Semua orang yang berada di koridor rumah sakit langsung menyingkir melihat seseorang yang sepertinya harus cepat cepat di periksa
"Ava please bertahan va.....hiks gue mohon hiks ..."Airin terisak melihat Ava yang sudah terkulai lemas
Lari mereka terhenti karena brankar yang membawa Ava memasuki ruangan
"Aldo gimana nih?Gue takut.Kalau Ava kenapa Napa gimana?hikss..."Airin meraung Raung tak jelas di depan pintu ruang medis yang menangani Ava
"Lo tenang dulu Rin....Ava pasti nggak kenapa Napa"Aldo memeluk Airin yang sudah tak karuan
"Nggak kenapa Napa gimana sih?!Lo nggak liat keadaan Ava gimana hah?!Awas aja tuh Bella sama antek antek nya!Gue hancurin sekalian!"
Aldo bergidik ngeri mendengar penuturan gadis dipelukanya ini.Kejam sekali kau wahai airin
"Lagian si Arion nggak becus banget jadi cowok!Udah tau Ava lagi di bully malah liatin doang!Pake gandengan lagi sama si lampir lira!Kalau Ava kenapa Napa gue nggak segan buat mutusin urat nadinya si Arion!Dia kira gue takut apa sama dia!Wujud gue aja perempuan tapi nyali gue laki!Gue ngg_"
"Keluarga pasien kalian berdua?"
Bacotan Airin terhenti karena pertanyaan sang Dokter yang baru keluar.Dokter tersebut sepertinya membutuhkan jawaban segera
"Saya Abang nya dok.Ava kenapa?"
"Secepatnya Ava harus dapat donor ginjal.Karena kondisi Ava makin lama semakin memburuk.Ini dapat menyebabkan kematian jika lama lama dibiarkan.Apalagi sepertinya kondisi pasien tak terbilang baik.Tolong hubungi orang tua kalian dan secepatnya memberi kabar"
Dokter tadi bergegas pergi entah kemana dan diikuti oleh suster suster dibelakang nya
"Donor ginjal?Ava kenapa Aldo?!"Airin menatap penuh tanya pada Aldo
Aldo menghela nafas sebentar"Ava terkena kanker ginjal.Ava nggak pernah teratur buat mastiin kondisinya.Ava juga nggak rutin minum obat.Mungkin itu faktor yang buat dia drop kayak sekarang"
"Terus ibunya tau nggak?Ya Ampun Aldo!Cepat hubungi ibu Ava.Hape gue lowbath"
Aldo menggangguk lalu mengeluarkan handphone nya dan mencari kontak ibu Ava yang ntah dari siapa dia dapatkan
"Halo tan....Ava drop,tolong ke rumah sakit secepatnya.Nanti Aldo shareloct nya ke Tante"Setelah itu Aldo mematikan handphone nya dan ngirim lokasi mereka
Tak hanya itu,Aldo juga menghubungi orang tuanya.Karena itu jauh lebih penting baginya
"Gue takut Ava kenapa Napa Aldo"Airin yang dari tadi menangis tak berhenti terisak
"Lo tenang dulu"Aldo bersandar pada tembok dinding dan memejamkan matanya
Mereka dilarang masuk untuk menjenguk Ava kedalam ruangan.Aldo dan Airin juga tak tau alasannya mengapa
Tak lama kemudian Ibu Ava datang bertepatan juga dengan bunda dan ayahnya.Mereka semua tergesa gesa menghampiri Aldo
"Ava kenapa lagi?"Anna,ibu Ava mengeluarkan air matanya
Aldo sedikit tersentak melihat ibu Ava menangis.Karena biasanya ibu Ava itu cenderung tak peduli pada Ava
"Jawab Aldo!"Anna menggoyang goyangkan tangan Aldo
"Ava butuh donor ginjal.Karena keadaan Ava benar benar drop sekarang.Dan juga Ava buat h donor itu secepatnya"
"Terus dokter yang nanganin Ava kemana Aldo?"kini giliran bundanya yang bertanya
"Nggak tau Bun.Tadi langsung pergi aja"
Tak lama bunda Aldo berlari.Sepertinya bunda Aldo akan mengurus tentang donor ginjal yang harus Ava dapatkan.Itu hanya feeling Aldo saja
Hanya selang beberapa menit saja langkah kaki dengan irama tergesa gesa memenuhi pendengaran mereka yang sedang menanti harap harap cemas di depan ruangan Ava
"Ava mana?!"
-()-
Jangan lupa voment<3
See u next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Arion Adhitama (Selesai)
Teen FictionRasanya, pandangan pertama itu tak terlalu buruk. Benar?