"Kak Arion penting buat Ava.Tapi Ava nggak mau ngerepotin siapa lagi.Cukup dokter Salsa sama kak Aldo aja.Yang lain jangan"-()-
Ava sudah bangun dari tidurnya sedari tadi.Ava juga dengar semua kata kata Arion
Ava tak tau pasti dari mana Arion tau penyakitnya ini.Tapi yang pasti penyakitnya ini akan diketahui semua orang baik dalam waktu cepat atau pun lambat
Saat sedang termenung dokter salsa masuk ke ruangannya.Dokter yang selama ini menanganinya masuk sambil tersenyum lembut
"Udah baikan va?"Tanya dokter salsa sambil mengelus kepala Ava
"Alhamdulillah lumayan dok"Jawab Ava sambil tersenyum
"Kamu kenapa jarang chack up?"
"Ava males.Check up ataupun nggak check up ginjal Ava gini gini aja"
"Ava nggak boleh ngomong gitu.Mana tau nanti ada pendonor yang mau donorin ginjalnya buat Ava"
"Zaman sekarang itu orang maunya hidup lama.Mana ada yang mau cepetan mati"
"Pokoknya kamu harus check up.Walaupunnggak bisa memperbaiki ginjal kamu tapi bisa meredam rasa sakitnya.Ekang Ava mau pingsan terus?Ava mau mimisan terus?"
Ava menggeleng sebagai jawaban.Selain menyakitkan baginya tentu saja itu akan membebani orang lain
"Ava nggak mau kan?Makanya sering sering check up ya"
"Iya dokter.Makasih nasehatnya"Dokter Salsa hanya tersenyum lalu kembali mengelus kepala Ava
"Kalau gitu dokter pergi dulu.Ada jadwal sama pasien"
"Iya dok"
Setelah itu dokter Salsa pergi meninggalkan Ava di ruangan itu
"Oh iya!Nanti kamu pindah ruangan ke ruang rawat inap ya"
"Iya dokter"
Lalu perlahan dokter Salsa menghilang dari pandangan Ava.Tak lama setelah itu 2 perawat tiba di tempat Ava
Lalu setelahnya Ava dipindahkan ke ruang inap biasa seperti uang dikatakan oleh dokter salsa tadi
Tapi di tengah perjalanan ke ruang inapnya Ava melihat Aldo yang tengah celingukan seperti mencari sesuatu
"Kak Aldo!"Ava memanggil Aldo sambil melambaikan tangannya
Karena merasa terpanggil Aldo berjalan cepat diikuti oleh Rafi.Rafi si cowok es itu juga ikut dengan Aldo ternyata
"Eh mau kemana?"
"Pindah ruang kak"
Aldo membulatkan mulutnya.Setelah itu perawat tadi kembali membawa Ava
-()-
Manusia itu nyaman di rumahnya dari pada tempat apapun.Karena rumahlah tempat pulang.Tempat untuk berlindung,tempat untuk merasakan kenyamanan seseorang
Berbeda dengan Arion tentunya.Ia lebih memilih termenung Berjam jam lamanya di markas BLOOD dari pada pulang ke rumahnya itu
Arion terkadang merasa iri pada kehidupan tema temanya.Aideen yang terkenal nakal pun mempunyai keluarga yang manis.Begitupun yang lainya
Arion sadar dari dulu bahwa sikapnya yang buruk ini terbentuk sendiri oleh sikap orang tuanya dalam mendidik
Dari kecil Arion selalu merasa kesipian.Berbeda dengan kakaknya Amel.Amel tidak pernah mempermasalahkan itu,karena Amel besar di rumah kakek dan neneknya
Arion ingin dipeluk sang mama,Arion ingin mnegusili mama nya dengan sang papa.Tapi itu semau hanya halusinasi yang tak akan pernah menjadi ekspetasi
Bahkan orang tuanya lebih memilih kertas sang benda mati dari pada anaknya sendiri.Bagi orang tuanya yang utama adalah uang.Jika punya uang apa saja bisa diperbuat
Beginilah mirisnya kehidupan Arion.Hatinya keras sejak dulu.Tapi seorang gadis asing berhasil melunakkanya
Gadis ini berhasil membuat singa jantan yang liar menjadi anak kucing yang manis.Berhasil membuat seorang Arion jungkir balik karena masalah yang menimpa gadis tersebut
Saat sedang larut dalam pemikirannya sendiri,Also nyelonong masuk ke dalam ruangan dan duduk disamping Arion
"Menung bae woi"
Suara Aldo berhasilmembuyarkan Arion.Matanya yang tadinya satu berubah menjadi tajam ke arah teman yang akhlaknya 0 ini
"Bacot Lo"Arion memilih melanjutkan lamunannya dari pada berbicara dengan si tengik Aldo
"Lo udah tau tentang Ava kan?"
Ini yang kedua kalinya Aldo membuyarkan lamunan Arion pada hari ini
"Bunda yang ngasih tau ke gue.Katanya Lo maksa banget pengen tau tentang Ava.Gue udah bisa nebak sekarang kalau Lo seorang Arion udah cinta sama Adek gue"Aldo menarik sudut bibirnya
"Iya.Gue cinta sama Ava.Gue sayang sama Ava.Gue peduli sama Ava.Sekaenag ini Adek Lo itu berhasil buat hidup gue tergantung dia.Misalkan Adek Lo pergi gue nggak tau lagi mau gimana.Arah hidup gue nggak ada yang bener Aldo.Asal Lo tau!Kalau bukan karena BLOOD gue nggak akan bertahan sampai sekarang.Terus dengan lancangnya Adek Lo masuk terus buat hidup gue tergantung sama dia.Gue udah berusaha melindungi Adek Lo itu tapi takdir selalu nggak adil do"
"Takdir permainan hidup gue.Disaat gue udah mulai meluruskan jalan hidup gue yang oleng,Adek Lo seakan akan pergi ninggalin gue dan nggak akan kembali.Gue nggak mau.Cukup orang tua gue aja yang pergi,Ava jangan"
Aldo memandang wajah sohibnya satu ini.Arion menangis.Walaupun tak tersedu sedu tapi tetap mengeluarkan air mata
"Orang tua Lo nggak pergi.Cuman mereka belum sadar"Aldo sedikit meluruskan perkataan Arion tadi
"Sama aja.Mereka sama sama nggak pernah anggap gue"
Arion menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.Apa yang akan terjadi jika Ava tak sembuh.Apa yang harus Arion lakukan sekarang.Arion bingung dengan semua itu
"Sesuai kata bunda gue.Ava bisa sembuh kalau ada yang mau donorin ginjal yang cocok buat dia.Lo Taukan ayah angkat gue itu ayah nya Ava?Dia udah mau donorin ginjalnya dan sayangnya ginjal mereka nggak cocok"
Arion memandang Aldo.Donor ginjal?Haruskan ia mencari pendonor buat Ava?Tapi itu pasti sulit.Tak akan ada orang yang mau donorin ginjalnya walaupun dibayar mahal
"Kasih gue saran do"
"Saran gue cuman Lo harus ada disamping ava.Lo harus jadi kekuatan bagi Ava.Jangna biarin dia nyerah.Terus semangati Ava sampai nanti ada ginjal yang cocok buat dia"
"Tapi kapan Aldo?!Emang Lo kira zaman sekarang nyari ginjal itu kayak nyari daun?Itu nggak gampang.Walaupun orang dibayar mahal buat ngambil ginjalnya orang itu nggk bakalan mau.Lebih baik mereka hidup miskin dari pada hidup dengan satu ginjal yang sama aja cari masalah lain"
Aldo kali ini menyetujui perkataan Arion.Semuanya Serba sulit sekarang ini.Tak ada yang dapat Aldo pikirkan lagi.Pikiranya seolah olah buntu dan itupun berlaku bagi Arion
Tak ada lagi percakapan antara Aldo dan Arion.Aldo bangkit dari duduknya lalu menepuk bahu Arion
"Gue tau Lo nggak bodoh.Cari jalanya.Dan apapun keputusan Lo gue dukung"
Setelah itu Aldo pergi keluar.Arion maish bingung sekarang.Tak ada yang terlintas satupun di kepalanya saat ini
"Avaa.Selamat Lo berhasil buat gue frustasi.Selamatbuat Lo yang udah bikin kepala gue rasamya dililit akar pohon.Tapi gue sayang sama Lo.Bertahan Ava.Demi gue"
-()-
Jangan lupa voment<3
See u next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Arion Adhitama (Selesai)
Teen FictionRasanya, pandangan pertama itu tak terlalu buruk. Benar?