"Ava bisa sembuhkan?"Dokter Salsa menghentikan jari nya yang tengah menulis.Ia memandang wajah Penuh harap Ava
"Ehhm avaa kamu pasti bisa sembuh"
"Dokter bohong pasti.Yang Ava tau banyak yang nggak bisa sembuh"
Melihat wajah murung Ava membuat dokter Salsa tak tega.Tapi penyakit Ava ini tak ada obatnya
Walaupun Ava rutin minum obat itu hanya membantu mengurangi rasa sakit bukan penyakitnya
Caranya hanya satu.Yaitu donor ginjal.Ya!Ava harus mendapatkan ginjal yang cocok dengannya
"Ava nggak boleh pesimis gitu.Kalau Ava ditakdirkan buat sembuh pasti sembuh tapi kalau sebaliknya kita cuma bisa pasrah"
Benar kata dokter Salsa.Dan mulai detik ini Ava sidah bertekad bahwa ia akan bahagia sampai memang akhirnya
•••
Sementara di belahan Jakarta yang lain Arion mengendarai motornya ke basecamp BLOOD
"Eh ada Arion uwwu"Ucup berbicara sambil membentuk hati di jarinya
"Ih alay lo"
"Syirik Alan mode on"
"Cemburu Lo pasti?"Ucup mengarahkan jari telunjuk nya ke arah Alan
"Dih ngapain coba.Najis"Beginilah kira kira kalimat Alan.
Arion hanya geleng geleng melihat tingkah temanya.Wajah mereka seperti singa buas tapi hati mereka tak lebih dari anak kucing
Aldo melangkahkan kakinya lebih dalam lagi.Pemuda itu sedang mencari Aldo
"Aldo mana?"Arion menolehkan kepalanya pada anak anak blood
"Nggak tau saya"
"Saya ngga tau"
"Aing nggak nampak dari tadi"
"Di dalam baju"
"Lagi molor pasti"
Arion mengehembuskan kasar nafasnya.Tak ada satupun jawaban memuaskan yang ia dapat
Akhirnya ia pamit lalu memutuskan pergi kerumah Aldo.
Tak berselang lama ia sampai di rumah Aldo lalu mengetuk pintu rumah Aldo yang dibuka oleh pembantunya
"Aldo mana bik?"
"Den Aldo den.Naik aja"Arion mengangguk lalu melangkahkan kakinya ke kamar Aldo
Dan benar saja ia melihat Aldo yang tengah nonton drama Korea
Aldo yang merasa pintu kamarnya di buka menolehkan kepalanya ke pintu
"Kenapa Hyung ada di rumah aku?"
"Hyung Hyung apa sih?Gaje Lo tau nggak"
"Lo nya aja yg nggak up to date"
"Serah lo.Eh Aldo!"
"Apaansi kambing nggak liat Lo gue lagi pw nih nonton Noona cantik"
Arion yang geram karena Aldo lalu langsung mentup laptop Aldo
"Kenapa di tutup siiiii?!Nggak liat Lo itu si do bong soon lagi ngehajar preman?"
"Bodo"
"Oke deh.Lo mau nanya apa?"
"Penyakit apa yang diderita sama Ava?"
"Tanya ke orangnya lah masak ke gue.Emang gue emaknye?"
"Gue serius Aldo"
"Sorry ya Hyung gue masih suka sama perempuan"
"Aldo anjiiiir"
"Salah Lo.Harusnya Aldo ganteng tajir melintir"
"ALDO"Arion yang mulai tersulut emosi menekan suara nya
"Iya iya mian.Gue juga nggak tau apa apa"
"Jangan bohong Aldo"
"Gue serius.Bunda cuma bilang kalau Penyakit Ava itu nggak main main"
"Sekarang bunda Lo dimana?"
"Work"
Mendengar itu Arion langsung berdiri kemudian keluar kamar Aldo
"Lah si bambank nggak pamit gitu sama Aldo ganteng?"
"Udah beruntung gue mau kurangin waktu gue buat pertanyaan dia sampai-sampai waktu nge drakor gue tersisihkan"
"Tapi maaf banget ya Yon.Gue nggak bisa jujur.Tapi gue yakin kalau Lambat atau cepat Lo pasti tau"
-()-
Arion menjalankan motornya ke rumah Ava tapi beruntung nya Arion melihat Ava yang baru saja turun dari taksi di depan gang rumahnya
"Ava!"
"Kak arion.Ngapain?"
"Liat pacar"
Mendengar ucapan aeionava tertawa kecil.Memang Ava sudah menerima Arion kembali.Ava yakin Arion akan berubah
"Mau jalan nggak?"
"Kemana?"
"Liat aja nanti"
Tak ingin membuang waktu lagi Ava menaiki motor Arion
Hingga mereka tiba di danau yang membentang luas.Airnya yang biru jernih sangatlah menenangkan.Ilalang di sekitarnya mempercantik keadaan
Arion menarik tangan Ava menaiki batu nesar yang terletak di ujung kanan danau.
Beruntung sekali Ava dan Arion karena pengunjung danau ini bisa dihitung menggunakan jari"Kak Arion.Ava mau nanya"
Ava yang melihat Arion menolehkan kepalanya ke arah Ava langsung melanjutkan ucapannya
"Kak Arion tau kan kalau aku sama Lira mau jadi adik kakak?"
"Tau.Kenapa?"
"Tau darimana?"
"Di ceritain Lira"
"Ohhh"
"Sekarang giliran gue yang nanya"
"Apa?"
"Lo saudara satu ayah apa satu ibu sama Aldo?"
"Kayaknya sih nggak"
"Kayaknya?Maksud nya Lo nggak tau pasti?Kok bisa?"
"Kan udah Ava bilang ceritanya panjang sama rumit juga"
"Kapan kapan ceritain.Janji?"
Arion menunjukkan jari kelingkingnya di depan Ava.Melihat tingkah Arion Ava tak bisa menyembunyikan tawanya
Ava menautkan jari kelingking nya di kelingking Arion.
"Iya Ava bakalan cerita"
Mata mereka masih setia menatap satu sama lain.Bagaikan magnet yang punya kekuatan tinggi
Dan juga langit jingga saksi bahwa Arion yang tulus untuk mencintai gadis manis dan polos di depannya
Dan juga angin sejuk yang melewati mereka saksi bisu bahwa ava akan bertekad melawan penyakitnya demi melihat senyum hangat laki laki playboy di depannya untuk kesekian kalinya
-()-
Jangan lupa voment<3
See u next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Arion Adhitama (Selesai)
Teen FictionRasanya, pandangan pertama itu tak terlalu buruk. Benar?