16. The Past

442 67 52
                                    

Sebelum baca, aku mau minta maaf dulu untuk keterlambatannya.
Dan juga maaf kalau ada typo-nya.

Hehe enjoy luv..


Hari senin adalah hari paling membosankan untuk joohyun. Pasalnya hari senin adalah hari dimana mata kuliahnya paling padat. Dan joohyun juga tidak suka karna hari senin adalah hari dimana seulgi dan wendy akan sibuk dengan kegiatan clubnya.

Seperti siang ini, joohyun terpaksa harus mendekam diruang kelasnya sendirian karna wendy dan seulgi sedang berada diruangan club mereka masing-masing.

Haah.. joohyun hanya bisa duduk dengan lesuh meratapi nasib buruknya dengan tidak menjadi anggota club manapun.

Joohyun menopang dagunya menggunakan tangannya dengan malas. Tidak ada hal yang bisa ia lakukan saat ini selain melamun dan memainkan bolpoin ditangannya.

Kyaaaaaaaa

Aaaaaaaaa

Kyaaaaaaaaa

Ditengah keheningan dan rasa bosan yang dirasakan joohyun, tiba-tiba saja ia mendengar suara teriakan dan sorakan dari arah luar kelasnya.

Joohyun penasaran sebenarnya apa yang terjadi, tapi rasa malas joohyun jauh lebih besar dari rasa penasarannya. Sehingga gadis itu memilih untuk tetap diam dan melanjutkan kegiatannya melamun dan meratapi nasib.

Pandangannya kini sudah ia arahkan keluar jendela memperhatikan bagaimana burung-burung beterbangan dengan bebas. Memperhatikan awan-awan dan langit berwarna biru.

Kyaaaaa....

Kyaaaaa....

Joohyun sebenarnya ingin fokus dengan kegiatan melamunnya itu tetapi entah mengapa suara sorakan yang tadinya terdengar jauh, lama kelamaan seperti terasa makin dekat. Bahkan joohyun yakin sorakan itu sudah bersumber dari dalam ruangan kelasnya.

Hal itu akhirnya mau tidak mau membuat joohyun menoleh dengan berat hati.

Deg

Dan alhasil Serasa jantung joohyun mau copot dari tempatnya sekarang ketika mendapati seorang oh sehun saat ini sudah duduk tepat dihadapan mejanya dan menghadap kearah dirinya.

Pria itu memang tidak melakukan apapun dan hanya duduk dengan tenang sembari bersedekap dada, tapi tetap saja kehadiran pria itu dengan tiba-tiba seperti ini membuat jantung joohyun rasanya mau copot.

"Su—sunbae— apa yang sunbae la—kukan?" Cicit joohyun dengan pandangan yang gelisah. sesekali ia melirik kearah sekelilingnya dengan cemas.

Seluruh pandangan didalam kelas saat ini menjadikan dirinya sebagai objek utama pandangan mereka. Dan jujur saja, joohyun sedikit risih dengan hal itu.

Sehun masih diam dan tidak menjawab pertanyaan joohyun sampai saat ini. Pria itu hanya diam dan memperhatikan joohyun yang justru terlihat semakin gelisah ditempat duduknya.

Sialnya lagi joohyun seketika berubah menjadi orang yang bodoh saat ini. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Sih sehun bodoh ini malah diam saja dan tidak membantu sama sekali.

"Su—sunbae— ba-banyak penggemar sunbae yang melihat. Ti—tidak bisakah sunbae ting—"

"Tunggu sebentar lagi."

Satu kalimat singkat dari bibir sehun itu secara tiba-tiba memotong kalimat joohyun. Gadis itu menyatukan alisnya bingung. Apa maksud pria itu? Menunggu sebentar lagi? Sebenarnya apa sih yang mau dilakukan sehun ini?

Dan Ditengah kebingungan dan kecemasan joohyun akan kehadiran sehun yang tiba-tiba itu..

"Joohyun aku bawakan makan siang. Dimakan ya"

ONE DAY SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang