33. Please

365 60 22
                                    

Ya ampun... aku ngga sadar aku meninggalkan lapak ini selama seminggu 🥺🥺
Maaf ya yeorobun.

Anyway, enjoy the story

Ruangan UGD rumah sakit jangguk seketika itu juga menjadi riuh akibat kedatangan ambulance yang mengangkut tubuh sehun yang sudah terkapar lemah dan tak berdaya.

Sesaat setelah suzy menghubungi Oh haneul, sehun langsung dipindahkan dari rumah sakit kecil yang terdekat dari tempat kecelakaan menuju rumah sakit jangguk yang memiliki fasilitas lengkap dan tenaga medis yang terpercaya.

Tentu saja, dengan kekuasaan yang dimiliki oh haneul, segalanya bisa dilakukan pria itu dengan sekali jentikan jari.

Didepan ruangan ugd, oh haneul sudah menunggu dengan harap-harap cemas. Pria berusia 80 tahunan itu duduk dikursi roda dan dijaga oleh 10 orang pria berbadan kekar disekelilingnya.

"Komisaris, sebaiknya anda menunggu diruangan khusus saja. Saya khawatir kesehatan anda akan terganggu jika—"

"Aku akan menemani cucuku setidaknya sampai dia bisa melewati masa kritisnya." Ucap oh haneul dengan tegas pada sekertaris yang berdiri disisi kursi rodanya.

Dan jika oh haneul sudah mengeluarkan titah demikian, maka tidak ada satupun yang boleh menolak titah itu.

"Choi biseonim" ucap oh haneul dan pria bernama choi jisung itu segera membungkuk mendekatkan telinganya kearah oh minsuk.

"Pria yang kutugas menjaga dan mengawasi sehun, apa dia bertugas hari ini?"

"Nde komisaris. Hari ini penjaga tuan sehun bertugas"

"Hubungi dia dan berikan laporan kegiatannya seharian ini. Aku harus mengetahui apa yang terjadi sampai sehun melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan mengakibatkan kecelakaan ini" ucap oh haneul dengan tajam dan ekspresi mematikan diwajahnya

"Nde komisaris." Sekertaris choi pun mengangguk dan berpamitan pada oh minsuk untuk melaksanakan tugas yang diberikan bos besarnya itu.

"Kalian, terus bersama dengan komisaris Sampai aku kembali" ucap sekertaris choi kepada para bodyguard yang berjaga disana sebelum meninggalkan ruangan ugd itu.

Sementara itu oh haneul hanya duduk dengan tenang diatas kursi rodanya menatap lurus kearah pintu ruang ugd yang masih tertutup rapat.

Rasa sayang oh haneul untuk sehun itu terlalu besar. Dan membayangkan bagaimana sehun terbaring didalam sana dengan keadaan tak berdaya adalah kenyataan yang menyakitkan untuk oh haneul.

"Sehun-ah, kakek mohon bertahanlah. Bertahan untuk kakek, sehun" gumam oh haneul dengan suara bergetar dan menatap nanar kearah pintu ruangan ugd yang masih terutup rapat itu.

———————————————

Keesokan harinya, oh haneul masih setia menemani sehun. Bedanya kali ini kursi roda oh haneul tidak lagi berada didepan ruan ugd melainkan ruangan Icu.

Semalam, tim dokter sudah memindahkan sehun keruangan perawatan Icu. Sayangnya, cucunya itu tidak berhasil melewati masa kritisnya dan harus mendapat perawatan intensif dari tim dokter.

Dan oh haneul belum bisa melihat keadaan sehun didalam sana. Hal itu membuat oh haneul tidak bisa bernafas dengan leluasa. Ingin rasanya ia mendobrak pintu pembatas itu dan menemui cucunya. Setidaknya untuk melihat wajah cucu kesayangannya itu.

ONE DAY SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang