-29-

64 9 1
                                    


"Ava nggak mau banyak.Ava cuma ingin mereka bahagia disaat Ava udah pergi nanti"

-()-

     Ava dan ibunya sudah sampai di kediaman baru mereka.Rumah nya besar bukan main.Halamanya saja sangat besar

    Saat memasuki ruang tamu mata Ava membola.Ruangan ini sangat rapi dan juga tampak elegant

"Ava...nanti bi sari yang ngantar kamu ke kamar kamu"

"Eh iyy...ya yah"

"Papa aja.Biar samaan sama Lira"

     Ava hanya bisa tersenyum canggung.Lidahnya tak biasa jika harus memanggil dengan sebutan Papa

"Ayo non"Bi sari berjalan terlebih dahulu,menuntun ke kamar baru Ava

     Setelah berjalan lurus lalu menaiki tangga ke lantai dua barulah terlihat beberapa pintu

"Kamar non pintu nya yang ujung non"

"Makasih ya Bu Sari"

"Sama sama non.Kalau butuh apa apa panggil aja bibi dibawah non"

    Ava tersenyum.Lalu berjalan kek kamar baru nya.

"Waah kamarnya besar juga ternyata"

     Ava menutup pintu kamarnya.Disana sudah ditata rapi dan sedemikian rupa

    Ada ranjang ukurang king sice terletak di antara meja meja kecil.Di sebelah kanan tempat tidurnya ada kaca yang ukuranya sebesar badan

   Di sebelah kaca tersebut ada lemari dengan 4 pintu.Di ujung kiri ada kamar mandinya.Di kamarnya juga ada dua kursi kayu dan satu buah ayunan

    Lalu yang paling penting ialah balkon kamarnya.Ava berjalan ke arah balkon kamarnya.Menghirup udara segar dari atas

     Ava masuk kembali dan duduk di meja belajarnya yang terletak di sebelah pintu balkon.Tenpat belajar nya cukup strategis karena terdapat jendela besar

"Keliling keliling nggak papa kali ya"

    Jadinya Ava memutuskan untuk keliling ruangan.Baru saja hendak menutup pintu kamarnya,tangan Ava ditarik oleh Lira

Blam

    Lira menutup kasar pintu ruangan itu.Ruangan ini diisi oleh alat musik

"Jangan puas dulu Lo.Jangan Lo kira ini awal kebahagiaan Lo.Kalau Lo ngiranya gitu,Lo salah besar.Mulai detik ini juga pintu neraka terbuka lebar buat lo.Siap siap aja terima pembalasan gue"

"Lo denger nggak?!"Lira mengapit pipi Ava dengan tangan kanannya

"Kamu kenapa sih Ra?Emang salah aku sebesar apa sih sama kamu?"

"Lo bego atau pura pura polos sih?Lo yang udah bikin Arion ngejauhin gue.Asal Lo tau ya,gue yang duluan ketemu sama Arion dari pada elo"

    Setelah merasa cukup puas,lira peegi meninggalkan Ava.

"Ternyata cewek munafik kalau dilihat langsung serem ya"Ava mengedikkan bahunya

    Setelah itu ava melanjutkan keliling kelilingnya yang sempat tertunda.Ia tak terlalu mempedulikan ucapan lira

    Ava memilih ke dapur.Di sana ada bi Sari yang tengah memasak untuk makan malam

"Ava bantuin ya bi"

"Eh nggak usah non.Bibi aja"

"Nggak papa kok bii"

"Hati hati non"

"Tenang aja bi.Ava udah biasa masak kok waktu ibu belum nikah sama ayah Lira"

    Bi sari tersenyum melihat nona baru nya ini.Ia kira nona barunya ini julid dan sombong.Ternyata sangat baik

"Mmm Ava mau nanya bi"

"Nanya apa non?"

"Mama kandung Lira mana ya bi?"

"Nyonya udah lama meninggal non.Pas Umur non Lira 5 tahun nyonya meninggal karena penyakit kanker otak"

"Ya Ampun.Serius bi?"

"Serius atuh non"

"Hehe iya bi"

"Jadi non Ava maklumi aja sifat nonLira yang kayak gitu.Karena kurangnya didikan seorang ibu makanya non Lira itu sikao nya seperti itu"

"Terlebih lagi tuan sering lembur dan selalu nggak ada waktu buat non Lira"

"Bibi udah lama tinggal sama Lira?"

"Udah non.Sejak tuan sama almarhum nyonya menikah.Udah lama banget itu mah"

"Pantesan bi sari tau seluk beluk keluarga nya Lira"

    Bi sari hanya tersenyum menanggapi perkataan Ava

"Tapi non Lira nggak terlalu mempermasalahkan papa nya yang sibuk"

"Kok gitu bi?"

"Non Lira punya pacar.Pacar nya perhatian banget sama non Lira.Aoa yang diminta non Lira pasti diturutin sama pacarnya.Baik banget deh pokonya"

"Sering main kesini dong bi?"

"Hampir setiap hari sih non.Tapi belakangan ini udah nggak pernah lagi non.Kayaknya putus deh sama non Lira"

    Ava manggut manggut.Makanan untuk makan siang telah selesai

"Makasih ya non udah nolongin bibi"

"Sama sama non"

"Eh Ava mau nanya satu lagi bi"

"Silahkan atuh non"

"Nama pacarnya Kira itu siapa ya bi?"

"Den Arion non"

"Apa?!"

-()-

Jangan lupa voment<3
See u next part

Arion Adhitama (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang