“Kan gini enak, bisa main bareng lagi.” Dion mengacak rambut Salwa. Salwa hanya menepak tangan Dion sambil membenahi kembali rambutnya.
“Jangan di acak-acakin.” Ucap Salwa dengan nada menekan. Sudah 2 hari Salwa di rumah dalam keadaan pemulihan. Dan sekarang, ia sudah pulih total. Dan besok, dia sudah bisa kembali ke sekolah.
“Iya iya jelek.” Dion bangun dari kasur Salwa dan ingin pergi ke kamar Syuja. Baru saja sampai pintu, ia mendengar ocehan Salwa.
“Gue baru sembuh, mainnya sama Syuja lagi, Syuja lagi.” Mulut Salwa sampai maju gara-gara ocehannya.
Dion memutar bola matanya. “Iya, iya. Nih gue temenin.” Dion kembali duduk di samping Salwa.
“Yakin mau nemenin?” Tanya Salwa.
“Iya, buat lo apa aja deh.” Ucap Dion yakin.
“Oke.” Salwa mengambil remot tv nya. Ia membuka channel Nef*ix. Ia menggeser semua film. “Temenin gue nonton film Our Times sama Friend Zone.” Salwa tersenyum licik.
“Lah anjir. Pilem apaan itu? Gamau ah. Lo mah kalo gue tungguin mintanya nonton mulu!” Ucap Dion dengan nada tinggi. Salwa hanya nunduk. Ia sempat melirik Dion sebentar.
“Yauda sana pergi.” Ucap Salwa sewot. Dion melihat Salwa dengan tatapan kasihan. Dion melihat wajah Salwa dengan menundukkan kepalanya. Salwa menghapus air mata yang jatuh begitu saja.
“Eh, bu-bukan gitu maksud gue.” Dion memegang pundak Salwa. Namun Salwa menepisnya.
“Udah sana keluar.” Pundak Salwa tampak bergetar. “Katanya, g-gak mau nonton.”
“G-gak gitu...” Dion menekan suaranya. Ia menjambak rambutnya.
“Kan, ngomel lagi. Udah sono ah.”
“Oke oke. Gue minta maap. Gue temenin lo nonton.” Dion menatap wajah Salwa.
“Bener ya.” Salwa melihat ke Dion.
“Iya. Jan nangis tapi.” Senyuman Dion membuat Salwa kembali ceria. Salwa mengusap pipinya dan mencari film itu.Mereka berdua terlihat sangat serius. Mereka menonton film Our Times. Oiya FYI, buat kalian yang belom nonton film Our Times, author saranin, kalian harus banget nonton. Karena itu film bener-bener bagus dan romantis, pake banget. Author sendiri udah pernah nonton loh. Kalo gak salah dia film Cina deh. Nanti author jelasin lagi deh dibawah buat detailnya.
Oke kembali lagi ke Salwa dan Dion. Salwa merubah posisinya, yang awalnya duduk jadi tiduran di ujung kaki Dion. 1 jam berlalu, film tersebut selesai. Dion yang merasa pegal menggerakkan kakinya.
“Eh, loh? Kok berat?” Dion membungkuk. “Sal...” Dion menggoyangkan pelan badan Salwa. “Hm, kebiasaan. Tidur kan dia.” Dion menarik kakinya pelan-pelan supaya tidak membangunkan Salwa. Ia keluar dari kamar Salwa dan menutupnya.
Ia pergi ke kamar Syuja. Dan ternyata Syuja sedang VC-an dengan Nabila.
“Video call terooosshh...” Ledek Dion. Ia loncat ke kasur Syuja.
“Ganggu aja loh.” Ucap Syuja. Ia berpamitan ke Nabila dan mengakhiri panggilan itu. “Ngapain lo? Salwa mana?”
“Tidur dia.” Dion mengambil handphone nya yang ia tinggalkan di meja Syuja.
“Lah? Bukannya lo nonton ama dia?” Tanya Syuja heran.
“Iya, tadi nonton. Eh pas film nya selesai, tidur dia di kaki gue. Saking wanginya sikil gue kali ya, dia ampe tidur.” Dion tertawa diikuti Syuja.
.
.
.
Bersambung...Nih gais, aku mau detail in film Our Times...
Jadi ternyata saya salah:) Dia bukan film Cina, tapi Taiwan.
Eh Taiwan ama Cina sama gasi? Yaudahlah:)
“Our Times” adalah sebuah film Taiwan yang dirilis pada tanggal 13 Agustus 2015. Film ini disutradari oleh “Frankie Chen” serta dibintangi oleh “Vivian Sung” dan “Darren Wang”. Our Times sering disebut-sebut sebagai "Versi Sudut Pandang Wanita" dari film popular Taiwan, “You Are the Apple of My Eye.”
Yaa kurang lebih seperti itu. Kalo masih mau detail lagi, kalian buka google aja, trus ketik ‘Our Times’ ntar keluar sendiri kok.
SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN!!!
Terbit setiap->Rabu dan Jum'at
KAMU SEDANG MEMBACA
'Dalam Diamnya || Second'
Romance'Gue gasuka ya kalo lo deket sama Farrel.' Deg... Kata-kata Dion membuat hati Salwa jadi tidak karuan. -------------------- Salwa, seorang gadis yang baru saja menginjak masa SMA. Ditemani dengan sahabat kecilnya Ega & Dion. Berbagai masalah sudah m...