5.Mission

463 58 15
                                    

Joohyun bukan tipe orang yang suka mengeluh. Seumur hidupnya joohyun cenderung selalu bersyukur dengan apapun yang ia miliki dalam hidupnya.

Tapi, untuk kali ini joohyun merasa menyesal dengan sifatnya yang terlalu tidak enakan dengan orang lain. Kenapa dia harus lebih mementingkan perasaan orang lain daripada perasaannya sendiri sih?

Lihat, dia sekarang menjadi dibuat pusing sendiri akibat dia tidak tega mengatakan yang sebenarnya pada junmyeon. Alhasil, junmyeon masih terus membayang-bayangi hari-hari joohyun.

"Kau yang sabar ya. Kami akan cara cara lain supaya kau bisa menghindari junmyeon."

"Haah.. lupakan itu. Sekarang aku jadi merasa bersalah dengan myungsoo. Aku sepertinya benar-benar mengacaukan hubungannya dengan seohyun"

"Yaa.. aku akui itu salah. Maaf ya karna aku benar-benar tidak tahu kalau myungsoo sedang melakukan pendekatan dengan seohyun." Ucap seulgi merasa tidak enak.

"Gwenchana. Lagipula bukan salahmu sepenuhnya. " ucap joohyun menenangkan seulgi.

"Terus bagaimana sekarang? Apa lagi yang harus kita lakukan supaya sih junmyeon itu berhenti mengganggu joohyun?" Tanya seulgi.

"Hmm.. aku tidak bisa menemukan ide lain selain joohyun harus punya pacar." Ucap wendy

"Kumohon jangan lagi. Aku tidak mau merusak hubungan orang lain lagi."

"Hmm.. bagaimana dong?" Ucap seulgi seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kalau orangnya dapat dipastikan tidak punya pacar, kau mau kan?" Tanya wendy memastikan kepada joohyun.

"Maksudmu?"

Alih-alih menjawab, Wendy justru tersentum misterius.

Sayangnya, seulgi maupun joohyun tidak bisa membaca makna dari senyuman wendy yang satu itu.

—————OOooOO—————

"Kau gilaa??!!! Shireo! Yak! Aku sudah bilang dari awal, jangan berurusan sama senior. Apalagi ini senior yang tenar seperti itu. Kau mau usiaku dikampus ini pendek, huh?" Itu adalah suara protes dari joohyun untuk ide yang baru saja diberikan oleh wendy.

Saat ini ketiga gadis cantik itu sedang duduk diruang kelas yang sudah sunyi karena kelas baru saja usai.

"Aduuh.. kan cuma pura-pura joohyun. Lagian kalau kau berhasil membuatnya menjadi pacar bohonganmu, dapat dipastikan junmyeon tidak akan berani mendekatimu lagi. Dikampus ini tidak ada yang berani berurusan dengan sehun sunbae."

"Kurasa ide wendy kali ini juga patut dicoba. Kau tidak punya pilihan lain selain mencoba, joohyun-ah" sambung seulgi.

Joohyun yang sayangnya tidak bisa menemukan ide lain, hanya bisa kebingungan dan dilema.

"Tapi, tetap saja. Memangnya dia mau menolongku? Aku ini siapa? Dia tahu aku ada dikampus ini saja tidak. Mana mau dia tiba-tiba jadi pacar bohonganku?" Ucap joohyun mencoba berfikir realistis disini. "Dan juga, bagaimana caranya kita bisa menemui dia? Kau lihat bagaimana gerombolan para fans-fansnya itu? Kau fikir kita bisa menemui dia semudah itu apa?"

"Iya juga ya?" Seulgi setuju dengan ucapan joohyun.

"Hmm.. sebenarnya hari ini aku ada latihan pertama diclub musik. Kalau tidak salah, salah satu temannya sehun sunbae itu adalah ketua club musik. Kalian bisa ikut aku latihan, siapa tahu sehun sunbae ada disana?"

"Hey, yang ketua club musik itu temannya. Bukan dia. Tidak mungkin dia ada disana" sanggah joohyun atas pendapat wendy.

"Tapi, sehun sunbae dan teman-temannya itu selalu bersama kemanapun. Jadi besar kemungkinan dia juga ada dilatihan hari ini. Ya, dicoba saja dulu. Kalau memang tidak ada, yasudah kau bisa pulang"

ONE DAY SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang