Edrea
Satu jam yang lalu, aku baru saja tiba di Paris.
Wow, Paris. Salah satu tempat favoritku. Aku mendapatkan cuti dari kantorku sebagai bonus karena aku sudah melakukan pekerjaanku dengan sempurna. Yap, seorang Edrea selalu melakukan pekerjaannya dengan sempurna, itu sebabnya sekarang aku berada di Paris.
Aku saat ini sedang tiduran di ranjang yang empuk dan sangat nyaman sambil tersenyum menatap langit-langit kamar hotelku. Ngomong-ngomong tentang Paris, aku punya alasan kenapa aku memilih liburan di sini sekarang, tentunya selain karena Paris adalah salah satu tempat favoritku.
Theodore Kenrick. Dia alasanku berada di sini sekarang.
Musim gugur di Berlin kemarin adalah salah satu momen indah yang akan selalu aku ingat. Aku bertemu dengan cowok asing yang, ya... kuakui cukup menarik. Aku nggak tahu kenapa aku bisa seyakin itu kalau saat ini dia juga sedang berada di Paris. Well, aku tahu kalau dia memang tinggal di Paris tiga tahun yang lalu, tapi apapun bisa terjadi tanpa aku tahu dalam waktu tiga tahun, bukan?
Aku mengambil handphoneku yang berada di dalam tas yang terletak di sampingku. Aku membuka aplikasi email dan menuju ke menu starred di mana aku menyimpan email yang Theo kirimkan padaku ketika ia kembali ke Paris tiga tahun yang lalu. Aku membacanya kembali untuk kesekian kalinya.
Aku tidak pernah membalas emailnya karena aku sendiri nggak tahu alasan pasti kenapa aku selalu mengurungkan niatku untuk membalasnya. Tentu saja aku sudah mencoba mengetik beberapa kalimat untuk mengawali emailku, tapi aku langsung menghapusnya atau menyimpannya di draft dan sebagai gantinya, menyimpan email dari Theo itu di starred.
Haruskah aku membalasnya sekarang?
Mungkin, ya.
*.*.*
From: edreafredella@hotmail.com
To: theodorekenrick@hotmail.com
Subject: Hi?Hai Theo, what's up?
Maaf karena aku baru membalas emailmu sekarang. Aku nggak tahu apakah alamat emailmu ini masih kamu gunakan atau tidak, tapi kalau tidak kamu gunakan lagi, juga tidak apa-apa, kamu tidak akan membaca email ini pastinya.Aku sedang berada di Paris sekarang. Well, apakah aku sudah pernah memberitahumu kalau Paris adalah salah satu tempat favoritku? Sepertinya belum. Iya, aku yakin memang belum, karena Paris menjadi tempat favoritku sejak tiga tahun yang lalu, beberapa bulan setelah kamu kembali ke Paris, dan aku pun memasukkan Paris ke dalam daftar wisataku.
Aku mencari tahu mengenai tempat-tempat indah di Paris melalui internet dan juga melalui teman-temanku yang pernah pergi liburan ke Paris. Ternyata Paris memang seindah itu, ya. Tidak, kalau kamu membaca email ini untuk mengira bahwa aku memintamu untuk menjadi 'tour guide'-ku selama berada di Paris, tentu saja kamu salah. Aku tidak masalah kalau aku harus berjalan-jalan sendiri dan tersesat di Paris.
Theo, jika kamu membaca email ini, bolehkah aku sedikit mengharapkan pertemuan sebentar denganmu? Mungkin untuk saling bertukar sapa?
I miss you, may I?
-Edrea.
Drafted!
Itu adalah email kesekian yang aku masukkan ke draft. Aku sendiri tidak tahu sudah berapa banyak email yang seharusnya aku kirimkan pada Theo, tapi malah hanya aku simpan di draft. We know that some things are better being left unknown, right? Dan mungkin itulah alasan kenapa aku tidak mengirimkannya email kembali.*.*.*
KAMU SEDANG MEMBACA
Retrouvaille ✔️
RomansaCOMPLETED. The joy of meeting or finding someone again after a long separation. "Aku sekarang lagi di Paris, Theo." Edrea mendapat cuti dari kantornya sehingga ia memutuskan untuk pergi liburan ke Paris. Ia berharap bertemu dengan seseorang yang di...