"Pada bulan Juli tahun lalu anda dibawa ke Rumah Sakit ini sebagai korban kecelakaan tunggal, trauma yang terjadi pada bagian kepala menyebabkan anda mengalami koma panjang dan dapat berindikasi pada amnesia retrograde, setelah pemeriksaan yang baru saja kita lakukan memang benar bahwa anda mengalami amnesia retrograde. Amnesia retrogade adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami kehilangan ingatan sebelum terjadinya gangguan pada otak. Selanjutnya selain perawatan pasca siuman anda mungkin juga membutuhkan pemeriksaan dari psikiater terkait hal ini, saya akan menjelaskan detail lebih lanjut setelah pemeriksaan berikutnya. Terakhir pada kondisi ini saya akan meminta perawat untuk membantu menjelaskan identitas anda saat ini " Kepala Raya benar-benar terasa kosong setelah mendengar penjelasan dokter mengenai kondisinya. Rasanya seperti terlahir kembali dengan ingatan yang sama sekali tak bersisa. Pelan-pelan ia mencoba mengingat semua informasi yang mungkin tertanam di benaknya, namun sayangnya ia hanya merasa kepalanya semakin sakit.
"Nama anda adalah Rayana Lawrence, berdasarkan kartu identitas serta data yang kami dapatkan dari kepolisian, anda memiliki dua orang anak yang kini tinggal di Panti Asuhan karena anda orang tua tunggal dan tidak memiliki kerabat lain di negara ini. Sebelumnya anda bekerja sebagai desainer dan memiliki butik sendiri dan kini dikelolah oleh manager anda. Anda tinggal di kompleks perumahan Sky Garden Blok E nomor 233..."
Mengingat semua perkataan dokter tadi hanya membuat kepalanya tambah pusing, apalagi bagian 'ibu dari dua anak' , sungguh ia benar-benar tak bisa merasakan bahwa dirinya telah melahirkan seorang bayi, lebih tepatnya sepasang anak kembar yang berstauts sebagai anak kandungnya. Sibuk berperang dengan pikirannya mmebuat Raya tak sadar jika ada ketukan pintu hingga saat pintu kamar rawatnya terbuka barulah ia tersadar, mengernyit bingung pada pria tak dikenalnya yang kini masuk sambil tersenyum sumringah.
Hanya saja bukan itu fokusnya, tetapi pada sepasang anak kembar yang mengekor dibelakang sang pria, bersembunyi sambil memegang erat kakinya.
Ilustrasi the twins
Credit : pinterest/Findaka
"Ekhemm"Pria itu berdehem sambil melangkah mendekati ranjang Raya dengan menyeret kakinya, karena kedua anak kembar itu memegang erat celananya.
"Selamat siang nyonya Raya, sebelumnya perkenalkan saya Sebastian yang bertanggungjawab kepada anak-anak anda selama anda koma. Saya mendengar kabar bahwa anda telah sadar sehingga saya menyempatkan untuk melihat kondisi anda secara langsung dan kebetulan kedua anak anda memaksa untuk ikut"Pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Sebastian itu meletakkan buah-buahan yang dibawanya diatas meja samping ranjang dan beralih menggandeng tangan kedua anak yang sama-sama menunduk takut-takut.
"Dania, Daniel kalian tidak ingin memberi salam pada mommy kalian ..?bukankah kalian tadi sangat ingin bertemu mommy ketika mendengar ia sadar dari koma..?"
"What..!!!mo-mommy he said" Raya benar-benar dibuat terdiam, ketika tebakan yang nyatanya menjadi benar. Namun sayangnya rasa asing dan perasaan canggung terus menyelimutinya saat matanya menatap sepasang anak kembar itu, yang merupakan anak-anak kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy's The Twins
General FictionKecelakaan yang terjadi setahun yang lalu membuat Raya koma panjang, ketika terbangun ia dihadapkan pada keadaan amnesia, belum lagi tiba-tiba ada dua anak imut muncul sebagai anak-anaknya. Mampukah Raya menerima kenyataan itu, bagaimana cara Raya m...