salwa. Ia mencolek bahunya.
“Paansi.” Jawab Salwa jutek. Namun agak kaget juga.
“Lo adenya Syuja?”
“Bukan.” Salwa kembali menonton televisi. “Ya iyalah. Dah jelas-jelas Syuja yang bilang sendiri.” Salwa kembali jutek.
“Kok lo manggil nama sih? Ga sopan banget.” Nabila melipat tangannya di dada.
“Yang dipanggil aja gak keberatan. Kok lo yang marah.”
“Lo tuh ken—“
“Bil...” Panggil Syuja. Nabila tidak jadi melanjutkan omongannya.
“Eh iya kenapa?” Nabila berpura-pura baik di depan Syuja. Padahal hatinya sangat kesal dengan perlakuan Salwa barusan.
“Aku mau jemput nyokap dulu. Kamu mau ikut atau disini aja?”
“Ehm... aku disini aja. Sekalian ngobrol-ngobrol sama...” Nabila mengusap rambut Salwa sekilas. “...calon adik ipar aku yang cantik dan baik ini.” Nabila senyum sangat lebar.
“Ohok... ohok... ohok...” Salwa tersedak teh nya.
“Sal...” Teriak Ega dan Syuja bersamaan. Mereka berdua langsung menepuk punggung Salwa.
“Ohok... Ehm...” Salwa minum tehnya lagi. “Lo siapa ngaku-ngaku gue jadi ade ipar?” Jawab Salwa tak terima. Ia bangun.
“Sal...” Tegur Syuja.
“Ja, gue gak sudi kalo gue jadi ade iparnya dia.” Salwa menunjuk Nabila. Ia pergi ke atas.
“Sal...” Ega berlari mengikuti Salwa.
“Kenapa sih dia.” Syuja keheranan.
“Gak apa-apa, Yang, mungkin dia belum beradaptasi sama aku.” Jawab Nabila sambil mengelus pundak Syuja.
Syuja mengangguk pelan. “Kamu ikut aku aja ya jemput nyokap, nanti kamu digituin lagi sama Salwa.” Nabila hanya menurut dan mengikuti Syuja masuk ke mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Dalam Diamnya || Second'
Romance'Gue gasuka ya kalo lo deket sama Farrel.' Deg... Kata-kata Dion membuat hati Salwa jadi tidak karuan. -------------------- Salwa, seorang gadis yang baru saja menginjak masa SMA. Ditemani dengan sahabat kecilnya Ega & Dion. Berbagai masalah sudah m...