Malam ini adalah malam dimana akan berlangsungnya acara pesat pernikahan kakak Arion.Ava pergi bersama Aldo sesuai chat mereka kemarenSelama di dalam mobil,Ava dan Aldo tak ada yang membuka suara.Ava kelihatan canggung karena fakta yang baru ia ketahui
Berbeda dengan Aldo yang bingung karena tak tau apa yang harus ia bahas bersama Ava
"Lo nggak ada niatan gitu nemuin ayah Lo?"Aldo bertanya tetapi tetap fokus menyetir
"Kapan kapan mungkin"Ava masih bingung apa yang harus ia perbuat jika berada di dekat ayahnya
Di satu sisi ia ingin tau penyebab ayahnya meninggal kan dia dan ibunya.Tapi di sisi lain ia masih sakit hati dengan tindakan ayah nya yang meninggalkan nya
"Menurut Aldo ganteng nih ya,Lo harus temui ayah lo.Gimanapun sikap ayah Lo dia tetep ayah Lo"
"Iya nanti ava pikirin lagi"
Tak lama setelah percakapan berakhir Ava dan Aldo tiba di lokasi.Disana sudah ramai ternyata
"Lo jangan jauh jauh dari gue.Entar ilang gue yang diamuk"
"Iyaa"
Aldo dan Ava berkeliling mencari cari teman mereka yang lain.Mereka berhenti di rombongan BLOOD
"Eh Ava bukan si?"Ucup berjalan mendekat ke arah Ava
"Di amuk singa mampus Lo"Alan menengahi
"Arion singa gue ular apa Lo?"
"Hiiiliih ular aja bangga Lo tahe"
"Serah gue dong"
"Iyain deh anak ayam"
Mereka sibuk bercengkrama tak menyadari kehadiran Ava yang hanya termenung
Tangan Ava hendak menggapai kue di salah satu meja langsung terhenti karena ada seseorang yang menariknya lalu membawa Ava ke belakang lokasi pesta
Ava berusaha melepaskan tanganya tapi tidak bisa.Cengkraman orang yang menariknya begitu kuat
Saat sudah sampai di belakang lokasi pesta,orang yg menarik Ava tadi menghempaskan tangan Ava
Lalu Ava mendongak kan kepalanya,ternyata Arion lah yang menariknya ke belakang
Mata pria itu menahan melihat Ava.Sementara Ava menundukkan kepalanya lagi
"Kenapa harus Aldo?"Benar benar dingin nada Arion kali ini
Ava tidak menjawab pertanyaan Arion. Bukanya tak tau harus menjawab apa tapi ava tak bisa merangkai kata kata agar arion memahami nya
"Jawab Ava"Arion menegaskan nada suaranya di setiap kata kata yang dilontarkannya
"Ava nggak tau mau pergi sama siapa"
Cicit Ava"Jangan bohong"Arion menaikkan sebelah alis matanya
"Iyaaa Ava nggak bohong.Airin udah pindah terus Nia capek karena siap olimpiade.Terus malam nya kak Aldo chat katanya pergi bareng.Lagi pun aku sama kak Aldo saudaraan"Suara Ava memelan di akhir kalimatnya
"Saudaraan?"
"Iya"
"Kok bisa?"
"Cerita nya panjang kak"
"Lo ringkas"
"Emang kak Arion kira buku gitu pakai di ringkas ringkas"Ava memanyunkan bibirnya
Arion tertawa kecil melihat cara Ava ngomong karena kesal di beri pertanyaan beruntun oleh Arion
Arion melirik Ava dari atas sampai bawah.Gadis manis ini sangat cantik.Hanya dengan dress putih selutut yang modelnya biasa saja.Lalu kakinya dibaluti high heels yang tak terlalu tinggi.Mungkin hanya sekitar 5 centi
Ava yang merasa diperhatikan menahan degup jantungnya dan sayangnya tak bisa
"Maaf"
Suara berat Arion membuat Ava melihat manik mata Arion.Minta maaf buat apa?
Arion yang peka Ava kebingungan mengambil nafas lalu menghembuskanya pelan.
"Udah ngebentak Lo waktu di toilet"
"lira yang nyuruh kak Arion minta maaf?"
Mendengar pertanyaan Ava Arion terkekeh.Gadis ini memang polos nya kebangetan
"Nggak.Gue ngasih undangan juga bukan Lira yang nyuruh.Gue pengen aja"
Ava tersenyum menampilkan giginya.Matanya menyipit.Ada ada saja Arion ini
"Iya Ava maafin"
Kini giliran Arion yang tersenyum.Bukan senyum sinis tapi senyum hangat
Setelah itu keadaan menjadi hening.Suara di tempat acara puntak terdengar,karena jaraknya yang jauh dari tempat Ava dan Arion
"Ava"
"Balikan yuk"
-()-
Jangan lupa voment<3
See u next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Arion Adhitama (Selesai)
Teen FictionRasanya, pandangan pertama itu tak terlalu buruk. Benar?