Belajar Bersama

26 7 1
                                    

(Namakamu),kinanti,iqbaal segera bergegas memasuki semua buku-bukunya kedalam tas.datang evan masuk kedalam kelas

"jadikan?"tanya iqbaal

"iyaa jadi baal.yuk"ucap nk

Mereka berjalan keluar kelas.baru beberapa langkah berjalan dikoridor sekolah.terdengar suara seseorang memanggil nama (Namakamu)"(Namakamu)

Mereka memberhentikan langkahnya dan menengok kesumber suara.ternyata devano yang manggil (Namakamu).terlihat,devano berlari kearah mereka sambil tersenyum

Emosi evan kembali muncul.untuk apa devano memanggil (Namakamu)

"nnti malem ada acara gak?"tanya devano

(Namakamu)menggelengkan kepalanya"gk ada dev.kenapa?"

"nnton yuk.tenang gw jemput"ucap devano

(Namakamu),kinanti dan evan terbelalak kaget tak percaya.devano,mengajak (Namakamu)nonton.ini serius?

"kita cuman sampe sorekan?"tanya nk.kepada kinanti,evan dan iqbaal

Mereka bertiga mengangguk.evan,tidak mau menunjukkan rasa cemburunya didepan (Namakamu)

"emang kalian pd mau kemna?"tanya devano

"belajar breng dev,dirmh nk"jawab iqbaal

"owhh gitu.yaudh,sampai ketemu nanti malem chubi"ucap devano seraya tersenyum dan meninggalkan mereka semua

Devano kembali membuat pipi (Namakamu) merah merona dan jantungnya berdetak begitu kencang

Evan sedar tadi sudah mengepal kedua tangannya dan emosi sudah diujung kepala.kinanti selalu memegang bahu evan.

"devano suka sm lu nk?"tanya iqbaal to the point

"gk tau baal.udh yukk"ujar nk malu-malu

"ecieeee.malu2 gtu,lu juga suka ya sama devano?"

"udah gk usah dibahas"kinanti menyudahi pembicaraan ini semua.karena,menghargai perasaan evan

"oh iyaa kalian naik apa?"tanya iqbaal

"biasa make mobil gw baal.evan,gw suruh breng kita berdua,gk usah bawa motor"jawab kinanti

"owh gtu.nk breng gw aja gimn?"

"gimn nk?"tnya kinanti

"yaudh kalau gtu"jawab nk

Mereka lanjut berjalan kearah parkiran.evan tidak cemburu.karena,iqbaal hanya sekedar niat baik memboncengin (Namakamu).karena,iqbaal tidak tau rumah (Namakamu)

............

Akhirnya sampai juga dihalaman rumah (Namakamu).mereka semua berjalan mengikuti (Namakamu) kedepan teras rumah.(Namakamu) mengetuk pintu

Tok tok tok

Tidak butuh lama pintu terbuka.menampakkan seorang wanita cukup berumur

"Assalam'ualaikum bi"ucap mereka semua

"walaikumsalam.non nk sudah pulang.yuk silahkan masuk semua"ujar bi marnih

"makasih bi"ucap mereka semua

Berjalan masuk kedalam rumah (Namakamu).mereka duduk disofa ruang tamu"mau bibi buatin minum apa?"

"apa aja bi"jawab kinanti

"saya biasa bi ok"ujar evan

"iyaa den evan.susu cokelatkan"ucap bi marnih tersenyum

Evan terseyum lebar dan mengacungkan jempolnya

"gw tinggal dlu ya.mau ganti baju sbntr dan ambil beberapa materi pelajaran dikmr"ucap nk seraya pergi meninggalkan mereka semua.menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya

Iqbaal melihat kesana kemari dan memperhatikan beberapa foto yang terpajang rapih ditembok dan meja-meja

"nk tinggal bertiga doang sm pembantu dan supirnya?"tanya iqbaal

"orang tuanya lebih sering bolak balik jakarta-lombok baal.sekarang aja kayanya masih dilombok.makannya kita berdua sering banget nginep disni nemenin nk"ucap kinanti

"kalian berdua baik bngt ya.masih setia nemenin nk.salut gw"ujar iqbaal memuji mereka

Kinanti dan evan tersenyum.datang (Namakamu) mengenakan celana lepis pendek dan kaos saja.berjalan menuruni anak tangga sambil membawa beberapa buku paket cukup tebal dikedua tangannya.

Datang bi marnih membawakan minuman dan cemilan untuk mereka semua.bi marnih meletakan minuman dan cemilan diatas mejak"silahkan diminum dan dimakan.ini siapa?ko bibi baru lihat?"tanya bi marnih

"itu iqbaal bi.siswa baru disekolah"jawab (Namakamu) sambil duduk disofa dan meletakan beberapa buku tebal diatas meja

Iqbaal mengangguk sopan dan tersenyum ramah kearah bibi

"pindahan dari mana den?"tanya bibi. Inilah bi marnih yang sudah lama sekali bekerja dengan orang tua (Namakamu),dari (Namakamu) masih didalam perut ibunya.jadi tidak heran jika bi marnih selalu menanyakan siapa saja yang menjadi teman (Namakamu).(Namakamu),kinanti dan evan pun sudah sangat paham

"pindahan dari surabaya bi.ayah saya dipindah tugaskan dijakarta.jadinya mau gk mau kami sekeluarga harus ikut pindah juga"jelas iqbaal

"owhh surabaya.yasudah maaf bibi menganggu.bertanya2.maklum,den iqbaal saya diamanahkan untuk menjaga non nk dan bertanya siapa saja teman2 nk.karena,orang tua nk sibuk bekerja"

"iyaa gpp bi"jawab iqbaal tersenyum

Bibi berjalan kearah dapur meninggalkan mereka semua.mereka mulai belajar bersama.mengerjakan tugas-tugas yang 2 hari ini diberikan guru disekolah

Iqbaal sangat kagum mendengarkan (Namakamu) menjelaskan secara detail dari semua materi pelajaran.benar,kata kepala sekolah (Namakamu) memang sangatlah pintar.terlihat dengan mudah (Namakamu) menjelaskannya tidak terlihat ada beban diraut wajahnya sama sekali

"udah pada paham semuakan?gimn baal udh paham?"tanya nk

Iqbaal hanya menatap (Namakamu) tidak mendengar pertanyaan (Namakamu).(Namakamu),kinanti dan evan saling menatap.iqbaal kenapa?

"baal.itu nk nnya"ucap evan menganggetkan iqbaal

"ehh iyaaya sorry.lu nanya apa nk?"

"makannya fokus baal.mikirin apaan sih?"tanya kinanti

"gw kagum bngt sm nk.pinter bngt ternyata lu.gak salah lu jadi perwakilan sekolah untuk ikut olimpiade"

"alhamdulillah baal.lu udh paham belum?"

Iqbaal mengangguk"iyaa udah paham bngt nk.thanks yaa kalian mau ngajarin gw hehehe.kapan2 kita belajar bareng lagi"

Mereka bertiga tersenyum dan mengacungkan jempolnya.tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore dan (Namakamu) teringat bahwa nanti malam devano mengajaknya menonton

"udah sore nihh guyss sory yaa.gw kan nnti malem mau nnton sm devano heheheh"ujar nk menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Evan kembali cemburu jika mendengar (Namakamu) mengucapkan nama devano"gk usah nk.gw takut devano berbuat jahat"

"bener kata evan nk"sambung kinanti

Iqbaal yang tidak mengerti apa maksud evan dan kinanti.memilih diam saja dan membereskan buku-buku diatas meja

"kebiasaan kalian berdua nih.berfikir buruk terus tentang devano.udah,berapa kali gw bilang.devano,beda kin,van"

"iyaya"jawab kinanti.tidak dengan evan.evan,memilih diam saja

Mereka bertiga pun pamit untuk pulang.(Namakamu) segera bergegas kekamarnya

Stop Bullying[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang