Izuku menatap Ibara dan Iida yang sedang menimang kedua putra mereka. Satu alpha dan satu omega, sempurna bukan? Izuku sangat iri saat binar bahagia terpancar jelas di wajah Iida. Apa Katsuki akan seperti itu?
Sampai kapan ia dapat diam? Sudah lewat satu minggu dan Katsuki belum melakukan apapun dan belum mengetahui apapun. Atau alpha tampan itu hanya berusaha mencari waktu yang tepat untuk membunuh anaknya?
"Izuku!"
"Izuku! Hei!" Kaminari menyenggol lengan Izuku saat Izuku tak menyahut panggilan Ibara.
"A! Ya?"
Ibara tersenyum. "Aku tahu masalah mu begitu berat. Tapi, percayalah kami akan selalu membantu mu."
Izuku menatap ketiga temannya bergantian. "Aku takut kehilangan anak ku. Tapi aku juga takut kehilangan Kacchan. Jika orang tua kami tahu, sudah pasti jalan terakhir adalah pemusnahan."
"Kita akan cari cara terbaik dan teraman Izuku, ingatlah, bahwa kami juga memikirkan mu." Kata Iida.
Izuku tersenyum penuh rasa syukur. "Terima kasih."
"Jadi, siapa nama oner manis ini?" Tanya Kaminari sambil mengusap gemas pipi bulat bayi di dekapan Ibara.
"Nama ku Itsuka, obasan!" Jawab Ibara pelan.
Izuku tergerak, ia seperti terbang saat melihat bayi itu menggeliat. "Kalau alpha yang tampan ini?"
"Iida!!" Jawab Iida narsis.
Izuku merengut dan membuat tawa dalam ruang rawat Ibara pecah. Iida terkekeh.
"Namanya Tetsutetsu. Sang pangeran elang dan rosella." Kata Iida penuh kebanggaan.
Izuku dan Kaminari tersenyum, diam-diam dalam hati berdoa memohon kebahagiaan yang sama.
••••••••••
Katsuki sedang mengiris daging sapi saat Izuku pulang dengan wajah berbinar bahagia. Omega manis itu segera menghampiri Katsuki dan memberinya ciuman kecil.
"Malam Kacchan!"
Katsuki tersenyum hangat dan membalas ciuman Izuku dengan kecupan ringan. "Malam sayang ku!"
"Kacchan apa kita akan memanggang daging?"
Katsuki mengangguk. "Tentu! Akhir-akhir ini kau suka sekali daging kan?"
"Ya! Entah kenapa aku selalu ingin makan daging." Jawab Izuku ceria.
"Wolfie yang sedang tumbuh memang butuh banyak daging! Hal wajar karena insting karnivoranya."
Deg.
Izuku terdiam dan menatap Katsuki ketakutan. Ternyata alphanya telah tahu.
"K-kacchan.."
"Aku sudah tahu. Kau tak perlu berusaha menyembunyikan apapun dari alpha mu!" Kata Katsuki datar. Intonasi hangat beberapa menit yang Ialu telah tenggelam digantikan suara berat penuh ancaman.
"Aku hanya takut-"
"Apa yang kau takutkan?"
"Kacchan membunuh anak kita bahkan sebelum ia melihat dunia!"
Katsuki menghentikan gerakan pisaunya. "Aku tak akan mencabut nyawanya Iangsung! Dokter-"
"TIDAK!!!!"
"Izuku!" Suara Katsuki mendayu berbahaya.
Izuku mundur selangkah dan mengusap kasar wajahnya yang telah basah oleh air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
begin | bakudeku
FanfictionR E M A K E Izuku menangis bukan karena ia tak tahu lambang siapa yang muncul di lengannya. Ia menangis karena lambang itu adalah milik Bakugō Katsuki. remake dari [ begin x taeten vers ] © rissa_wong rissa_wong x bajiedeku #1 bakudeku 200908 #6 bak...