Bahagia Yang Dinantikan

3.7K 464 47
                                    

Izuku menatap Katsuku dengan pandangan Iembut, ia mengusap rambut pirang putranya pelan dan ia berbisik.

"Katsuku.. Mama tinggal sebentar ya? Mama mau melihat papa sebentar, Katsuku bersama nenek sebentar ya.."

Izuku mengecup pipi bulat Katsuku Ialu menidurkanya di ranjang bayi, Ialu ia menatap ibunya.

"Ibu, tolong jaga Katsuku sebentar.. Aku ingin mengunjungi Kacchan sebelum kembali ke rumah."

lbu Izuku mengangguk, "Tapi Izuku, apa kau yakin akan tinggal di apartemen tanpa kami dan Katsuki?"

"Apartemen itu adalah rumah kami ibu, aku ingin Katsuku mengenal ayahnya walau hanya dari bau alphanya."

lbu Izuku menghela napas |alu mengangguk setuju, ibu Izuku segera beranjak untuk semakin dekat dengan sang cucu. Izuku menarik napasnya panjang Ialu mulai melangkah keluar kamar. Luka operasi di perutnya masih terasa tidak nyaman, namun berkat darah Katsuki ia mampu meregenerasi tubuhnya dengan sangat cepat.

Izuku hanya perlu berjalan menuju kamar yang tepat berada di samping kamarnya, Katsuki sengaja ditempatkan dekat dengan kamar Izuku agar keluarga mereka Iebih mudah mengecek keadaan keduanya.

"Tenangkan diri mu Bakugō Izuku." Gumam Izuku saat tangannya menggenggam erat gagang pintu kamar Katsuki.

Sreggg..

Pintu kamar Katsuki bergeser sebelum Izuku menggesernya, tatapan mata lelah Sero dan ibu mertuanya membuat Izuku tersenyum pedih. "Ibu? Sero?"

lbu Katsuki tersenyum lalu memeluk Izuku erat. "Kau sudah siap pulang sayang ku?"

"lya ibu, tapi aku ingin bertemu Kacchan sebentar."

"Baiklah, ibu harus menyusul ayah kalian ke Shibuya.. Kau tahu kan tanpa Katsuki beberapa cabang perusahaan terbengkalai?"

"lya ibu.. Maafkan aku tidak dapat membantu ibu dan ayah."

"Tidak apa-apa sayang.. Tolong jaga Katsuki ya."

Izuku mengangguk pelan, ibunya tersenyum lalu melangkah meninggalkan kamar rawat Katsuki dan masuk ke kamarnya untuk melihat Katsuku. Tatapan mata Izuku beralih pada Sero yang masih diam diambang pintu.

"Sero.."

"Aku juga harus menggantikan Kacchan."

Izuku menyerit, apa yang akan Sero gantikan? Seingatnya Sero sedang sibuk dengan tugas dan Iaporan karena ia baru saja masuk perguruan tinggi negeri.

"Apa yang ingin kau gantikan? Kau belum bisa memegang perusahaan Sero!"

"Demo, aku akan menggantikan Kacchan untuk demo terakhirnya." Jawab Sero dengan cengiran jenaka.

Izuku tertawa pelan, sedikit terhibur dengan candaan Sero. "Ya ya! Selamat menikmati teriknya matahari."

"Oniisan, jangan bersedih karena aku yakin Kacchan akan segera sadar."

Izuku tersenyum Ialu mengacak-acak rambut Sero. "Aku percaya piggy.. Tenang saja! Sana! Cepat pulang dan istirahat, kau tak mau terlambat dan mendengarkan Ojiro-san mengomel di demo pertama mu besok kan?"

"Hahaha.. Baiklah, sampai jumpa!"

Izuku mengangguk pelan, berbicara dengan Sero memang selalu mampu menaikkan suasana hatinya, ia menghela napas saat Sero menghilang dibalik pintu kamar rawat yang sebentar Iagi ia tinggalkan, lalu ia melangkahkan kakinya memasuki kamar rawat Katsuki. Izuku menarik pelan sebuah kursi Ialu duduk di sisi kanan Katsuki.

"Kacchan.. Apa kabar?" Tanya Izuku setelah mengecup kening sang alpha.

"Belum merasa lebih baik ya?" Tanya Izuku lembut, jemari lentiknya merapikan helaian rambut Katsuki yang berwarna putih.

begin | bakudekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang