bab 42

196 21 0
                                    

Empat hari kemudian, Jeanie sudah diizinkan untuk pulang dari rumah sakit dan saat ini ia sedang berada di apartemennya. Nicholas meminta Jeanie dan keluarga Theodore untuk makan malam bersama di rumahnya nanti malam. Jeanie sedang memakan cookies yang dibuatnya tadi pagi sambil menonton acara di televisi ketika tiba-tiba handphonenya berbunyi dan menandakan ada pesan masuk.

Theodore: Nanti malam mau aku jemput?

Theodore: Tapi akan sedikit terlambat karena aku ada sedikit banyak pekerjaan di kantor.

Jeanie: Kalau kamu tidak keberatan, boleh.

Theodore: Baiklah, sampai jumpa nanti, Jeanie.

Jeanie: Oke (:

Jeanie sebenarnya sudah tahu apa yang akan dibicarakan oleh Nicholas nanti malam, tapi ia berpikir kalau lebih baik tidak memberitahu Theodore terlebih dulu supaya pembicaraan malam ini menjadi kejutan.

*.*.*

"Bagaimana dengan Edrea? Apakah kamu menghubunginya? Aku sudah lama tidak menghubunginya," ucap Jeanie ketika Theodore sudah menjemputnya di apartemen dan sekarang mereka sedang berada di dalam mobil menuju ke rumah kedua orang tua Jeanie.

"Aku tidak tahu, Jeanie. Terakhir kali aku bertemu dengannya di coffee shop beberapa minggu yang lalu, dan aku juga tidak menghubunginya sejak itu. Sepertinya dia salah paham dengan apa yang terjadi di acara ulang tahun kamu," balas Theodore sambil tetap fokus pada jalanan.

"Oh ya? Apakah Edrea marah?"

"Tidak, Jeanie, dia tidak marah sama sekali. Edrea malah tidak meminta penjelasan apapun. Dia mungkin memilih untuk menyembunyikan perasaan dan rasa penasarannya. Tapi setelah semua urusanku selesai, aku akan tetap menemuinya dan menjelaskan semuanya padanya. Aku harap aku tidak terlambat, Jeanie."

"Ya, kamu memang harus menyelesaikan semua urusan kamu dengan cepat supaya kamu juga bisa menemui Edrea secepatnya sebelum dia kembali ke Berlin. Tapi kalaupun dia sudah kembali ke Berlin, kamu harus tetap berusaha untuk menyusulnya, Theo. Kalau kamu butuh bantuan supaya urusan dan pekerjaan kamu lebih cepat selesai, kamu beritahu aku karena aku pasti akan membantu."

Theodore menatap Jeanie sekilas sambil tersenyum. Jeanie masih dapat melihat respon Theodore itu meskipun di dalam kegelapan.

"Kamu suka dengan Edrea, kan?" tanya Jeanie tiba-tiba.

"Aku tidak tahu, Jeanie. Apakah menurutmu begitu?" balas Theodore.

"Yes, you are, Sir! Kamu harus segera memberitahu Edrea mengenai perasaanmu padanya."

*.*.*

"Selamat malam," sapa Jeanie ketika ia baru saja melangkah masuk ke ruang makan rumah kedua orang tuanya.

Tidak lama setelah Jeanie mengambil tempat duduk di sebelah Dominique, Theodore pun menyusul dan menyapa, "selamat malam."

"Ya, selamat malam. Silakan duduk," balas Nicholas, sedangkan Dominique hanya mengangguk sambil tersenyum hangat pada keduanya.

Ketika Theodore dan Jeanie sampai di rumah Nicholas dan Dominique, makan malam sudah disediakan di meja makan sehingga mereka akan makan malam terlebih dulu, lalu membicarakan mengenai apa yang ingin Nicholas beritahukan pada mereka.

"Bagaimana di kantor, Theodore?" tanya Nicholas di sela-sela makan malam mereka.

"Baik, Om."

"Tadi kamu menjemput Jeanie di apartemennya setelah kamu pulang dari kantor?"

"Iya, Om."

Pembicaraan di sela-sela makan malam hanya mengenai keseharian mereka dan pembicaraan ringan lainnya. Setelah makan malam selesai, para asisten rumah langsung membersihkan meja makan supaya mereka dapat berbicara dengan lebih nyaman.

Nicholas berdeham sebelum ia memulai pembicaraannya. "Malam ini saya akan kembali membicarakan mengenai rencana pernikahan Theodore dan Jeanie yang disepakati oleh saya dan Raphael Kenrick dua tahun yang lalu. Pembicaraan malam ini akan berbeda dengan yang sebelumnya. Sebelumnya saya sangat ingin kalau rencana ini berjalan dengan baik dan lancar tanpa hambatan apapun. Saya ingin kalau Jeanie menikah dengan Theodore Kenrick karena alasan-alasan yang mungkin sudah kita ketahui. Malam ini keputusan saya akan berbeda."

Raphael, Elise, Dominique, dan Theodore bingung dan bertanya-tanya dalam pikiran mereka mengenai keputusan apa lagi yang akan dibuat oleh Nicholas. Tapi tidak dengan Jeanie. Ia malah tersenyum dan berusaha menahan senyumnya untuk tidak semakin lebar sebelum orang lain melihatnya dan mengatakan kalau ia tidak waras.

"Malam ini, saya ingin mengatakan kalau saya akan membatalkan rencana pernikahan Theodore dan Jeanie," lanjut Nicholas.

*.*.*

Retrouvaille ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang