Bonus Chapter'2

4 2 0
                                    

    “Sal...” Syuja menggedor-gedor pintu kamar Salwa. Namun tidak ada jawaban. Ia membukanya. “Lah. Kemana tu anak?” Batinnya. Ia segera mengeluarkan handphone nya dan memanggil Salwa.

Drt... Drt... Drt...

Salwa masih terus berlari. Ia tak menyadari bahwa handphone nya bergetar. Syuja sudah lelah menelfonnya berulang kali. Akhirnya, ia lebih memilih pergi ke rumah Dion.

Di rumah Dion pun Syuja bingung mau ngapain. Karena Dion lagi pergi sama Sisi. Mengapa Syuja ga jalan sama Nabila? Ya karena mereka lagi ada perang besar-besaran.

“Gue ngapain ya?” Tanya Syuja pada dirinya sendiri. Ia kini sedang duduk di kursi depan rumah Dion. Berharap Dion cepat pulang agar bisa push rank bersama.

Di tempat lain, Salwa dan Ega sedang menurunkan napas. Mereka duduk di pinggiran stadion sambil meneguk air mineral yang mereka bawa.

“Berapa puter lo, Sal?” Tanya Ega.

“5.” Ucap Salwa singkat. “Lo?”

“Gue udah lama gak lari. Gue cuman dapet 3.” Ega senyum-senyum sendiri.

“Gak apa-apa. Proses.” Salwa menepuk pundak Ega. Ega tersenyum. “Lo mau jajan ga?”

“Ih elo. Udah bakar lemak cape-cape tiba-tiba diisi lemak.” Ujar Ega. “Eh tapi enak jadi elo. Makan banyak ga gendut-gendut. Lah gue?” Ega menunjuk dirinya sendiri.

“Ih, lo gendut apanya anjir. Emang bb lo berapa?” Tanya Salwa.

“Jangan ngomongin bb Saldut.”

“Buruan gapapa. Gue 43.”

“HA?! LO 43?” Tanya Ega kaget.

“I-iya. Emang kenapa?” Salwa malah balik bertanya.

“Gada anjir ukuran SMA bb 43. Gue aja 52.”

“Ya terus?” Ega diam sambil pura-pura menahan tawa. “Udah ah gue mau nyari makanan kesana. Lo mau nitip apa?”

“Em... gausah deh.”

“Gausah? Beneran?” Ega mengangguk mantap. Salwa berdiri dan menuruni tangga stadion. Ia pergi kebawah mencari makanan.

“Ehmp...” Salwa menghirup bau alkohol. Kepalanya semakin lama semakin pusing. Matanya tak bisa lagi terbuka. Setelah itu ia tak tahu apa-apa lagi.
.
.
.
Bersambung...

Loh kok? Nabila ada masalah apaan sama Syuja?

Lah itu Salwa kenapa?

Terbit setiap ->Rabu dan Jum'at

'Dalam Diamnya || Second'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang