bab 44

222 22 0
                                    

"Pendistribusian kain ke dua ratus perusahaan kain yang dikelola oleh desainer di beberapa negara dan wilayah di Prancis akan mulai kita lakukan dua hari ke depan. Prosedur dan hal lainnya mengenai pendistribusian kain ini akan berjalan sesuai dengan kesepakatan yang sudah kita diskusikan bersama beberapa minggu yang lalu. Saya harap semuanya mengikuti prosedurnya dengan baik sehingga pendistribusian kain ini dapat berjalan dengan lancar dan cepat. Apakah ada yang ingin ditambahkan?" jelas Theodore yang saat ini sedang berada di ruang rapat kantornya bersama dengan para kolega perusahaan.

"Tidak ada, Sir. Semua penjelasan yang Anda berikan sudah mendetail dan dapat dimengerti," jawab salah satu kolega mewakili kolega-kolega perusahaan yang lainnya.

"Baiklah, kalau semua penjelasannya sudah jelas dan tidak ada lagi yang ingin menambahkan, saya akan menutup rapat hari ini. Terima kasih atas kehadirannya. Saya berharap pendistribusian kain ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan," ucap Theodore.

Satu-persatu kolega perusahaan mulai keluar dari ruang rapat tersebut dan meninggalkan Theodore dan Jeanie yang masih berada di ruangan itu.

"You did great, Sir!" puji Jeanie sambil memberi tepuk tangan pada Theodore.

"Thank you, Jeanie, tapi aku pikir itu hal yang biasa saja," jawab Theodore sambil menutup laptopnya.

"Terserah kamu saja, yang penting menurutku kamu membawakan rapat hari ini dengan sangat baik."

Theodore tersenyum menanggapinya. Meskipun sudah dua tahun ia menjabat sebagai direktur utama Kenrick's, salah satu perusahaan yang memiliki ide untuk melakukan pendistribusian kain, sebenarnya Theodore masih merasa dirinya kurang layak duduk di jabatannya yang sekarang dan harus memimpin berbagai rapat dengan para kolega perusahaan.

Setelah Theodore merapikan barang-barangnya yang terletak di meja ruang rapat, ia pun keluar dari ruangan itu dan Jeanie mengikutinya.

"Makan siang bersama?" tanya Jeanie ketika mereka sudah berada di luar ruang rapat dan sedang menuju ke ruang kerja Theodore.

"Boleh," jawab Theodore.

*.*.*

Satu minggu kemudian, pendistribusian kain ke dua ratus perusahaan kain yang dikelola oleh desainer di beberapa negara dan wilayah di Prancis sudah selesai dilakukan. Pendistribusian itu berjalan dengan cepat dan lancar karena semua anggotanya bekerja dengan baik dan mengikuti prosedur yang sudah disepakati.

Theodore mengambil cuti untuk beberapa hari dari kantornya. Urusan-urusan penting yang harus diselesaikannya sudah selesai dan sekarang ia berpikir kalau tidak ada salahnya untuk mengambil cuti selama beberapa hari sekaligus menyelesaikan masalahnya dengan Edrea.

Theodore berpikir kalau belakangan ini dia terlalu sibuk untuk mengurusi dan menyelesaikan urusan-urusannya sehingga ia lupa dengan Edrea. Ia mengambil handphonenya yang terletak di nakas di samping tempat tidurnya dan membuka aplikasi email. Ia mencari email yang pernah dikirimkan Edrea padanya waktu itu. Ketika Theodore sudah menemukan email itu, ia pun membacanya kembali untuk kesekian kalinya.

Mungkin Edrea memilih untuk liburan di Paris karena dia juga mau bertemu denganku, pikirnya yang meskipun terdengar seperti terlalu percaya diri, tapi sebenarnya begitulah kenyataannya. Edrea memang memilih untuk liburan ke Paris juga karena ia ingin bertemu dengan Theodore.

Theodore berpikir untuk menelepon Edrea, tapi ia takut kalau Edrea sedang marah padanya atau sedang tidak ingin berbicara dengannya. Maka ia memutuskan untuk mengirimkannya pesan singkat saja.

Theodore: Hai, Edrea.

"Aduh, aku harus mengetik apa lagi setelah ini?" tanya Theodore pada dirinya sendiri dengan panik dan mulai deg-degan.

Theodore baru saja ingin mengetikkan pesan selanjutnya ketika Edrea mengirimkan balasan pesan untuknya.

Edrea: Halo, Theo.

"Astaga!" Theodore benar-benar bingung harus menjawab apa lagi setelah itu. Ia merasa kalau saat ini ia terlihat seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta dan sedang mengirimkan pesan untuk orang yang dia suka, padahal kenyataanya dia adalah seorang pria dewasa yang berumur tiga puluh tahun.

"Okay, Theodore, don't be silly," ucapnya pada dirinya sendiri lalu mulai mengetikkan pesan singkat lagi untuk Edrea.

Theodore: Kamu sedang apa?

Satu setengah jam Theodore menunggu balasan pesan dari Edrea, tapi ia tidak mendapatkannya lagi setelah itu.

*.*.*

Retrouvaille ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang