Rumah sakit

24 6 0
                                    

Kinanti dan Evan.izin,untuk tidak masuk sekolah dulu.karena,menjaga (Namakamu). Kedua orang tua (Namakamu)harus kembali kelombok 2 hari disana.mereka,berdua ingin memindahkan sahamnya dijakarta saja.agar,tidak lagi meninggalkan (Namakamu) berminggu-minggu.kejadian,ini semua banyak diambil pelajarannya.

Kinanti menatap (Namakamu).dengan,tatapan nanar.sampai,kapan (Namakamu) akan koma.kinanti,sangat merindukan keceriaan (Namakamu).

Pintu terbuka.menampakkan,2 orang suster"permisi.maaf,mohon untuk menunggu diluar terlebih yaa.alhamdulillah,pasien sudah mendapatkan pendonor darah"

Kinanti dan evan terkejut.siapa,yang sudah mendonorkan darahnya untuk (Namakamu)?"maaf sus.kalau boleh tahu siapa pendonornya?"

"ada 2 orang.iqbaal dan devano"

Lagi dan lagi kinanti dan evan kembali dibuat terkejut.tidak, menyangka bahwa.devano,mau mendonorkan darahnya untuk nk

"permisi yaaa"ujar suster ramah

Evan dan kinanti pun keluar dari kamar rawat (Namakamu).kinanti dan evan benar-benar tidak menyangka.bahwa,devano mau mendonorkan darahnya untuk (Namakamu).apakah,devano sangat menyesali perbuatannya selama ini?

"van.serius,devano donorin darahnya buat nk?"ucap kinanti bingung

"mungkin,dia udah sadar kali.bahwa,kelakuannya sampai membuat nk berusaha mengakhiri hidupnya.dan dia ngerasa bersalah"

Kinanti berfikir semenjak.apa memang benar,kalau devano merasa bersalah.tapi,kalau ini hanya strateginya saja bagaimana?"gw tkut aja van.ini cmn strategi dia,supaya nk engga perpanjang masalah ini"

Evan memegang bahu kinanti"udah ahh.jangan berburuk sangka terus sm orng kin.siapa tau aja,emang devano merasa bersalah bngt"

Pintu kamar rawat (Namakamu) terbuka.2 suster pun keluar"silahkan,mba dan mas masuk kembali"

Evan dan kinanti beranjak dari tempat duduknya"iyaa sus.terima,kasih iyaa"ujar kinanti

"iyaa sama2"jawab suster tersenyum ramah

Evan dan kinanti kembali masuk kedalam kamar rawat (Namakamu).terdapat,satu kantung darah cukup besar.disebelah,botol infusan.

Evan dan kinanti berharap.setelah,transfosi darahnya sudah selesai.(Namakamu),segera sadar dari komanya.

Evan memilih tiduran disofa.merehatkan,sejenak tubuhnya.sambil,memainkan handphonenya.

Kinanti memilih membaca buku.karena,2 minggu lagi olimpiade tingkat nasional dimulai dan kinanti juga berharap (Namakamu) segera sadar.agar,bisa mengikuti olimpiade itu.membuat,bangga sekolah bunga bangsa.

Stop Bullying[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang