29. Permission

447 64 31
                                    

Sehun tidak tahu ternyata seperti ini rasanya ketika ada yang memperhatikan kita dan memperlakukan kita istimewa.

Terakhir kali, sehun merasakan suasana hangat seperti ini sudah sekian tahun lalu saat keluarganya utuh dan masih menjadi keluara bahagia. Itu sudah bertahun-tahun lamanya dan Sehun sudah lupa bagaimana rasanya dibuatkan bekal makan siang menu rumahan, dan bagaimana rasanya makan siang dan ditemani orang yang spesial dihidupnya.

Kalau boleh jujur, sehun hanya mengizinkan seo joo hyun-ibunya- yang membuatkan makanan untuknya dan menemaninya makan. Dan semua itu tidak pernah lagi sehun rasakan sejak ayah dan ibunya berpisah apalagi setelah sang ibunda meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.

Dan seakan Tuhan memberikan sosok joohyun lain untuk sehun, bae joohyun hadir dan mengisi sebuah tempat kosong yang ditinggalkan seo joo hyun ibunya 3 tahun silam.

"Bagaimana rasanya,sunbae? Enak tidak?" Ucap joohyun yang saat ini duduk bersila dilantai sembari menantikan jawaban sehun dengan cemas tentang penilaian pria itu atas masakan yang ia buat.

Sehun nampak masih mengunyah dan mencoba menelaah rasa bibimbap yang dibuatkan joohyun.

Sebenarnya rasa bibimbap buatan joohyun tidak seburuk itu. Tapi, sehun sengaja menggoda joohyun. Kalian tahu kan sehun paling suka melihat ekspresi lugu joohyun entah itu ketika gadis itu cemas, takut atau merasa bersalah.

"Tidak enak ya? Pasti tidak enak. " tebak joohyun dengan wajah lemas. "Jangan dihabiskan sunbae. Nanti perut sunbae sakit kalau—" ucapan joohyun terhenti ketika sehun tiba-tiba memasukkan satu buah bibimbap lagi kedalam mulutnya.

"Sunbae, kenapa dimakan? Sudah.. sebaiknya bibimbapnya dibuang saja." Joohyun hendak membereskan goodie bag berisi bibimbap buatannya. Namun tiba-tiba sehun menghentikan aksi gadis itu.

"Bibimbap buatanmu enak. Kenapa dibuang?" Ucap sehun sembari mengunyak bibimbap dimulutnya.

"Benarkah?" Dan sehun hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan joohyun.

"Syukurlah." Ucap joohyun tersenyum lega.

Joohyun pun akhirnya bisa menatap sehun yang sedang asik dengan kegiatannya menghabiskan potongan-potongan bibimbap itu.

Kalian mau tahu seperti apa joohyun saat ini?

Gadis itu sudah tidak malu lagi memperhatikan sehun dengan terang-terangan. Buktinya saja joohyun sedang menopang dagu dengan tangannya dan memperhatikan bagaimana sehun tetap terlihat tampan meskipun dengan mulutnya yang kembung akibat terisi bibimbap buatannya.

"Haha.. sunbae pelan-pelan makannya." Ucap joohyun ketika sehun tiba-tiba tersedak potongan bibimbap dimulutnya. Namun joohyun dengan sigap memberikan sebotol air mineral untuk oh sehun.

"Gomawo" ucap sehun setelah tenggorokannya lega.

Joohyun lantas terkekeh gemas dengan tingkah sehun yang ternyata bisa semenggemaskan itu.

"Kau tidak makan?" Tanya sehun ketika ia baru menyadari bahwa hanya dirinya yang menghabiskan bibimbap itu sejak tadi.

Joohyun menggeleng. "Aku bahkan sudah kenyang hanya dengan melihat sunbAe makan." Ucap joohyun lugu.

Sehun pun hanya mengangguk atas ucapan joohyun itu.

"Aku baru tahu sunbae menjadi pelatih dance disini" ucap joohyun tiba-tiba yang mengalihkan pembicaraan mereka.

"Begitulah. Gajinya lumayan untuk membayar cicilan appartmentku. Masalahnya uang hasil tournamen basket biasanya tidak tentu. Aku harus punya penghasilan tetap untuk membayar cicilan appartmentku dan juga untuk kebutuhan hidupku."

ONE DAY SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang